Ibu dan Ayah Pisah, Letda Irvan Peraih Adhi Makayasa AAL 2024 Pernah Tinggal di Panti Asuhan, Alasannya Haru
Irvan berhasil menjadi lulusan terbaik dan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa dengan IPK 3,075.
Ibu dan Ayah Pisah, Letda Irvan Peraih Adhi Makayasa AAL 2024 Pernah Tinggal di Panti Asuhan, Alasannya Haru
Peraih Adhi Makayasa Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 2024 Letda Mochamad Irvan Sugianto menyimpan kisah haru dalam hidupnya. Di balik kesuksesan menjadi lulusan terbaik dan peraih Adhi Makayasa, Irvan dulu ternyata pernah tinggal di panti asuhan.
Anak keempat dari 6 bersaudara itu hidup dalam keterbatasan, terutama saat ayah dan ibunya berpisah. Momen itu terjadi saat Irvan masih duduk di bangku SMP.
Sampai sekarang, masa itu menjadi momen yang tidak akan pernah dia lupakan. Bagaimana kisah haru Irvan sebelum menjadi seorang lulusan terbaik AAL? Simak ulasannya sebagai berikut, Minggu (5/8).
Tinggal di Panti Asuhan untuk Kurangi Beban Orang Tua
Ayah Irvan bernama Ahmad Sugianto merupakan guru SD yang bertugas di Raja Ampat. Sedangkan ibunya bernama Nuraida, seorang penjual toko kelontong di Sorong.
Mereka berdua berpisah ketika Irvan masih remaja. Irvan tinggal bersama sang ibu sehingga untuk mengurangi beban biaya hidup, dia harus tinggal di pondok pesantren yang juga terdapat panti asuhan.
Dengan begitu, dia bisa sedikit meringankan beban ibunya yang harus bekerja sendirian menjaga warung kelontong.
Sebab penghasilan sang ibu tidak besar.
“Saat orang tua kami pisah kami memutuskan untuk masuk ke pondok pesantren, dan saat itu di pondok pesantren yang ada panti asuhannya. Jadi alhamdulillah mengurangi beban orang tua kami, karena saat itu orang tua kami sudah pisah,”
kata Irvan.
Setelah lulus, Irvan juga sempat menggali pengalaman dengan cara bekerja dan kuliah di salah satu perguruan tinggi di Sorong. Bahkan, dia sempat mendaftar sebagai anggota Basarnas.
Lolos Taruna Akademi Angkatan Laut
Ketika mendaftar Basarnas, Irvan harus melampirkan satu syarat yang hanya bisa didapatkan dari TNI AL. Setelah berhubungan dengan TNI AL, dia justru lebih tertarik untuk bergabung menjadi prajurit TNI.
Pada tahun 2019, Irvan gagal. Satu tahun setelahnya, pada tahun 2020, ia berhasil lolos menjadi taruna AAL dan melaksanakan pendidikan di Magelang dan kemudian Surabaya.
“Selama mengikuti pendidikan di Magelang dan di Surabaya, banyak kegiatan atau tahapan yang berat tapi alhamdulillah dapat kami lalui bersama teman-teman dengan baik,”
ucap Irvan.
Saat di AAL, Irvan merasa bahwa itu adalah masa yang sangat penting. Sebab masa peralihan dari statusnya sebagai masyarakat sipil, menjadi seorang anggota militer.
Irvan juga tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih yang sangat dalam terhadap kedua orang tuanya yang telah mendidik dan memberikan doa sampai ia bisa menjadi sukses di Akademi Angkatan Laut.
“Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua kami. Terutama ibu kami yang mendukung setiap kegiatan kami, yang mendukung karier kami, yang mendukung pendidikan kami hingga saat ini,”
ucap Irvan.
Mochamad Irvan Lulusan Terbaik AAL 2024 dan Raih Adhi Makayasa
Mochamad Irvan Sugianto, taruna Akademi Angkatan Laut Angkatan ke-69 Tahun 2024.
Dia berhasil menjadi lulusan terbaik dan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa dengan IPK 3,075.
Meski bukan terlahir dari keluarga militer, Irvan mampu menjadi yang terbaik di antara taruna yang lain.