Beban Anak Pertama yang Sering Terjadi, Pengaruhi Sifat dan Mental
Merdeka.com - Menjadi anak pertama dalam keluarga tentu memberikan pengalaman yang berbeda jika dibandingkan dengan anak kedua, ketiga, dan seterusnya. Sebagai anak yang paling tua, anak sulung sering kali diharapkan untuk menjadi contoh yang baik bagi adik-adiknya. Bahkan dalam masyarakat terdapat anggapan bahwa anak pertama harus menjadi panutan.
Selain menjadi panutan, anak sulung juga kerap diberikan tanggung jawab untuk menjadi orang tua dalam membimbing dan mendidik saudaranya yang lebih muda. Misalnya seperti mendampingi adiknya saat belajar, menjaga adik saat bermain, atau melakukan berbagai kegiatan lainnya untuk membantu orang tua dalam memberikan pengawasan pada anak yang lebih muda.
Beberapa hal tersebut terkadang menjadi sebuah beban yang harus ditanggung bagi anak pertama. Meskipun sebenarnya, hal itu bukan suatu tanggung jawab yang wajib dikerjakan oleh anak pertama, sebab bagaimana pun anak pertama adalah seorang anak. Namun, ini sudah menjadi stereotype yang berkembang dan dianut masyarakat hingga saat ini.
-
Siapa yang merasa terbebani sebagai anak pertama? Anak pertama sering kali merasa tertekan dengan harapan besar yang diletakkan oleh orang tua mereka.
-
Kenapa anak pertama merasa terbebani? Mereka diharapkan untuk sukses dan menjadi contoh bagi adik-adiknya, yang terkadang menciptakan ketakutan akan kegagalan.
-
Kenapa anak pertama punya tanggung jawab besar? Anak sulung adalah mereka yang memiliki tanggung jawab besar, tapi mereka juga manusia yang bisa lelah dan bersedih.
-
Kenapa anak pertama sering memiliki tanggung jawab lebih? Mereka anak sulung adalah seringkali menjadi pionir dalam banyak hal dan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap adik-adik mereka, sekaligus menjadi contoh bagi mereka.
-
Apa beban anak pertama wanita? Anak pertama perempuan sering kali menghadapi berbagai beban yang cukup berat, baik secara emosional maupun psikologis.
-
Siapa yang sering merasakan beban tanggung jawab anak sulung? Sebagai anak pertama, mereka sering diberikan tanggung jawab lebih besar, seperti menjaga adik-adik, membantu pekerjaan rumah, atau menjadi perantara antara orang tua dan adik-adik.
Beberapa contoh beban anak pertama berikut tentu pernah Anda alami. Mulai dari beban tanggung jawab yang dibawa hingga dewasa, kurang diuntungkan dalam hal finansial, hingga beban untuk mengalah dan harus berbagai segalanya. Dilansir dari Distractify, berikut beberapa beban anak pertama di masyarakat yang mungkin sering dialami dalam kehidupan sehari-hari.
Mendapat Lebih Banyak Batasan
©Shutterstock
Beban anak pertama yang mungkin terjadi pada Anda pertama adalah lebih banyak mendapatkan batasan. Biasanya, orang tua cenderung lebih melonggarkan aturan kepada anak yang lebih muda, seperti waktu tidur, berapa banyak waktu bermain gadget yang bisa didapatkan, atau hak istimewa lainnya karena dianggap masih kecil.
Sedangkan bagi anak sulung, pada usia tertentu mempunyai batasan yang lebih banyak mengenai beberapa hal tersebut. Biasanya dengan alasan untuk membagi waktu dengan baik antara bermain, istirahat, dan belajar.
Standar yang Lebih Tinggi
Beban anak pertama yang sering terjadi berikutnya yaitu adanya standar yang lebih tinggi. Dalam hal ini, anak pertama yang mendapat stander lebih tinggi biasanya mendapatkan rasa kecewa yang lebih besar dari orang tua ketika melakukan kesalahan. Ini merupakan salah satu kebiasaan yang sering terjadi pada sebagian orang.
Meskipun ada pula orang tua yang menerapkan aturan yang lebih longgar bagi anak pertama dan menganggap wajar ketika anak melakukan kesalahan.
Menjadi Panutan
©mybank4.me
Beban anak pertama berikutnya adalah menjadi seorang panutan. Sering kali anak pertama diharapkan untuk menjadi panutan yang baik bagi adik-adiknya. Hal ini dapat dilihat dari sikap orang tua yang memberikan tanggung jawab bagi anak pertama untuk bersikap dan berperilaku yang baik sehingga bisa dicontoh bagi anak yang lebih tua. Ini menjadi salah satu beban tanggung jawab yang kerap dialami oleh anak sulung.
Menjadi Orang Tua
Menjadi orang tua yang memberikan pengawasan pada adik-adiknya juga merupakan salah satu beban anak pertama yang sering didapatkan. Selain menjadi sosok panutan, anak sulung juga diberi tanggung jawab untuk membantu orang tua dalam memberikan pengawasan dan mendidik anak yang lebih muda.
Terlebih lagi ketika kedua orang tua sudah meninggal, secara otomatis anak sulung mengambil peran menjadi sosok orang tua bagi adik-adiknya. Ini merupakan salah satu konsekuensi yang mendorong anak pertama untuk selalu siap secara emosional untuk mengambil tanggung jawab.
Tanggung Jawab yang Dibawa hingga Dewasa
©thelearningcommunity.us
Beban anak pertama selanjutnya juga berupa tanggung jawab yang dibawa hingga dewasa. Ini masih berkaitan dengan tanggung jawab sebagai orang tua, di mana anak pertama akan mengambil peran ketika kedua orang tua sudah meninggal.
Di mana, anak pertama akan menjadi sosok pengganti orang tua bagi adik-adiknya yang bertanggung jawab untuk mendampingi dan membimbingnya dalam menghadapi berbagai masalah. Tentu ini merupakan beban tanggung jawab yang tidak mudah namun mau tidak mau akan dilakukan oleh anak pertama.
Tidak Diuntungkan secara Finansial
Tidak diuntungkan secara finansial juga termasuk beban anak pertama yang mungkin Anda rasakan. Dalam hal ini, anak sulung biasanya datang pada saat kondisi finansial orang tua masih minim. Sehingga sering kali anak pertama tidak mendapatkan banyak pengalaman semasa kecil karena terbatasnya kondisi keuangan yang dimiliki.
Berbeda ketika anak kedua, ketiga, atau keempat lahir. Di mana orang tua mulai mendapatkan karir dan keuangan yang lebih mapan. Dengan begitu, anak-anak yang lebih muda mendapatkan lebih banyak fasilitas dan pengalaman yang bisa dinikmati dibandingkan anak pertama.
Tidak Didengarkan
©2013 Merdeka.com/shutterstock.com/Pressmaster
Beban anak pertama juga bisa berupa konsekuensi yang tidak didengarkan. Hal ini terjadi, ketika anak pertama melaporkan sikap atau tindakan yang adiknya yang kurang baik pada orang tua.
Namun sering kali laporan Anda diabaikan orang tua, dan kesalahan yang dilakukan adik Anda dianggap normal dengan alasan mereka masih kecil. Sehingga tingkah kekanak-kanakan yang dilakukan anak yang lebih muda lebih dilonggarkan. Ini sering kali menimbulkan rasa tidak adil bagi anak pertama.
Jika Anda mengalami hal ini, sebaiknya komunikasikan dengan baik kepada orang tua agar mendapatkan perlakukan yang sama-sama adil.
Harus Berbagi Segalanya
Beban anak pertama yang terakhir adalah harus berbagi segalanya. Tidak lama setelah orang tua Anda memiliki anak kedua, semua yang dulunya milik Anda menjadi milik mereka juga.
Dalam hal ini, Anda diwajibkan untuk berbagi kepada saudara yang lebih muda ketika mendapatkan sesuatu. Baik itu berupa makanan, mainan, atau yang lainnya. Berbagai fasilitas di rumah yang sebelumnya Anda kuasai juga harus rela dibagi untuk dipakai bersama. Ini menjadi salah satu kebiasaan yang sering terjadi dan dialami oleh anak pertama. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka diharapkan untuk menjadi teladan yang baik, mengambil alih tanggung jawab saat orang tua tidak ada, dan sering kali harus mengorbankan keinginan pribadi.
Baca SelengkapnyaAnak pertama wanita biasanya memiliki karakteristik yang berbeda dengan adik-adiknya. Begitu juga dengan beban yang ia rasakan.
Baca SelengkapnyaSejak dini, anak pertama perempuan cenderung ditanamkan nilai-nilai kedisiplinan, kemandirian, serta kepedulian terhadap adik-adiknya.
Baca SelengkapnyaIni Fakta Anak ke 1 Dengan Karakter Khasnya, Dianggap Egois Hingga Pintar
Baca SelengkapnyaAnak perempuan pertama sering kali mendapatkan perhatian khusus dalam keluarga karena berbagai alasan.
Baca SelengkapnyaUrutan kelahiran yang dimiliki oleh seseorang bisa sangat memengaruhi kepribadian yang dimilikinya.
Baca SelengkapnyaPasangan anak pertama cenderung memiliki kesamaan sifat.
Baca SelengkapnyaAnak sulung adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang lahir pertama atau yang tertua dalam suatu keluarga.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta anak ke satu yang jarang diketahui dengan cara mendidiknya. Ternyata memiliki karakter khas.
Baca SelengkapnyaMItos pernikahan antara anak pertama dapat membawa banyak konflik.
Baca SelengkapnyaAda beberapa fakta anak pertama laki-laki yang mungkin jarang disadari para orangtua.
Baca SelengkapnyaMitos seputar anak pertama dan anak ketiga sering kali menciptakan stereotip dan harapan tertentu terhadap kepribadian dan peran mereka dalam keluarga.
Baca Selengkapnya