Kisah Haru Alvin, Anak Pemulung Bisa Kuliah S2 di UGM Berkat Usaha Gigih Sang Ibu
Kisah Alvin memang sangat mengaharukan. Perjalanan Alvin yang merupakan anak seorang pemulung hingga menjadi mahasiswa pascasarjana di Universitas Gadjah Mada.
Alvin, alumni Universitas Terbuka membagikan kisah inspiratifnya dalam sebuah acara yang bertujuan untuk memotivasi generasi muda Indonesia. Berlatar belakang dari keluarga yang sederhana, dia menjalani hidup dengan penuh tantangan.
Kisah Alvin memang sangat mengaharukan. Perjalanan Alvin yang merupakan anak seorang pemulung hingga menjadi mahasiswa pascasarjana di Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa pendidikan adalah jembatan untuk meraih impian.
-
Bagaimana anak kurang mampu bisa kuliah di UGM? Ada banyak cara agar mereka bisa berkuliah di perguruan tinggi favorit. Salah satunya dengan menjadi siswa berprestasi dan masuk ke universitas favorit dengan jalur prestasi.
-
Siapa pemulung di Palembang yang punya saudara kaya? Seorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
-
Bagaimana Saung Garpu membantu anak pemulung? Kini para orang tua bersyukur anak-anaknya bisa belajar di tempat Nurida sehingga bisa mendapatkan akses pendidikan dengan lebih mudah.
-
Apa cita-cita anak Inul? Inul mengungkapkan bahwa anaknya memiliki cita-cita sendiri, yaitu menjadi seorang dokter untuk bisa memberikan pelayanan kepada sesama.
-
Bagaimana anak laki-laki kedua belajar menjadi mandiri? Anak kedua laki-laki sering belajar menjadi mandiri lebih cepat karena mereka biasanya memiliki lebih sedikit perhatian dari orang tua mereka dibandingkan dengan anak pertama. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan kemandirian yang lebih tinggi.
-
Bagaimana Ivan Gunawan memberikan semangat kepada keluarga? Pada acara tahlilan tersebut, Igun berupaya memberikan semangat kepada seluruh keluarga Ayu Ting Ting yang sedang berduka. 'Kak Igun sendiri juga telah kehilangan orangtuanya, jadi harus berusaha untuk menerima dengan ikhlas,' ujarnya.
Alvin lahir dan dibesarkan di Sragen, Jawa Tengah, di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil. Sejak kecil, Alvin mengalami masa-masa sulit setelah orang tuanya bercerai. Dia memilih tinggal bersama ibunya yang bernama Warsiti.
Ibu Warsiti berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidup Alvin, termasuk kakak dan adiknya. Menurut Alvin, ibu Warsiti bekerja sebagai pemulung dari dini hari hingga sore hari
"Kerjanya itu dari jam satu pagi sampai jam tujuh pagi. Kemudian balik ke rumah itu sekitar jam sebelas siang, itu pun cuma ngasih makanan terus lanjut kerja lagi," kata Alvin dalam tayangan YouTube Kick Andy Show, dikutip pada Jumat (4/10).
Meski hidup dalam keterbatasan, ibu Warsiti tidak pernah berhenti memberikan dukungan moral kepada Alvin dan saudaranya. Dia selalu mengingatkan betapa pentingnya pendidikan untuk masa depan mereka.
Pendidikan Mengubah Hidup
Setelah lulus SMA pada tahun 2017, Alvin awalnya merasa putus asa ketika tidak melanjutkan kuliah karena kendala keuangan. Namun, sebuah surat undangan dari guru SMA-nya mengubah arah hidup Alvin. Ternyata surat tersebut berisi informasi mengenai beasiswa Bidikmisi di Universitas Terbuka.
"Saya sangat berterima kasih kepada Bu Suranti yang selalu mendukung dan memperhatikan perkembangan saya. Tanpa dukungannya, mungkin saya masih terjebak dalam kondisi yang sama," ujar Alvin.
Dengan beasiswa tersebut, Alvin berhasil melanjutkan pendidikan pada program S1 Ilmu Hukum di Universitas Terbuka. Kemudian, selama masa kuliah dia tidak hanya belajar, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan kompetisi.
Melalui kerja keras dan ketekunannya, Alvin berhasil meraih IPK 3,98, menjadikannya sebagai lulusan terbaik di kampusnya. Tak hanya itu, dia juga terpilih untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa ke Harvard University dan Tsinghua University selama satu semester.
Kesempatan itu dia dapat melalui program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Alvin juga pernah meraih berbagai penghargaan, termasuk menjadi salah satu Duta Inspirasi Indonesia dan meraih gelar Outstanding Influencer of the Year di International Leadership Achievement Award, India. Penghargaan yang berhasil diraih tentu dia persembahkan untuk ibunya, sebab berkat kerja keras dan dukungan ibu, dia bisa sampai di titik ini.
Tahun 2022, setelah lulus dari Universitas Terbuka, Alvin memutuskan untuk bekerja dan mengikuti seleksi beasiswa LPDP. Bahkan, pemuda berusia 24 tahun itu melanjutkan pendidikan program S2 atau Magister Hukum Bisnis dan Kenegaraan di Universitas Gadjah Mada.
Perjuangan Ibu Warsiti
Di balik kesuksesannya, sosok ibu Warsiti adalah pahlawan sejati bagi Alvin. Ibu Warsiti bercerita, dirinya selalu berusaha keras demi memenuhi kebutuhan dan pendidikan anak-anak.
"Setiap hari, saya mencari sampah yang bisa dikelola dan dijual. Penghasilan itu saya gunakan untuk membeli beras dan memenuhi kebutuhan sekolah anak-anak," jelas ibu Warsiti.
Usai pisah bercerai dari sang suami, ibu Warsiti memutuskan untuk membawa anak-anaknya untuk pindah dan tinggal di kamar kos berukuran 2x3 meter. Mirisnya, mereka diusir karena ibu Warsiti mengumpulkan barang rongsokan di kamar kos sehingga dianggap mengganggu. Hingga akhirnya ibu Warsiti membangun gubuk rongsok di pinggir rel dan naas, gubuk itu digusur.
Ibu Warsiti menganggap bahwa pendidikan adalah investasi terbaik yang bisa diberikan kepada anak-anaknya. Maka dari itu, meski hanya seorang pemulung, ibu Warsiti tetap ingin anak-anaknya bisa bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak.
Dari kisah ini, Alvin menekankan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk mencapai kesuksesan, terlepas dari latar belakang mereka. Menurutnya, semakin tinggi mimpi kita punya, maka semakin besar pencapaian yang bisa kita raih. Tidak ada mimpi yang terlalu tinggi, yang ada hanyalah niat yang terlalu rendah untuk melangkah.
Perjuangan hidup Alvin dan Ibu Warsiti menjadi inspirasi bagi banyak orang. Mereka menjadi bukti nyata bahwa meski dalam kondisi yang sulit, sebuah cinta, kerja keras, dan pendidikan dapat mengubah hidup seseorang dan membawa mereka menuju masa depan yang lebih baik.
Reporter Magang: Thalita Dewanty