5 Fakta Menarik Masjid Sunan Muria di Kudus, Lokasinya Berada di Puncak Gunung
Merdeka.com - Masjid Sunan Muria berjarak 18 kilometer di sebelah utara Kota Kudus. Lokasinya beralamat di Desa Colo, Kecamatan Gawe, Kudus. Selain terdapat bangunan masjid, di tempat itu juga terdapat makam salah satu dari sembilan Wali Songo. Dialah Raden Umar Said yang terkenal dengan sebutan Sunan Muria.
Dibutuhkan perjuangan keras untuk mencapai Masjid Sunan Muria. Lokasi masjid itu berada di puncak Gunung Muria yang mempunyai ketinggian 1.600 mdpl. Ditambah lagi, untuk menuju ke sana wisatawan harus melalui jalan setapak yang menanjak.
Walau begitu, tempat wisata religi ini memiliki pesona tersendiri yang tak bisa terelakkan.
-
Siapa nama asli Sunan Kudus? Sunan Kudus memiliki nama asli Ja’far Shadiq atau dikenal juga Raden Undung.
-
Dimana Sunan Muria berdakwah? Setelah menuntaskan pendidikannya, Sunan Muria melakukan dakwah Islam di Gunung Muria, daerah yang kini dikenal sebagai Kudus, Jawa Tengah.
-
Bagaimana tradisi Maulid Nabi di Kudus? Gunungan ini kemudian diarak dalam kirab dan didoakan oleh tokoh pemuka agama Islam. Setelahnya, isi dari gunungan tersebut dibagikan kepada warga setempat.
-
Di mana Sunan Kudus berdakwah? Sunan Kudus memilih Kudus sebagai tempat berdakwah terlamanya hingga bertahun-tahun.
-
Dimana makam Sunan Kalijaga di Tuban berada? Makam Sunan Kalijaga di Tuban berada di tengah sawah dan cukup jauh dari permukiman warga.
-
Dimana letak Masjid Kuno Kaujon? Salah satu di antaranya adalah Masjid Kuno Kaujon yang berlokasi di Kampung Kaujon, Kelurahan Serang.
Berada di Puncak Gunung
©Daaruttauhid.org
Masjid Sunan Muria diperkirakan dibangun pada abad ke-15 hingga ke-16 Masehi. Lokasi masjid ini berada di puncak Gunung Muria yang memiliki ketinggian 1.600 mdpl.
Pada zaman dulu, Sunan Muria berdakwah menyebarkan ajaran Islam pada masyarakat yang tinggal di kaki Gunung Muria. Di kemudian hari, dia mendirikan pesantren dan sebuah masjid di puncak gunung itu.
Dikutip dari Islamic.center.or.id, nama “Muria” sendiri berasal dari nama sebuah bukit yang berada di dekat Yerusallem. Nama bukit itu “Moriah”. Konon, Nabi Daud bersama putranya, Nabi Sulaiman, membangun sebuah rumah ibadah di puncak Bukit Moriah.
Cara Menuju Masjid
©Islamic-center.or.id
Ketika menggunakan kendaraan pribadi, wisatawan tidak bisa langsung tiba di halaman masjid. Ketika tiba di halaman parkir, wisatawan harus melanjutkan perjalanan dengan menaiki 430 anak tangga.
Sepanjang perjalanan dengan berjalan kaki menuju masjid, wisatawan akan menjumpai kios-kios pedagang yang banyak menjajakan dagangan yang sangat variatif. Mulai dari makanan, minuman, kerajinan tangan, dan masih banyak lagi. Selain itu wisatawan bisa menikmati perjalanan sembari menghirup udara pegunungan yang segar.
Sedangkan cara yang kedua adalah dengan menggunakan ojek. Cara ini bisa digunakan apabila wisatawan lelah mendaki. Pos ojek di sana tak hanya bisa dijumpai pada awal titik pendakian, namun juga di beberapa titik. Hal ini membuat wisatawan tak perlu khawatir tak bisa mencapai masjid karena kelelahan di tengah jalan.
Bentuk Bangunan Sudah Tidak Asli
©Kemdikbud.go.id
Dilansir dari Daaruttauhid.org, secara arsitektur Masjid Sunan Muria sudah banyak berubah bentuk dari aslinya karena mengalami beberapa kali pemugaran. Hanya beberapa bagian saja yang masih menyisakan peninggalan dari Sunan Muria di antaranya pondasi masjid, umpak batu, tiang atau pilar penyangga masjid, dan mihrab yang menjorok ke dalam.
Selain itu ada pula bedug yang sudah berumur lebih dari satu abad. Bedug itu dibuat dari kayu jati pada tahun 1884 M. Di atas bedug ini terdapat ukiran naga dan ayam jantan yang menyimbolkan perpaduan budaya antara Jawa dan Tionghoa.
Dibagi Menjadi Dua
©Traveltodayindonesia.com
Masjid Sunan Muria Kudus dibagi menjadi dua, yaitu masjid yang khusus untuk pria dan masjid yang khusus untuk wanita. Di dalam masjid untuk kaum pria inilah terdapat berbagai peninggalan dari zaman Sunan Muria.
Sementara itu masjid khusus wanita merupakan hasil renovasi di tahun 1976 yang peresmiannya dilakukan oleh Bupati KDH Tingkat II Kudus pada tahun 1978.
Makam Sunan Muria
©Kemdikbud.go.id
Tak jauh dari Masjid Sunan Muria, terdapat pula makam Sunan Muria. Pada tiap Kamis Legi dan Jum’at Pahing, banyak orang berziarah ke sana. Ketika memasuki pintu gerbang makam, wisatawan akan dihadapkan pada pelataran yang dipenuhi 17 batu nisan. Menurut juru kunci makam, nisan itu merupakan makam para prajurit dan punggawa kraton.
Sementara itu makam Sunan Muria berada di sebuah bangunan cungkup beratap sirap dua tingkat. Di sebelah timur makam itu terdapat nisan yang konon menjadi makam putri Sunan Muria, Raden Ayu Nasiki.
Sementara di sebelah barat dinding belakang masjid terdapat makam Panembahan Pengulu Jogodipo yang merupakan putra sulung dari Sunan Muria. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya soal keindahan alamnya, ternyata Karimunjawa juga punya berbagai peninggalan sejarah.
Baca SelengkapnyaDi Kecamatan Leuwimunding terdapat 12 pesantren, 16 masjid, dan juga 378 musala sebagai penunjang destinasi religi
Baca SelengkapnyaSebagian masyarakat yakin makam Sunan Kalijaga ada di Kadilangu Demak, tapi ada juga yang yakin makam sesungguhnya Sunan Kalijaga ada di Tuban.
Baca SelengkapnyaMakam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal Dudung Abdurachman membangun sebuah masjid megah di komplek makam Sunan Gunung Jati bernama Masjid Syarif Abdurrahman.
Baca SelengkapnyaTanah Minang memiliki banyak peninggalan sejarah yang menjadi saksi perjuangan para ulama besar dalam menyebarkan Islam di sana.
Baca SelengkapnyaDi Desa Astana, peninggalan kejayaan Islam era lampau masih bisa dilihat seperti makam Sunan Gunung Jati, Petilasan Syekh Datul Kahfi, sampai Keraton Pakungwati
Baca SelengkapnyaHadiah tak terkira itu turut dikagumi warganet di media sosial.
Baca SelengkapnyaSebelum membangun masjid, para tukang harus dalam keadaan suci
Baca SelengkapnyaKompleks ini menunjukkan budaya Hindu dan Islam yang magis
Baca SelengkapnyaSelain disakralkan, makam Syekh Jumadil Qubro di puncak Bukit Turgo juga memiliki panorama alam yang indah. Kini makam tersebut juga sudah dipugar dengan baik.
Baca SelengkapnyaWilayah yang terdiri dari beberapa pulau ini terkenal dengan ragam destinasi wisata yang menarik untuk di kunjungi. Simak beberapa spot wisatanya berikut ini.
Baca Selengkapnya