HUT ke-496 Kota Jakarta: Jurus Jawara Silat Sabeni Lumpuhkan Prajurit Elit Jepang
Merdeka.com - Jakarta tahun ini berusia 496 tahun. Banyak cerita menarik tentang ibu kota ini untuk diulas. Termasuk tokoh-tokoh legedanya.
Pada tempo dulu, hampir di setiap ada pendekar silat. Mereka sangat disegani karena tingkah lakunya yang terpuji, salah satunya adalah Sabeni.
Sabeni adalah pendekar silat Tanah Abang yang lahir akhir aband ke-19 dan meninggal jelang proklamasi kemerdekaan. Saat masa penjajahan Jepang, negeri sakura itu juga sedang berperang melawan Sekutu. Jepang membutuhkan pemuda untuk dijadikan Heiho, semacam sukarelawan untuk perang.
-
Siapa yang mengenalkan Silat Beksi? Mengutip Dinas Kebudayaan Jakarta, Rabu (16/10), Silat Beksi tercatat muncul pertama kali pada abad ke-19 silam. Ketika itu di tahun 1860-an, terdapat seorang warga Tionghoa yang menetap di wilayah Kampung Dadap, Kosambi, Tangerang bernama Lie Tjeng Ok Bin Lie Ah Tjin, mengenalkan gerakan-gerakan bela diri yang dinamakan 'maen pukul'.
-
Apa itu Silat Beksi? Silat Beksi kemudian berkembang bukan hanya sebagai seni bela diri, melainkan untuk melindungi anggota keluarga maupun orang-orang baik di sekitar.
-
Bagaimana Silat Beksi berkembang? Selanjutnya, 'maen pukul' berkembang pesat terutama setelah diturunkan kepada murid-murid Lie Tjeng Ok hingga menyebar ke sebagian wilayah Jakarta.
-
Siapa yang Saliba kagumi? Saliba adalah salah satu pemain yang mengagumi Van Dijk. Ia menyampaikan pendapat tersebut dalam sebuah wawancara dengan L'Equipe di akhir musim lalu.
-
Kenapa Sekala populer? 1 Anak artis sering jadi pusat perhatian netizen gara-gara kelucuannya dan wajah ganteng. Nah, Ayudia, anak tunggal Sekala Bumi, nggak ketinggalan juga nih!
-
Dimana Silat Perisai berasal? Di Kabupaten Kampar, terdapat kesenian bela diri yang sampai saat ini masih dipertahankan kelestariannya oleh komunitas setempat, namanya Silat Perisai.
Sapi'i salah satu putra Sabeni terpilihlah menjadi Heiho dan ditempatkan di Surabaya. Namun, karena tidak tahan menghadapi perlakuan tentara Dai Nippon, Sapi'i kabur dan ngumpet di rumah Sabeni. Tentu saja Jepang tidak tinggal diam, Kempetai (Polisi Rahasia Jepang) mencari keberadaan Sapi'i hingga ke rumah Sabeni.
Sabeni yang jago silat memang sudah kesohor dan Kempetai tahu. Namun, Komandan Kempetai ingin muji silat Sabeni dan menyuruh duel dengan anak buahnya.
"Kalau Sabeni menang, bebas dan boleh pulang," kata sang komandan, seperti dikisahkan dalam buku Batavia Kota Banjir karya Alwi Shahab.
Dengan jurus Kelabang Nyebrang, Sabeni bikin tentara Jepang tak berkutik. Padahal tentara Jepang itu jaho karate. Tak terima anak buahnya kalah, kini sang komandan menurunkan prajurit yang jago Sumo. Petarung Sumo pun ambil ancang-ancang siap menerjang.
Sabeni langsung loncat kodok ke atas dengkul musuh lalu salto dan menghajar ubun-ubun si prajurit jepang itu. Petarung sumo itu pun langsung ambruk tidak dapat berdiri lagi.
Untuk menghormati Sabeni, jalan di depan kediamannya di Tanah Abang diberi nama Jalan Sabeni. Sedangkan makamnya dipindahkan dari Gang Kubur ke Karet Biivak berdekatan dengan makam Husni Thamrin. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten.
Baca SelengkapnyaSilat Perisai di Kabupaten Kampar kini dibawakan sebatas kesenian pertunjukan untuk menyambut tamu penting dan juga sebagai hiburan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Kapolri Listyo Sigit keluarkan jurus maut banting lawan saat tanding Judo.
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit sabet sabuk hitam saat mengenyam pendidikan di Akpol.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mendapatkan sabuk hitam dan-5 Judo dari Ketum PB PJSI sekaligus Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak.
Baca SelengkapnyaKeunggulan dari perguruan silat ini di antaranya mengajarkan keilmuan fisik dan juga pengelolaan mental serta spiritual.
Baca SelengkapnyaSakai menjatuhkan 28 pesawat musuh. Namun dia mengklaim ada 64 pesawat pemburu maupun pengebom milik sekutu dijatuhkannya selama perang.
Baca SelengkapnyaAtraksi yang diperlihatkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat bermain Judo mendapat banyak sorotan.
Baca SelengkapnyaBambu runcing adalah simbol perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Baca SelengkapnyaPemuda 19 tahun itu mengaku sangat mengidolakan Aipda Ambarita.
Baca SelengkapnyaPengalaman tak pernah menang Judo lawan Maruli hingga doakan komandannya jadi Kasad, begini potret kedekatan Lettu Windra dan Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Casis Bintara Polri korban begal dipeluk hangat oleh perwira polisi.
Baca Selengkapnya