Ingin Mengubah Derajat Keluarga, Cerita Letda I Made Aditya Wahyu Sukses Meraih Adhi Makayasa 'Sering Bangun Jam 2 Pagi'
Kisah Letda I Made Aditya peraih Adhi Makayasa Akmil 2024 bekerja keras untuk jadi Taruna Akmil hingga berhasil jadi lulusan terbaik.
Lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 2024 sekaligus peraih penghargaan Adhi Makayasa, I Made Aditya Wahyu Palguna menceritakan perjuangannya selama menjadi taruna Akmil.
Dalam sebuah video yang dikutip dari YouTube TNI AD, Minggu (18/8) Made mengungkapkan perjalanannya hingga bisa menjadi lulusan terbaik.
Made mengaku tak mudah untuk bisa menjadi Taruna Akademi Militer. Bahkan ia sempat menemui kebimbangan antara menjadi dokter dan perwira TNI.
Lantas seperti apa kisah selengkapnya? Simak informasinya berikut ini.
Diminta jadi Dokter oleh Orang Tua
Berasal dari keluarga non militer tak membuat tekad Made luntur untuk bisa menjadi tentara pertama di dalam keluarganya.
Hal tersebut diungkapkannya saat menceritakan perjuangannya untuk mengubah derajat keluarganya menjadi lebih baik.
"Dari kecil juga saya melihat meskipun background keluarga saya tidak ada yang militer, PNS, saya ingin merubah derajat keluarga saya, istilahnya dari keluarga yang biasa minimal mengangkat nama orang tua saya dulu, keluarga, desa, kabupaten dan khususnya nama pulau Bali," kata Made.
Kedua orang tua Made berprofesi sebagai swasta dan bergerak di bidang Pariwisata. Meski begitu, Made memilih jalan sendiri untuk bisa berkarier di bidang militer.
"Untuk orang tua saya swasta yang bergerak di bidang Pariwisata dan juga dulu sebelum ada virus babi, orang tua saya ternak babi di belakang rumah," sambungnya.
Menurut penuturannya, ia sempat diminta menjadi dokter oleh orang tuanya sebelum memutuskan untuk mendaftar sebagai Taruna.
"Karena dulu waktu saya mau daftar Taruna, keluarga saya khususnya Bapak dan Ibu mengarahkan saya ke kedokteran."
"Saya pikir saya harus mengikuti dulu keinginan orang tua. Jadi waktu tesnya bersamaan, sempat (tes kedokteran)," sambungnya.
Karena sudah terlanjur masuk Akademi Militer, Made mengaku bahwa sampai saat ini ia tak tahu hasil SBMPTN yang sempat ia ikuti di Universitas Udayana.
"Saya tes di Universitas Udayana SBMPTN. Ketika saya sudah tes, saya belum tahu hasilnya. Sampai dengan saya berangkat ke Magelang tes pusat, sampai dengan saya lulus masuk Akademi Militer, sampai sekarang saya belum tahu bagaimana hasil SBMPTN di Universitas Udayana," jelasnya.
Kerja Keras Made Selama jadi Taruna
Perjuangan keras Made dimulai sejak proses seleksi Akademi Militer. Dahulu ia tidak pernah mematok target peringkat seleksi. Baginya bisa lulus saja sudah sangat disyukuri.
"Saya tidak pernah menentukan target apapun apalagi pas pertama kali pendidikan ataupun pas tes pusat atau di Kodam yang penting tujuan saya masuk dulu di Akmil. Bahkan prinsip saya dulu tidak apa-apa mungkin saya lulus dulu. Letting saya 425 enggak apa-apa saya ranking terakhir yang penting saya bisa mengharumkan nama keluarga," jelasnya saat ditanya.
Usai sah menjadi Taruna, Made tak berhenti bekerja keras. Dirinya termotivasi oleh teman-temannya yang dianggap memiliki fisik dan akademik yang jauh lebih baik darinya. Karena alasan tersebut, Made mengaku selalu termotivasi untuk bisa melampaui rekan-rekannya itu.
Made pun menerapkan disiplin tinggi dalam belajar, terutama menjelang ujian. Ia rela menggunakan banyak waktunya untuk mencerna materi sehingga tiba waktunya ujian, ia hanya membaca sekilas.
"Untuk fisik saya masih ada yang lebih kuat dari saya, dari segi akademik juga masih ada yang lebih pintar. Dari kedua aspek tersebut saya jadikan teman-teman saya sebagai acuan".
"Saya tipikal bukan yang sekali belajar itu masuk misalkan besok ada ujian, saya biasanya belajar hanya sekilas hanya membaca. Saya bangun jam setengah 2 atau setengah 3 karena saya ingin bisa termotivasi dari teman-teman saya yang nilainya bagus. Kami belajar pagi 1,5 jam terus kami istirahat," ucapnya lagi.
Selain akademik, Made juga mengaku terus berusaha memperkuat fisiknya dengan memanfaatkan waktu luang.
Baginya, latihan fisik menjadi bagian dari melatih kepribadian diri. Setiap ada waktu luang, ia selalu memanfaatkan untuk berolahraga.
"Kalau di bidang fisik, saya selalu menerapkan disiplin dan konsisten. Sekiranya saya ada waktu luang seperti jam sore setelah pembelajaran di kelas, ketika setelah kegiatan sore pasti saya istilahnya ngambil sepatu lari untuk memperkuat fisik agar tujuan saya termotivasi dari teman-teman saya agar fisik saya kuat mungkin akademik saya bagus dan kepribadian akan mengikuti apa yang kita laksanakan," kata peraih Adhi Makayasa Akmil 2024 tersebut.