Anak Guru Honorer & Hidup Serba Kekurangan, Kini Punya Peternakan dengan Omzet Miliaran Rupiah
Ahkam kemudian menawarkan diri bekerja di Sinatria ketika pemilik peternakan itu sedang membutuhkan tenaga kerja sebagai anak kandang.
Ibu Ahkam menjadi tulang punggung keluarga, tidak lagi ada suami di sisinya untuk menjadi pondasi tiga anak. Meski begitu, kondisi itu menjadi motivasi Ahkam agar menyelesaikan pendidikan ke perguruan tinggi.
Anak Guru Honorer & Hidup Serba Kekurangan, Kini Punya Peternakan dengan Omzet Miliaran Rupiah
Anak Guru Honorer & Hidup Serba Kekurangan, Kini Punya Peternakan dengan Omzet Miliaran Rupiah
Air mata Nuur Muhammad Ahkam tak dapat dibendung lagi saat dia harus mengantar sang ibu untuk mengajar. Jarak rumah dengan tempat sang ibu mengajar sekitar 40 menit dengan menggunakan sepeda motor.
Ahkam menangis karena tidak kuat membayangkan kegigihan sang ibu untuk membiayai ketiga anaknya agar dapat menempuh pendidikan ke Perguruan tinggi.
Padahal, dengan gaji yang tidak sampai Rp2 juta saja, hal itu sangat mustahil terjadi.
"Dari segi ekonomi memang kurang, tapi beliau melakukan sesuatu yang memang Allah Ridho. Saya tahu betul guru honorer seperti ibu saya, makanya setiap antar ibu perjalanan sampai 40 menit saya di motor selalu menangis," kata Ahkam dikutip melalui akun YouTube Halobos, Selasa (31/10).
Ibu Ahkam menjadi tulang punggung keluarga, tidak lagi ada suami di sisinya untuk menjadi pondasi tiga anak. Meski begitu, kondisi itu menjadi motivasi Ahkam agar menyelesaikan pendidikan ke perguruan tinggi.
Namun, sebelum mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, saat masih duduk di kelas 11, Ahkam mengambil pekerjaan sebagai satpam di sebuah sekolah dekat rumahnya. Tujuannya, agar dia memiliki uang saku tanpa harus meminta kepada ibu.
Meski cukup melelahkan, Ahkam pantang mundur demi meringankan beban ibu. Ketika hendak masuk ke perguruan tinggi, Ahkam mencari-cari informasi hingga akhirnya dia diterima sebagai mahasiswa pariwisata di Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui beasiswa bidik misi.
Banyak pihak sangsi atas pencapaian Ahkam dan kaka hingga sang adik yang mampu masuk ke perguruan tinggi. Sebab gaji sang ibu teramat ekonomis."Amalan beliau itu ketika jadi guru itu, dia bantu orang sekolah dengan niat Ya Allah saya bantu anak ini untuk belajar, tolong bantu anak saya," kata Ahkam.
"Saya, kakak saya S2 du UIN, hingga adik saya bisa masuk ke perguruan tinggi, semua lewat beasiswa," imbuhnya.
Di tahun pertama menjadi mahasiswa, dia mendapatkan rekomendasi dari gurunya untuk mengikuti seminar pemekaran. Awalnya, Ahkam ragu namun dia mencoba ikut acara seminar tersebut yang ternyata menjadi pintu masuk Ahkam membangun usaha peternakan.
Ahkam dengan cekatan meminta kontak narasumber seminar tersebut yang memiliki usaha peternakan di Yogyakarta bernama Sinatria Farm. Beberapa hari kemudian, dia mendatangi peternakan tersebut.
Ahkam kemudian menawarkan diri bekerja di Sinatria ketika pemilik peternakan itu sedang membutuhkan tenaga kerja sebagai anak kandang. Untuk itu, setiap pukul 5 pagi, Ahkam sudah berangkat dari asrama kampus menuju Sleman.
merdeka.com
Banyak ilmu yang didapat Ahkam dari Sinatria Farm hingga satu tahun bekerja di sana, Ahkam memutuskan untuk berhenti. Untuk melanjutkan pendidikannya. Hingga pada tahun 2021, Ahkam lulus.
"Saya fokus untuk menyelesaikan kuliah karena itu amanat terbesar Ibu saya," ucapnya.
Selepas menamatkan pendidikan, tawaran untuk bekerja sama merintis usaha peternakan mulai mendatanginya. Hal ini tidak lepas dari pengalamannya bekerja di Sinatria Farm.
Ahkam pun memilih untuk menerima tawaran kerjasama yang berada di Sukabumi, Jawa Barat, tanah kelahiran Ahkam.
Usaha peternakan dan wisata peternakan itu kemudian diberi nama Bodogol Farm. Pemilik modal mengucurkan dana sekitar Rp1 miliar. Namun, keuntungan hingga omzet yang diraup melampaui dari modal tersebut.
This is description