Kesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas
Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Seorang pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur menjadi sasaran kekerasan oleh orang tak dikenal (OTK).
Kesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas
Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Nahas, nyawa korban pun melayang pasca insiden tersebut. Sementara pelaku berhasil diamankan oleh kepolisian.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, lokasi insiden tersebut berada di dalam pasar induk Kramat jati toko. Tepatnya berada lapak dagangan semangka. Lokasi itu pun hanya berjarak sekitar 150 meter dari gerbang masuk pasar.
Sementara untuk kondisi terkini di pasar cukup ramai saat ini, kegiatan jual beli juga nampak berlangsung. Termasuk di lokasi kejadian.
Garis kepolisian juga nampak tidak terpampang di lokasi kejadian meskipun polisi telah mengamankan terduga pelaku.
Pemilik toko, Sudarto menerangkan insiden nahas menimpa salah satu karyawannya Sutomo yang sedang melayani konsumen untuk membeli semangka. Kebetulan korban kala itu sedang berjaga sift malam.
Menurutnya, Pasar Kramatjati memang buka 24 jam, hanya saja beberapa toko saja buka untuk malam hari.
"Malem sepi, ada orng beberapa aja," kata Sudarto saat kepada merdeka.com saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (8/1).
Sudarto mengaku memang tidak mengetahui penyebab insiden nahas yang menimpa karyawannya. Hanya saja berdasarkan rekaman CCTV yang dipasang di tokonya, otk itu tiba-tiba datang dari belakang tokonya.
"Enggak tau awalnya kenapa tiba-tiba dateng dilempar lah itu air keras, dipukul ya kan Ampe dibacok segala, sadis," pungkasnya.
Selepas kejadian tersebut, kata dia, sempat tidak ada orang yang ingin membantu Sutomo, sebab khawatir akan jadi sasaran lain oleh pelaku.
Kendati demikian, setelahnya Sutomo langsung dibawa ke rumah sakit sekitar untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Hanya saja segala upaya yang dilakukan perawat tidak mampu menyelamatkan nyawa korban.
"Semua, yang saya liat semua (dari muka sampe bawah) melepuh. Sempet di kasih obat, di RS kemudian sama dokter dipasang oksigen atau ventilator. Meninggal jam 4 pagi," ungkap dia.
Sosok Korban
Padahal menurut dia, selama kurang lebih dua tahun karyawannya bekerja dengannya tidak ada keanehan sama sekali. Pun dalam keseharian dengan pedagang lain juga baik-baik saja.
"Biasa aja, normal ngobrol, orangnya juga baik-baik aja," jelas pemilik toko tersebut.
Ketika disinggung perihal adanya dugaan perselingkuhan dengan pedagang lain, Sudarto enggan berkomentar banyak akan hal itu.
Ia memilih untuk menyerahkan semua ke kepolisian yang menangani dan berharap pelaku dapat dijatuhi hukuman setimpal.
"Soalnya kan membunuh orang enggak tau masalahnya apa kita enggak tau. Harus dihukum seberat-beratnya sadis soalnya," tutup dia.