42 Desa di Pati Terendam Banjir, Ini 3 Faktanya
Merdeka.com - Bencana banjir yang merendam kawasan kota-kota di sepanjang pantura belum juga surut. Setelah Kudus, Pekalongan, dan Semarang, kini giliran Kabupaten Pati yang dilanda banjir. Dilansir dari ANTARA pada Selasa (9/2), tercatat ada 42 desa di enam kecamatan yang terendam banjir.
“Dari puluhan desa yang terdampak banjir, ada desa yang hanya terdampak di kawasan area pertanian dan 36 desa berdampak ke permukiman warga,” ungkap Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya. Lalu sebenarnya seperti apa persisnya kondisi banjir di Pati? Berikut selengkapnya:
Dampak Banjir
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
-
Mengapa banjir terjadi di Pekalongan? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Kapan banjir Pekalongan terjadi? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Dimana banjir Semarang terjadi? Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
©2021 facebook.com/yulianti.safitri.585/editorial Merdeka.com
Martinus mengatakan wilayah kecamatan yang desanya paling banyak terkena banjir adalah Kecamatan Gabus (12 desa), kemudian disusul Kecamatan Jakenan (10 desa), Kecamatan Juwana (9 desa), Kecamatan Pati (7 desa), Kecamatan Sukolilo (3 desa), dan Kecamatan Kayen (1 desa). Sementara itu total rumah yang terdampak sebanyak 3.938 rumah, dengan jumlah rumah yang terendam sebanyak 2.931 rumah.
Sementara itu, total warga yang mengungsi secara keseluruhan mencapai 12.687 orang. Karena peristiwa ini, Bupati Pati Haryanto meminta jajarannya untuk memberikan bantuan paket sembako kepada masyarakat.
Sudah Sering Terjadi
©2021 Merdeka.com
Menurut Haryanto, banjir di Kabupaten Pati sebenarnya sudah sering terjadi. Namun dia mengatakan bahwa bencana tahuan itu bisa diurai apabila ada kepedulian dari pemerintah pusat.
“Penanganan air Sungai Juwana merupakan tanggung jawab dari pemerintah pusat, dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Namun belum ada penanganan maksimal yang dapat menuntaskan masalah banjir akibat luapan sungai tersebut,” kata Haryanto.
Penanganan Belum Maksimal
©2021 Liputan6.com/Faizal Fanani
Haryanto mengaku permasalahan banjir yang rutin terjadi di Pati sebenarnya seringkali disampaikan kepada Pemerintah Pusat. Walau begitu, belum ada penanganan maksimal yang dapat menuntaskan masalah banjir akibat luapan sungai tersebut.
Oleh karena itu, ia mengajak warganya untuk bersabar menghadapi musibah banjir. Bukan hanya warga Pati yang kesusahan, namun juga berdampak ke wilayah di sekitarnya seperti Kudus, Demak, Grobogan, dan Jepara.
“Kami juga mengerti masyarakat kalau tidak terpaksa pun tidak akan mau berada di tempat pengungsian. Tetapi karena ini bersamaan dengan pandemi COVID-19, tetap harus pakai masker. Agar antara satu sama lainnya bisa saling menjaga,” kata Haryanto dikutip dari ANTARA pada Selasa (9/2). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota juga menyediakan tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaBanjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaWarga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Baca SelengkapnyaNana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Kota Padang saat ini sudah dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi.
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaRibuan hektare sawah di 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) rusak akibat kekeringan. Seluas 254,1 hektare di antaranya puso atau tidak menghasilkan padi.
Baca SelengkapnyaWarga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca Selengkapnya