Punya Jabatan Mentereng di Perusahaan, Pria Ini Pilih Banting Setir Jadi Peternak Ayam Kampung
Pria bernama Wakhid asal Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta memilih untuk berhenti dari pekerjaannya di suatu perusahaan dan banting setir berternak ayam.
Pria bernama Wakhid asal Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta memilih untuk berhenti dari pekerjaannya di suatu perusahaan dan banting setir menjadi peternak ayam kampung.
Punya Jabatan Mentereng di Perusahaan, Pria Ini Pilih Banting Setir Jadi Peternak Ayam Kampung
Banyak manusia ingin meraih jabatan dan masa depan yang cerah dalam berkarier di suatu perusahaan.
Namun nyatanya, jabatan tinggi bukanlah segalanya bagi beberapa insan.
Salah satunya seperti pria bernama Wakhid asal Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini. Ia memilih untuk berhenti dari pekerjaannya di suatu perusahaan dan banting setir menjadi peternak ayam kampung.
Tentu ada alasan tersendiri bagi dirinya. Lantas bagaimana kisah selengkapnya dari sosok Wakhid?
Simak ulasan berikut, Kamis (25/4).
Wakhid merupakan salah seorang peternak Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB). Usaha ini dijalani oleh Wakhid setelah dirinya resign atau berhenti dari pekerjaannya di perusahaan.
Padahal, ia sebelumnya sudah diketahui memiliki jabatan yang mentereng.
Selayaknya dijelaskan dalam tayangan video unggahan saluran Youtube CapCapung, pekerjaan sebagai manager di perusahaan manufaktur otomotif Wakhid tinggalkan karena merasa sangat jenuh.
“Saya merasa otak sangat padat dan saya merasa jenuh karena rutinitas yang padat, dari pagi itu pulang malam terus seperti itu,” ungkap Wakhid.
Dari situlah, ia membulatkan tekad agar berhenti dan meninggalkan pekerjaan kantornya. Dalam memulai beternak ayam, Wakhid mengaku mendapat informasi dan literasi dari Youtube.
“Saya tidak ada basic ayam sama sekali, karena sebelumnya bekerja di perusahaan manufaktur otomotif,” imbuhnya.
Ia tertarik kepada ayam KUB karena hewan ini bisa bertelur dalam jumlah banyak dan pertumbuhannya lebih cepat. Karena belum memiliki wawasan cukup tentang ayam, Wakhid mengawali membeli ayam sebanyak 40 ekor, namun nahas semuanya mati lantaran dia tak bisa merawatnya.
Namun seiring berjalannya waktu, Wakhid terus melakukan riset bagaimana cara merawat dan beternak ayam dengan baik hingga pada akhirnya kini ia bisa memiliki beberapa kandang untuk ratusan ayam KUB-nya.
“Untuk salary (penghasilan) sebenarnya 11:12 lah ya. Sebelum saya resign kalau masalah salary di perusahaan saya memang tidak ada masalah. Kalau di sini sebagai usaha saya bilang 11:12 itu memang kadang lebih kadang memang kurang. Tapi itulah memang risiko bisnis ya, kadang untung banyak kadang untung sedikit,”
papar Wakhid namun tetap bersyukur.
Beternak ayam KUB menjadi pilihan tepat bagi Wakhid saat ini. Sebab ia begitu menikmati setiap detik yang dipergunakannya saat beraktivitas.
“Ternyata menikmati hidup itu tidak melulu dengan berdasi, berseragam, beruang, tapi lebih dari hati nyaman itu lebih daripada untuk menyamankan hati dan pikiran itu lebih penting,”
papar Wakhid mengaku.
Video
Berikut adalah video selengkapnya yang bisa disaksikan.