Anak seorang penjual ayam berhasil menjadi seorang Perwira Polisi. Berkat kerja kerasnya, ia mampu menggapai mimpi untuk menjadi Polisi. Berikut kisah selengkapnya.
Jika Allah Sudah Berkehendak Apa yang Tidak Mungkin, Anak Tukang Jualan Ayam Lolos Jadi Perwira Polisi
Kisah inspiratif dari anak seorang penjual ayam yang berhasil menjadi Perwira Polisi bisa menjadi motivasi bagi siapapun. Dalam sebuah video yang diunggah akun instagram @info.catar, Senin (28/8) menceritakan perjalanan seorang anak penjual ayam yang berhasil lolos Akademi Kepolisian (Akpol) sampai akhirnya dilantik menjadi seorang Perwira.
Kerja keras dan doa orang tua menjadi resep mujarab bagi Perwira tersebut hingga mampu menggapai cita-citanya sebagai seorang Polisi.
Bagaimana potret transformasi seorang anak penjual ayam hingga mampu menjadi seorang Perwira? Berikut informasi selengkapnya.
Perjuangan keras seorang anak penjual ayam hingga berhasil menjadi Perwira Polri mendapat banyak sorotan warganet. Kisahnya sempat beredar di media sosial karena latar belakang keluarganya tak menghalangi cita-citanya.
Meski orang tuanya harus banting tulang dengan menjual ayam, namun sang putra satu-satunya dari empat bersaudara itu harus bisa melampaui pencapaian orang tuanya. Berkat doa orang tua dan keluarga, ia berhasil menggapai mimpi menjadi Perwira Polri.
Perwira tersebut memiliki tiga saudara perempuan dari empat bersaudara. Namun hanya dia yang berhasil menjadi Polisi, terlebih ia mampu menembus Akademi Kepolisian (Akpol).
Potret Perwira tersebut saat pertama kali mengikuti seleksi di Akademi Kepolisian (Akpol) dan diantar oleh sang Ayah dan Ibundanya.
Kedua orang tuanya senantiasa mendampingi dan memberikan dukungan saat Perwira tersebut masih awal menempuh pendidikan di Akpol.
Momen Perwira anak penjual ayam saat berfoto setelah dinyatakan lulus dari Akpol dan menyandang pangkat Perwira.
Momen saat berfoto dengan ketiga saudara perempuannya seusai dilantik menjadi Perwira Polri. Dirinya tampak akrab dengan ketiga saudara perempuannya saat berfoto bersama.
Potret saat pertama kali ditugaskan di Lampung dan didampingi oleh sang Ayah yang senantiasa memberikan dukungan kepadanya.
Anak seorang janda penjual gado-gado membuktikan bahwa latar belakang keluarga tidak menentukan nasib kesuksesan seseorang. Kini ia jadi seorang tentara.