Resign di Dunia Pendidikan, Pria Ini Kini Sukses Berternak Ayam Kampung dan Buka Pelatihan
Ragawi, pria asal Sleman, rela keluar dari dunia pendidikan untuk menjalankan usahanya sebagai seorang peternak ayam.
Ragawi, pria asal Sleman, rela keluar dari dunia pendidikan untuk menjalankan usahanya sebagai seorang peternak ayam.
Resign di Dunia Pendidikan, Pria Ini Kini Sukses Berternak Ayam Kampung dan Buka Pelatihan
Azar Anas Ragawi, pria asal Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta terpaksa harus meninggalkan profesinya sebagai seorang guru honorer di sebuah sekolah.
Ia memilih untuk menjalani hidupnya sebagai seorang peternak ayam. Kini, usaha Ragawi tersebut sudah mulai membesar.
Ia mempunyai kandang ayam kampung dengan ukuran yang cukup luas, dengan ratusan ayam di dalamnya. Ragawi menamai peternakannya dengan namanya sendiri yaitu Ragawi Farm.
Uniknya, peternakan Ragawi tidak hanya fokus beternak dan menjual hasil ternak. Ia memaksimalkan proses penjualan hasil ternak dari hulu hilir. Bagaimana kisahnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Resign dari Dunia Pendidikan
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube CapCapung memperlihatkan seorang pria bernama Ragawi sedang berada di pekarangan rumahnya yang sekarang sudah disulap menjadi peternakan ayam.
Ragawi mengaku perjalanan menjadi seorang peternak ayam tidaklah mudah. Ia harus rela melepas pekerjaannya sebagai seorang tenaga pengajar di sebuah SMA, agar bisa fokus pada usahanya merawat ratusan ayam kampung.
“Setelah 7 tahun saya mengajar, saya memutuskan untuk berhenti,” kata Ragawi.
“Di situlah saya diberi masukan oleh ibu dan istri bahwa pendidikan itu tidak harus di sekolah. Pendidikan bisa dari hobi kamu beternak bisa mengembangkan atau berbagi ilmu sama orang-orang yang ingin memulai di dunia peternakan,” lanjut Ragawi.
Memanfaatkan Proses dari Hulu ke Hilir
Ragawi adalah orang yang memanfaatkan peternakannya dengan sangat maksimal. Usaha itu diawali ketika ia punya indukan ayam dan kemudian proses bisnis peternakan ayam mulai berjalan.
Ia mengaku sangat memanfaatkan proses hilirisasi. Tidak hanya menjual ayam dalam bentuk hidup atau telurnya saja. Tapi, Ragawi memikirkan bagaimana ia juga bisa menjual ayam dalam bentuk olahan dan lain sebagainya. Ia menyebutkannya dengan istilah hilirisasi.
“Saat perkembangan budidayanya berjalan, kita belajar ke bisnisnya. Bisnisnya kita sudah berjalan, kita main lagi ke olahan atau ke hilirisasi ke dunia peternakan ini. Jadi ayam tadi mau dibuat apa, mau dijual seperti apa,” jelas Ragawi.
Punya Mesin Penetas Sendiri
Dalam menunjang kesuksesan peternakan di rumahnya, Ragawi juga mempunyai mesin penetas sendiri di peternakannya. Mesin itu berbentuk persegi, mirip seperti lemari yang bisa membuat telur-telur menetas dengan sendirinya.
Ia membuat mesin tersebut sendiri dengan menggunakan komponen komputer yang bisa mendukung penetasan telur. Sebelumnya telur dimasukkan ke dalam mesin tersebut.
“Kita di sini mengembangkan mesin penetas sendiri, kita buat sendiri, kita riset sendiri sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peternakan kami sendiri,” terang Ragawi.