Anak Korban Tsunami Aceh Bisa Kuliah Gratis di UGM, Begini Kisahnya
Kini ia sedang mencari beasiswa lain untuk biaya hidup di Jogja
Kini ia sedang mencari beasiswa lain untuk biaya hidup di Jogja
Anak Korban Tsunami Aceh Bisa Kuliah Gratis di UGM, Begini Kisahnya
Muhammad Arifin Ilham (18), punya tekad besar untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Butuh biaya besar untuk mewujudkan tekad Ilham. Padahal ia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ilham lahir dari keluarga sederhana. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Mukhlis (46) dan Afrianti (40). Kedua orang tuanya merupakan korban tsunami yang menerjang Aceh pada 2004 silam. Sang ayah menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga. Setiap hari Mukhlis menjalankan usaha kelontong dengan penghasilan rata-rata Rp1,5 juta per bulan.
-
Bagaimana anak kurang mampu bisa kuliah di UGM? Ada banyak cara agar mereka bisa berkuliah di perguruan tinggi favorit. Salah satunya dengan menjadi siswa berprestasi dan masuk ke universitas favorit dengan jalur prestasi.
-
Siapa saja anak kurang mampu yang diterima di UGM? Pertama adalah cerita siswa asal Lombok Timur bernama Gigih Indah Sukma Halwai (17). Dia tak henti mengucapkan syukur saat dinyatakan diterima di program studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Ia dibesarkan oleh ayahnya yang merupakan seorang guru honorer. Ibunya meninggal pada tahun 2019 lalu. Penghasilan ayahnya yang menjalani peran sebagai orang tua tunggal pun pas-pasan. Namun kondisi sulit itu membuat Gigih berjuang keras untuk mewujudkan mimpinya.
-
Siapa yang terima beasiswa Kutim? Tercatat di tahun 2023, ada 4.870 siswa sekolah dasar yang menerima beasiswa sebesar Rp750.000 dan di tahun 2024 beasiswa sebesar Rp1.000.000 dibagikan ke 12.250 siswa.
-
Siapa yang beri beasiswa? Wali Kota Medan, Bobby Nasution memberikan beasiswa untuk 4 Paskibraka.
-
Kenapa Pemkab Kutim beri beasiswa? Pasalnya, hal ini dapat memberikan kesempatan untuk setiap individu dari berbagai latar belakang agar bisa mengakses pendidikan yang lebih tinggi, meningkatkan keterampilan siswa dan berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi.
-
Bagaimana anak STIN mendapatkan pengalaman kuliah tanpa biaya? Taruna yang telah dinyatakan lolos seleksi akan mendapatkan banyak fasilitas yang mumpuni dan lengkap selama menempuh pendidikan. Namun fasilitas utama yang wajib diterima adalah tidak ada biaya kuliah alias gratis.
Ilham lahir tiga bulan setelah tsunami Aceh. Dalam kondisi masih mengungsi, sang ibu melahirkan Ilham dalam kondisi prematur di usia kandungan tujuh bulan dengan berat hanya 1,3 kg. Mulai dari lahir hingga usia dua tahun, Ilham tinggal di tenda pengungsian bersama kedua orang tuanya. "Saat terjadi tsunami Desember 2004 lalu, ibu masih dalam kondisi hamil dalam usia kandungan lima bulan. Alhamdulillah bapak ibu selamat dari tsunami, mereka lari ke bukit saat itu," kata Ilham.
Meski hidup dalam kondisi pas-pasan, namun Ilham tak pernah berkecil hati. Sejak kecil ia memang sudah bermimpi bisa kuliah agar terlepas dari belenggu keterbatasan. Oleh karena itu sejak bangku sekolah dasar ia berusaha untuk selalu berprestasi dengan tekun belajar.
Ingin Kuliah di UGM
Sejak SD hingga SMP, Ilham selalu masuk tiga besar di sekolahnya. Pada jenjang SMA, ia selalu menjadi ranking satu dan mendapat beasiswa pendidikan. Sederet prestasi tingkat nasional pernah ia sabet di antaranya Juara 1 Kompetisi Bahasa Inggris Jenius Competition 2022, Juara 1 Lomba Esai FPCI UGM 2022, dan Juara 1 Olimpiade Bahasa Inggris yang digelar PT Bima Competition. Keinginannya untuk kuliah semakin menguat karena selalu mendapat dorongan dari para gurunya di MAN 1 Banda Aceh. Ia pun menjatuhkan pilihan pada UGM untuk melanjutkan studi. "Sejak SMP memang ingin kuliah di UGM. Kata orang-orang, kalau ada potensi lebih baik kuliah di luar Aceh," kata Ilham.
Gayung bersambut, Ilham berhasil diterima di UGM. Kedua orang tuanya memberi restu dengan syarat harus mencari beasiswa karena tidak mampu kalau harus membiayai secara mandiri. Ilham berhasil diterima di UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNPB) 2023 di Prodi Hubungan Internasional. Selain tanpa tes, ia menjadi salah satu penerima UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100% sehingga dibebaskan dari biaya kuliah hingga 8 semester. Tak hanya itu ia juga menjadi kandidat penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari pemerintah. "Anaknya memang sejak dulu ingin kuliah di Jogja. Kami senang dia bisa diterima masuk UGM gratis," kata Mukhlis, ayah Ilham.
Biaya Hidup Harus Mandiri
Walaupun dapat kuliah gratis di UGM, bukan berarti Ilham terbebaskan dari semua biaya. Kebutuhan sehari-hari di Jogja harus diupayakannya sendiri. "Ternyata biayanya tidak full. Asrama dan biaya hidup tidak ditanggung. Saat itu saya bilang ke anaknya tidak usah diambil karena memang tidak mampu biayanya. Bantu-bantu di rumah saja," ujar Afrianti. Orang tua Ilham lantas menyampaikan ke sekolah terkait hal tersebut. Namun pihak sekolah menyarankan Ilham untuk lanjut kuliah. "Kalau soal biaya kuliah, kata sekolah nanti bisa cari beasiswa KIP. Kalau tidak nanti anaknya cari beasiswa lain buat hidup di Jogja," kata Mukhlis.
Mukhlis berharap anaknya bisa menjalani kuliah dengan lancar, lulus tepat waktu, dan segera mendapat pekerjaan. "Kami hanya bisa mendoakan anaknya bisa lancar kuliah dan jadi orang sukses, bisa membantu keluarga nantinya,” pungkas Mukhlis dikutip dari Ugm.ac.id..