5 Jenis Kontraksi Saat Hamil, Ketahui Ciri-Cirinya
Jenis kontraksi saat hamil memiliki ciri-ciri yang berbeda.
Jenis kontraksi saat hamil memiliki ciri-ciri yang berbeda.
5 Jenis Kontraksi Saat Hamil, Ketahui Ciri-Cirinya
Kontraksi merupakan kondisi yang kerap terjadi selama masa kehamilan. Biasanya, kontraksi terjadi secara alami, ketika ibu hamil sudah memasuki waktu persalinan. Ini adalah tanda-tanda yang terjadi pada tubuh ibu hamil, ketika sudah waktunya melahirkan.
Selain itu, terdapat beberapa jenis kontraksi saat hamil lainnya yang penting untuk diketahui. Mulai dari kontraksi dini, kontraksi palsu, kontraksi setelah berhubungan intim, hingga kontraksi premature. Berbagai jenis kontraksi ini memiliki ciri-ciri yang berbeda. Berikut, kami rangkum penjelasannya, bisa disimak.
-
Kontraksi seperti apa yang bisa jadi tanda melahirkan? Jika memang waktunya melahirkan, kontraksi ini bakal semakin rapat, lebih lama, dan lebih kuat,' terang dr. Putterman.
-
Apa ciri utama dari kontraksi asli? Kontraksi yang asli terjadi dengan interval yang teratur dan semakin mendekati waktu persalinan, frekuensinya akan meningkat. Proses ini biasanya dimulai dengan interval 15-20 menit, kemudian menjadi 10 menit, 5 menit, hingga akhirnya terjadi setiap 2-3 menit.
-
Kenapa kontraksi penting dalam persalinan? Kontraksi adalah proses yang krusial dalam persalinan, ditandai dengan pengencangan otot-otot rahim secara ritmis. Proses alami ini terjadi sebagai respons tubuh untuk mendorong bayi keluar dari rahim menuju jalan lahir.
-
Bagaimana kontraksi rahim menyebabkan kram? Kontraksi ini mirip dengan kontraksi saat persalinan, meskipun jauh lebih ringan, dan bisa membuat pembuluh darah di rahim tertekan, sehingga pasokan oksigen ke jaringan rahim sedikit berkurang, memicu munculnya rasa nyeri.
-
Kapan kontraksi asli biasanya terjadi? Kontraksi asli biasanya mulai muncul sekitar 1-2 minggu sebelum atau setelah tanggal perkiraan persalinan (HPL). Namun, waktu ini bisa berbeda-beda untuk setiap individu.
-
Kapan kontraksi Braxton Hicks biasanya terjadi? Hal ini biasanya bisa terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan.
Jenis Kontraksi Saat Hamil
Pertama, akan dijelaskan beberapa jenis kontraksi saat hamil.
Jenis kontraksi saat hamil dibedakan menjadi 5, yaitu kontraksi dini, kontraksi palsu, kontraksi setelah berhubungan intim, kontraksi premature, dan kontraksi jelang persalinan. Berikut penjelasannya:
1. Kontraksi Dini
Kontraksi dini merupakan jenis kontraksi yang terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Kontraksi ini biasanya belum menandakan proses persalinan yang sebenarnya. Ciri-ciri kontraksi dini biasanya tidak teratur dalam pola waktu atau arusannya masih lemah. Kadang-kadang, kontraksi ini bisa terjadi hanya pada beberapa bagian perut saja. Kontraksi dini biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik atau satu menit saja.
2. Kontraksi Palsu
Kontraksi palsu, juga dikenal sebagai Braxton Hicks, biasanya terjadi menjelang pertengahan dan akhir kehamilan. Kontraksi ini tidak teratur dan umumnya tidak terlalu kuat. Biasanya, kontraksi palsu hanya dirasakan sebagai perut yang terasa tegang atau mulas. Pada kontraksi palsu, rahim tidak melakukan pelebaran atau pembukaan yang dibutuhkan untuk persalinan.
3. Kontraksi setelah Berhubungan Intim
Jenis kontraksi ini umumnya terjadi setelah Anda berhubungan intim dengan pasangan. Kontraksi ini disebabkan oleh orgasme yang bisa merangsang rahim untuk berkontraksi. Biasanya, kontraksi ini tidak berlangsung lama dan sering tidak teratur. Selain itu, kontraksi ini tidak memiliki efek pada pembukaan atau pelebaran serviks.
3. Kontraksi setelah Berhubungan Intim
Jenis kontraksi ini umumnya terjadi setelah Anda berhubungan intim dengan pasangan. Kontraksi ini disebabkan oleh orgasme yang bisa merangsang rahim untuk berkontraksi. Biasanya, kontraksi ini tidak berlangsung lama dan sering tidak teratur. Selain itu, kontraksi ini tidak memiliki efek pada pembukaan atau pelebaran serviks.
5. Kontraksi Jelang Persalinan
Kontraksi jelang persalinan, juga dikenal sebagai kontraksi persiapan, adalah kontraksi yang mulai terjadi menjelang persalinan. Kontraksi ini teratur dalam pola, sering datang dengan waktu yang sama dan semakin lama serta semakin kuat seiring pendekatan persalinan. Biasanya, kontraksi jelang persalinan disertai dengan pembukaan dan pelebaran serviks secara bertahap.
Cara Meredakan Kontraksi Saat Hamil
Setelah mengetahui jenis kontraksi saat hamil, berikutnya akan dijelaskan cara meredakannya.
Meredakan kontraksi saat hamil dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui metode alami maupun dengan bantuan medis. Berikut beberapa langkah yang bisa dicoba:
Metode Alami
1. Istirahat yang Cukup: Pastikan Anda mendapatkan cukup istirahat. Berbaring dengan posisi miring ke kiri dapat membantu meningkatkan aliran darah ke rahim dan mengurangi kontraksi.
2. Hidrasi: Minum cukup air sangat penting. Dehidrasi bisa memicu kontraksi Braxton Hicks.
3. Mandi Air Hangat: Mandi dengan air hangat dapat membantu merelaksasi otot dan meredakan kontraksi.
4. Latihan Pernapasan: Teknik pernapasan yang dalam dan teratur dapat membantu meredakan ketegangan dan rasa tidak nyaman.
5. Pijat Ringan: Pijat perut atau punggung bawah dengan lembut bisa membantu mengurangi ketegangan otot.
6. Posisi Tubuh yang Nyaman: Cobalah beberapa posisi tubuh yang nyaman, seperti duduk di kursi yang nyaman atau menggunakan bantal pendukung saat berbaring.
Medis dan Pengobatan
1. Konsultasi dengan Dokter: Jika kontraksi terasa sangat kuat atau sering, segera konsultasikan dengan dokter atau bidan. Mereka dapat memberikan nasihat dan tindakan yang tepat.
2. Obat Penghilang Nyeri: Dokter mungkin meresepkan obat penghilang nyeri yang aman untuk ibu hamil jika diperlukan.
3. Tocolytics: Jika kontraksi berlanjut dan menimbulkan risiko persalinan prematur, dokter mungkin meresepkan obat tocolytic untuk menghentikan kontraksi.
Tanda-Tanda Menjelang Melahirkan
Setelah mengetahui jenis kontraksi saat hamil, terakhir akan dijelaskan tanda-tanda melahirkan.
Menjelang persalinan, tubuh ibu hamil akan menunjukkan beberapa tanda yang menunjukkan bahwa proses kelahiran akan segera dimulai. Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang umum terjadi:
1. Kontraksi Teratur
• Frekuensi dan Intensitas: Kontraksi menjadi lebih teratur, lebih kuat, dan lebih sering. Kontraksi ini biasanya berlangsung sekitar 30-70 detik dan terjadi setiap 5-10 menit.
• Rasa Nyeri: Rasa nyeri yang dirasakan bisa dimulai di punggung bawah dan menyebar ke perut.
2. Pecah Ketuban
• Cairan Ketuban: Ketika kantung ketuban pecah, Anda mungkin merasakan aliran cairan dari vagina. Cairan ini bisa berupa tetesan atau semburan air.
• Waktu: Setelah ketuban pecah, persalinan biasanya akan segera dimulai. Hubungi dokter atau bidan segera jika ini terjadi.
3. Pengeluaran Lendir Berdarah
Lendir Berdarah:
Keluarnya lendir yang bercampur darah dari vagina adalah tanda bahwa leher rahim mulai membuka (dilatasi) dan menipis (efasi).
Dilatasi dan Efasi:
Leher rahim mulai membuka dan menipis. Ini biasanya akan diperiksa oleh dokter atau bidan.
5. Peningkatan Tekanan pada Panggul:
Rasa Berat atau Tekanan: Anda mungkin merasakan tekanan yang meningkat di panggul karena bayi mulai bergerak lebih rendah ke dalam panggul.
6. Perubahan Pola Gerakan Bayi
Gerakan Bayi:
Meskipun gerakan bayi mungkin sedikit berkurang karena ruang yang terbatas, bayi masih harus bergerak secara teratur. Jika Anda merasakan penurunan drastis dalam gerakan bayi, segera hubungi dokter.
7. Diare atau Kram Perut
Gangguan Pencernaan:
Beberapa wanita mengalami diare atau kram perut menjelang persalinan. Ini adalah cara tubuh membersihkan diri sebelum persalinan.
8. Kelelahan atau Lonjakan Energi
Lonjakan Energi:
Beberapa ibu hamil mungkin mengalami lonjakan energi (dikenal sebagai "nesting instinct") beberapa hari sebelum persalinan.
Kelelahan: Sebaliknya, beberapa ibu hamil mungkin merasa sangat lelah menjelang persalinan.
9. Nyeri Punggung Bawah
Nyeri Terus-Menerus:
Nyeri yang terasa di punggung bawah dan tidak hilang meskipun berganti posisi bisa menjadi tanda awal persalinan.
10. Perubahan pada Serviks
Pemeriksaan Medis:
Dokter atau bidan akan memeriksa perubahan pada serviks selama kunjungan prenatal Anda, termasuk pembukaan (dilatasi) dan penipisan (efasi) serviks.
11. Kontraksi Braxton Hicks
Kontraksi Palsu:
Kontraksi Braxton Hicks bisa menjadi lebih kuat dan lebih sering menjelang persalinan, tetapi biasanya tidak teratur dan tidak menyebabkan pembukaan serviks.