Ariel Bongkar Makna di Balik Logo NOAH, Terinspirasi dari Peterpan

Merdeka.com - Pada tahun 2000, sekelompok pemuda yang bernama Ariel, Andika, Indra, Reza, Uki, dan Lukman membentuk grup band yang bernama Peterpan. Tak perlu memerlukan waktu lama, pada 2003 mereka menuai kesuksesan dengan album debutnya 'Taman Langit' yang terjual di atas angka 650.000 kopi.

Lalu, pada akhir tahun 2008 nama Peterpan dilepaskan karena permasalahan gonta-ganti personel. Empat tahun berselang, nama NOAH sebagai pengganti Peterpan resmi diumumkan setelah Ariel bebas dari masa tahanan.

Baru-baru ini, Ariel menceritakan makna di balik logo NOAH. Ia juga bercerita mengenai siapa pembuat logo tersebut.

Buat Logo Terlebih Dahulu

You Tube - Trans 7 OFFICIAL

Hal itu diungkapkan oleh Ariel dalam video perbincangannya bersama Ari Lasso yang diunggah di kanal Youtube Trans 7 pada beberapa hari lalu. Dalam kesempatannya tersebut, Ariel bercerita mengenai fakta menarik mengenai logo tersebut.

Ariel mengungkapkan bahwa sosok pembuat logo tersebut adalah seorang rapper asal Bandung bernama Herry Sutresna. Ternyata, logo tersebut sudah ada sebelum nama NOAH diputuskan untuk menjadi pengganti nama Peterpan.

"Ini kenapa lambangnya bulu ayam? Enggak, jujur, ini pertanyaan serius ya, kenapa (logo) ini, Riel?" tanya Ari Lasso.

"Ini dibikin sama vokalis Homicide, jadi kita minta tolong bikinin logo, mau ganti nama kan, kami bikin logo dulu, baru ganti nama," jelas Ariel.

Alat Tulis

Lebih lanjut, Ariel menjelaskan detail asal gambar bulu yang ada di tulisan NOAH. Gambar bulu tersebut berasal dari topi karakter Peterpan yang juga bisa mempunyai arti realitas dan mimpi.

"Kan kita juga tahu kalau Peterpan kan ada topinya, topinya ada bulunya. Jadi, ini lebih ke quill sebetulnya, quill alat tulis," ungkap Ariel.

Kekuatan Tulisan

Jika dilihat lebih dekat, logo tersebut adalah alat tulis yang juga digunakan karakter Peterpan di film-nya. Sedangkan, karakter Peterpan tersebut menggunakan alat tulis yang dimilikinya untuk mengeluarkan kekuatannya.

"Iya, pena zaman dulu itu, jadi ini kayak sesuai dengan Peterpan, kekuatan tulisan gitu istilahnya," ucap Ariel. (mdk/dem)