Kemenkes Tak Sarankan Penyemprotan Air untuk Mengurangi Polusi Udara
Penyiraman air untuk mengurangi polusi dinilai tidak efektif jika areanya besar.
Penyiraman air untuk mengurangi polusi dinilai tidak efektif jika areanya besar.
Kemenkes Tak Sarankan Penyemprotan Air untuk Mengurangi Polusi Udara
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tidak menyarankan adanya penyemprotan air untuk mengurangi polusi udara di Jabodetabek. Diketahui, penyemprotan air ke jalan ini sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, penyemprotan air itu tidak disarankan setelah adanya kumpul sejumlah ahli di China."Bagaimana soal penyemprotan air ini masih debatable, di pengalaman di China. Kami sudah kumpul ahli di China. Kalau untuk skala kecil bisa di Industri itu bisa dilakukan, tapi kalau untuk skala besar banyak ahli tidak menyarankan untuk pertama tidak efisien," kata Maxi di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Senin (28/8).
Selain itu, untuk penyemprotan air ke jalan tersebut juga adanya beberapa persyaratan yang memang harus dipenuhi. Sehingga, tidak asal semprot ke jalan saja.
"Ada-ada syarat yang harus dipenuhi, airnya harus bersih, curahnya air itu harus tinggi, karena kalau enggak, dia akan naik ke atas," ujar Maxi.
"Jadi, itu tidak disarankan dan tidak dilakukan untuk penyemprotan," sambungnya.
Penyemprotan Air di Jalan Jakarta
Sejumlah petugas gabungan kembali menyemprot jalanan di Jakarta untuk mengurangi polusi udara pada Minggu (27/8).
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Satriadi Gunawan mengatakan, hari ini penyemprotan hanya dilakukan di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin.
"Informasi (penyemprotan dilakukan oleh petugas) gabungan (di) Thamrin-Sudirman jam 13.00 WIB," kata Satriadi kepada merdeka.com, Minggu (27/8).
Khusus petugas Damkar, sebanyak 20 petugas dikerahkan untuk penyemprotan ini.
"Empat unit (dan) 20 petugas (yang dikerahkan)," tambah Satriadi.
Berdasarkan pantauan merdeka.com di Bundaran HI, penyemprotan ini dilakukan oleh Polda Metro Jaya, Dinas Gulkarmat, dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Pada pukul 13.15 WIB, mobil water canon Polda Metro Jaya yang tiba pertama. Total terdapat dua unit mobil tetapi hanya satu yang menyemprotkan air.
Tak lama kemudian, rombongan Pemprov DKI juga ikut menyemprotkan air. Berdasarkan pantauan, terdapat empat unit mobil damkar yang menyemprot air, turut mendampingi dua mobil Satpol PP, dua unit motor Dinas Perhubungan, dan satu mobil Baznas.