Cara Mengirim Doa Yasin untuk Orang yang Sudah Meninggal, Perlu Diketahui
Merdeka.com - Surat Yasin merupakan salah satu surat dalam Al-Qur'an yang sering dibaca dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan tanpa alasan. Surat Yasin disebut sebagai hati dalam Al-Qur'an. Dikatakan, bahwa siapa saja yang membaca Surat Yasin, maka akan mendapat pahala yang sebanding dengan membaca Al-Qur'an sepuluh kali.
Selain dibaca sebagai amalan sehari-hari, Surat Yasin juga selalu dibaca saat ritual tahlil. Tahlil merupakan ritual membaca doa untuk orang yang sudah meninggal. Biasanya kegiatan tahlil ini dilakukan dalam aturan waktu tertentu, yaitu seminggu berturut-turut setelah meninggalnya seseorang, peringatan 15 hari, 40 hari, 100 hari, dan 1000 hari.
Baca juga: Doa Tahlil Singkat, Bahasa Arab Dan Latin Beserta Artinya
-
Bagaimana cara mengirim doa Yasin untuk orang meninggal? Dalam hal ini, terdapat cara mengirim doa Yasin untuk orang yang sudah meninggal secara khusus yang perlu Anda perhatikan. Biasanya, sebelum membaca doa Yasin, diawali terlebih dahulu dengan membaca Surat Al Fatihah, baru kemudian membaca Surat Yasin secara lengkap. Tidak hanya itu, setelah membaca Surat Yasin dianjurkan membaca tahlil untuk melengkapi doa yang dikirimkan pada orang yang sudah meninggal.
-
Bagaimana cara kirim Yasin untuk orang meninggal? Cara mengirim doa Yasin untuk orang yang sudah meninggal pertama diawali dengan membaca Surat Al Fatihah. Surat Al Fatihah dibaca sebagai pengantar sebelum pembacaan Surat Yasin. Bacaan Al Fatihah ini ditujukan pada Nabi Muhammad, para nabi, rasul, wali, syuhada, orang saleh, sahabat, ulama, dan hingga saudara-saudara yang telah meninggal.
-
Apa keutamaan membaca Yasin untuk orang meninggal? Membaca Yasin untuk orang yang telah meninggal dalam Islam dianggap memiliki beberapa keutamaan dan manfaat yang diyakini oleh sebagian umat Muslim. Beberapa di antaranya adalah:1. Doa dan pengharapan kebaikanMembaca Yasin untuk orang yang telah meninggal dianggap sebagai doa dan pengharapan kebaikan bagi almarhum. Umat Muslim yang melakukannya meyakini bahwa membaca Yasin dapat membantu almarhum dalam mendapatkan ampunan, penghapusan dosa, dan keberkahan di alam barzakh (alam antara kehidupan dunia dan akhirat).
-
Kenapa Yasin dibaca untuk orang meninggal? Membaca Yasin untuk orang yang telah meninggal dalam Islam dianggap memiliki beberapa keutamaan dan manfaat yang diyakini oleh sebagian umat Muslim. Beberapa di antaranya adalah:1. Doa dan pengharapan kebaikanMembaca Yasin untuk orang yang telah meninggal dianggap sebagai doa dan pengharapan kebaikan bagi almarhum. Umat Muslim yang melakukannya meyakini bahwa membaca Yasin dapat membantu almarhum dalam mendapatkan ampunan, penghapusan dosa, dan keberkahan di alam barzakh (alam antara kehidupan dunia dan akhirat).
-
Bagaimana cara membaca doa setelah Yasin? Doa setelah membaca Yasin memang cukup panjang. Oleh karena itu, kami akan sampaikan bagaimana bacaan doa setelah membaca Yasin beserta artinya yang dikutip dari liputan6.com.
-
Kenapa baca Yasin untuk orang meninggal? Membaca yasin untuk orang meninggal dianggap sebagai doa atau harapan baik untuk almarhum.
Dalam hal ini, terdapat cara mengirim doa Yasin untuk orang yang sudah meninggal secara khusus yang perlu Anda perhatikan. Biasanya, sebelum membaca doa Yasin, diawali terlebih dahulu dengan membaca Surat Al Fatihah, baru kemudian membaca Surat Yasin secara lengkap.
Tidak hanya itu, setelah membaca Surat Yasin dianjurkan membaca tahlil untuk melengkapi doa yang dikirimkan pada orang yang sudah meninggal. Tentu jika dibaca secara lengkap, bisa memberikan banyak manfaat bagi orang yang telah meninggal.
Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum cara mengirim doa Yasin untuk orang yang sudah meninggal, bisa Anda simak.
Doa Sebelum Membaca Doa Yasin
Cara mengirim doa Yasin untuk orang yang sudah meninggal pertama diawali dengan membaca doa sebelum Surat Yasin dan Surat Al Fatihah. Berikut bacaan doa sebelum Surat Yasin;
اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وإِخْوَانِهِ مِنَ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْنَ وَالأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالعُلَمَاءِ العَامِلِيْنَ وَالمُصَنِّفِيْنَ المُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ المَلَائِكَةِ المُقَرَّبِيْنَ، ثُمَّ اِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ القُبُوْرِ مِنَ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا إِلَى آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَأَسَاتِذَةِ أَسَاتِذَتِنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِمَنْ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Ilaa hadhrotin nabiiy shollaalloohu 'alaihi wasallama wa alihi wa ikhwanihi minal anbiyaa'i wal mursaliina wal auliyaa'i wash shuhadaai was shoolihin was shohaabati wattaabi'iina wal 'ulamaaa-il 'aamilina wal musannifina almukhlisina wa jami'i malaikati almuqorobina, thumma ilaa jami'i ahlil qubuuri minal muslimiina wal muslimaat wal mu'miniina wal mu'minaat min mashariqi al-ardhi ilaa magharibihaa barrihaa wa bahrihaa khusuusan ilaa aabaai-naa wa ummahatinaa wa ajdaadinaa wa jaddaatinaa wamashaayikihinaa wamashaayikhi mashaa-yikhinaa wa asaatidzatinaa wa asaatidzati asaatidzatinaa waliman ahsana ilainaa waliman ijtama'naa hahunaa bisababihii syai'un lillahi lahumul faatihah.
Artinya: "Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan saudaranya dari kalangan pada nabi, rasul, wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi'in, ulama al-amilin, ulama penulis yang ikhlas, semua malaikat Muqarrabin, kemudian semua ahli kubur Muslimin, Muslimat, Mukminin, Mukminat dari Timur ke Barat, baik di laut dan di darat, khususnya bapak kami, ibu kami, kakek kami, nenek kami, guru kami, pengajar dari guru kami, ustadz kami, pengajar ustadz kami, mereka yang telah berbuat baik kepada kami, dan bagi ahli kubur/arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah."
Sementara itu, Surat Al Fatihah dibaca sebagai pengantar sebelum pembacaan Surat Yasin. Bacaan Al Fatihah ini ditujukan pada Nabi Muhammad, para nabi, rasul, wali, syuhada, orang saleh, sahabat, ulama, dan hingga saudara-saudara yang telah meninggal.
Pahala dari bacaan surat Al Fatihah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kebaikan pada orang-orang yang telah meninggal. Berikut lafal bacaan Surat Al Fatihah dan artinya yang perlu Anda simak.
Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil'aalamiin. Arrohmaanir rohiim. Maalikiyaumiddin Iyyaakana'budu wa iyyaakanasta'iin. Ihdinash shiroothol mustaqiim. Shiroothol ladziina an'amta' alaihim ghoiril maghdhuubi'alaihim waladhaalliin.
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
Setelah selesai membaca Surat Al Fatihah sebanyak satu kali, kemudian bisa segera dilanjutkan dengan membaca Surat Yasin untuk mengawali ritual tahlil. Baru setelah itu, dibaca susunan bacaan tahlil dengan runtut dan diakhiri bacaan doa untuk arwah atau orang yang meninggal.
Doa Yasin dan Artinya
Setelah membaca Surat Al Fatihah sebagai pembuka, cara mengirim doa Yasin untuk orang yang sudah meninggal selanjutnya, tidak lain adalah membaca Surat Yasin. Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, Surat Yasin dibaca secara lengkap, yaitu dari ayat 1 hingga ayat 83. Berikut bacaan lengkap Surta Yasin ayat 1 – 83 beserta artinya, bisa dipraktikkan:
1. Yaa-Siiin
Yasin
2. wal-qur'anil-hakiim
Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah
3. innaka laminal-mursaliin
Sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul
4. 'ala siratim mustaqiim
(yang berada) di atas jalan yang lurus
5. tanzilal-'azizir-rahiim
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang
6. litunzira qaumam ma unzira aba'uhum fa hum gafiluun
agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
7. laqad haqqal-qaulu 'ala aksarihim fa hum la yu'minuun
Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.
8. inna ja'alna fi a'naqihim aglalan fa hiya ilal-azqani fa hum muqmahuun
Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah.
9. wa ja'alna mim baini aidihim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyainahum fa hum la yubsiruun
Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
10. wa sawa'un 'alaihim a anzartahum am lam tunzir-hum la yu'minuun
Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga.
11. innama tunziru manittaba’az-zikra wa khasyiyar-rahmana bil-gaib, fa basysyir-hu bimagfiratiw wa ajring karim
Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
12. inna nahnu nuhyil-mauta wa naktubu ma qaddamu wa asarahum, wa kulla syai'in ahsainahu fi imamim mubin
Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).
13. wadrib lahum masalan as-hsbal-qaryah, iz ja'ahal-mursalun
Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka
14. iz arsalna ilaihimusnaini fa kazzabuhuma fa 'azzazna bisslisin fa qalu inna ilaikum mursalun
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga (utusan itu) berkata, “Sungguh, kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.
15. qalu ma antum illa basyarum misluna wa ma anzalar-rahmanu min syai'in in antum illa takzibun
Mereka (penduduk negeri) menjawab, “Kamu ini hanyalah manusia seperti kami, dan (Allah) Yang Maha Pengasih tidak menurunkan sesuatu apa pun; kamu hanyalah pendusta belaka.
16. qalu rabbuna ya’lamu inna ilaikum lamursalun
Mereka berkata, “Tuhan kami mengetahui sesungguhnya kami adalah utusan-utusan(-Nya) kepada kamu.
17. wa ma ‘alaina illal-balagul-mubin
Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.”
18. qalu inna tatayyarna bikum, la'il lam tantahu lanarjumannakum wa layamassannakum minna ‘azabun alim
Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami rajam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami.”
19. qalu ta'irukum ma’akum, a in zukkirtum, bal antum qaumum musrifun
Mereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.”
20. wa ja'a min aqsal-madinati rajuluy yas’a qala ya qaumittabi’ul-mursalin
Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata, “Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu.
21. ittabi’u mal la yas'alukum ajraw wa hum muhtaduun
Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
22. wa ma liya la a’budullazi fatarani wa ilaihi turja’uun
Dan tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan.
23. a attakhizu min dunihi alihatan iy yuridnir-rahmanu bidurril la tugni ‘anni syafa’atuhum syai'aw wa la yungqizuun
Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya? Jika (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, pasti pertolongan mereka tidak berguna sama sekali bagi diriku dan mereka (juga) tidak dapat menyelamatkanku
24. inni izal lafi dalalim mubiin
Sesungguhnya jika aku (berbuat) begitu, pasti aku berada dalam kesesatan yang nyata
25. inni amantu birabbikum fasma’uun
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)-ku
26. qiladkhulil-jannah, qala ya laita qaumi ya’lamuun
Dikatakan (kepadanya), "Masuklah ke surga." Dia (laki-laki itu) berkata, "Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui
27. bima ghafara lii rabbii wa ja’alani minal-mukramiin
apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang telah dimuliakan."
28. wa maa anzalnaa ‘alaa qaumihiii mim ba’dihii min jundim minas-sama'i wa ma kunnaa munziliin
Dan setelah dia (meninggal), Kami tidak menurunkan suatu pasukan pun dari langit kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya.
29. ing kanat illaa saihataw wahidatan fa izaa hum khamiduun
Tidak ada siksaan terhadap mereka melainkan dengan satu teriakan saja; maka seketika itu mereka mati.
30. ya hasratan ‘alal-‘ibad, ma ya'tiihim mir rasulin illaa kanu bihiu yastahzi'uun
Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya.
31. a lam yarau kam ahlakna qablahum minal-quruni annahum ilaihim la yarji’uun
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka
32. wa ing kullul lamma jami’ul ladaina muhdaruun
Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami
33. wa ayatul lahumul-ardul-maitatu ahyainaha wa akhrajna min-ha habban fa min-hu ya'kuluun
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan
34. wa ja’alna fiha jannatim min nakhiliw wa a’nabiw wa fajjarna fiha minal-‘uyuun
Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,
35. liya'kulu min samarihi wa ma ‘amilat-hu aidihim, a fa la yasykuruun
supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
36. sub-hanallazi khalaqal-azwaja kullaha mimma tumbitul-ardu wa min anfusihim wa mimma la ya’lamuun
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
37. wa ayatul lahumul-lailu naslakhu min-hun-nahara fa iza hum muzlimuun
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan.
38. wasy-syamsu tajri limustaqarril laha, zalika taqdirul-‘azizil-‘aliim
dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
39. wal-qamara qaddarnahu manazila hatta ‘ada kal-‘urjunil-qadiim
Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
40. lasy-syamsu yambagi laha an tudrikal-qamara wa lal-lailu sabiqun-nahar, wa kullun fi falakiy yasbahuun
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
41. wa aayatul lahum annaa hamalna zurriyyatahum fil-fulkil-masy-huun
Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan.
42. wa khalaqna lahum mim mislihi ma yarkabuun
dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu.
43. wa in nasya' nugriq-hum fa la sarikha lahum wa la hum yungqazuun
Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan.
44. illaa rahmatam minna wa mata’an ila hiin
tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika.
45. wa iza qila lahumuttaqu ma baina aidikum wa ma khalfakum la’allakum tur-hamuun
Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Takutlah kamu akan siksa yang dihadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat”, (niscaya mereka berpaling).
46. wa ma ta'tihim min ayatim min ayati rabbihim illa kanu ‘an-ha mu’ridiin
Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.
47. wa iza qila lahum anfiqu mimma razaqakumullahu qalallazina kafaru lillazina amanu a nut’imu mal lau yasya'ullahu at’amahu in antum illa fi dalalim mubiin
Dan apabila dikatakakan kepada mereka: “Nafkahkanlah sebahagian dari reski yang diberikan Allah kepadamu”, maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: “Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata”
48. wa yaquluna mata hazal-wa’du ing kuntum sadiqiin
Dan mereka berkata: “Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?”
49. ma yanzuruna illa saihataw wahidatan ta'khuzuhum wa hum yakhissimuun
Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.
50. fa la yastati’una tausiyataw wa la ila ahlihim yarji’uun
lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya.
51. wa nufikha fis-suri fa iza hum minal-ajdasi ila rabbihim yansiluun
Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.
52. qalu ya wailana mam ba’asana mim marqadina haza ma wa’adar-rahmanu wa sadaqal-mursaluun
Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?”. Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya).
53. ing kanat illa saihataw wahidatan fa iza hum jami’ul ladaina muhdaruun
Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami.
54. fal-yauma la tuzlamu nafsun syai'aw wa la tujzauna illa ma kuntum ta’maluun
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.
55. inna as-habal-jannatil-yauma fi syugulin fakihuun
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).
56. hum wa azwajuhum fi zilalin ‘alal-ara'iki muttaki'uun
Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.
57. lahum fiha fakihatuw wa lahum ma yadda’uun
Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta
58. salam, qaulam mir rabbir rahiim
(Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
59. wamtazul-yauma ayyuhal-mujrimuun
Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir): “Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat.
60. a lam a’had ilaikum ya bani adama al la ta’budusy-syaitan, innahu lakum ‘aduwwum mubiin
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”,
61. wa ani’buduni, haza siratum mustaqiim
dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.
62. wa laqad adalla mingkum jibillang kasira, a fa lam takunu ta’qiluun
Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar diantaramu, Maka apakah kamu tidak memikirkan?
63. hazihi jahannamullati kuntum tu’aduun
Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya).
64. islauhal-yauma bima kuntum takfuruun
Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.
65. al-yauma nakhtimu ‘ala afwahihim wa tukallimuna aidihim wa tasy-hadu arjuluhum bima kanu yaksibuun
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
66. walau nasya'u latamasna ‘ala a’yunihim fastabaqus-sirata fa anna yubsiruun
Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan, Maka betapakah mereka dapat melihat(nya).
67. walau nasya'u lamasakhnahum ‘ala makanatihim famastata’u mudiyyaw wa la yarji’uun
Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami ubah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup kembali.
68. wa man nu’ammir-hu nunakkis-hu fil-khalq, a fa la ya’qiluun
Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?
69. wa ma ‘allamnahusy-syi’ra wa ma yambagi lah, in huwa illa zikruw wa qur'anum mubiin
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan.
70. liyunzira mang kana hayyaw wa yahiqqal-qaulu ‘alal-kafiriin
supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir.
71. a wa lam yarau anna khalaqna lahum mimma ‘amilat aidina an’aman fa hum laha malikuun
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya?
72. wa zallalnaha lahum fa min-ha rakubuhum wa min-ha ya'kuluun
Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan.
73. wa lahum fiha manafi’u wa masyarib, a fa la yasykuruun
Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
74. wattakhazu min dunillaahi alihatal la’allahum yunsarun
Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan.
75. laa yastati’una nasrahum wa hum lahum jundum muhdarun
Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka.
76. fa laa yahzungka qauluhum, inna na’lamu ma yusirruna wa ma yu’linun
Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.
77. a wa lam yaral-insanu anna khalaqnahu min nutfatin fa iza huwa khasimum mubiin
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
78. wa daraba lana masalaw wa nasiya khalqah, qala may yuhyil-‘izama wa hiya ramiim
Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?”
79. qul yuhyihallazi ansya'aha awwala marrah, wa huwa bikulli khalqin ‘aliim
Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.
80. allazi ja’ala lakum minasy-syajaril-akhdari naran fa iza antum min-hu tuqiduun
yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu”.
81. a wa laisallazi khalaqas-samawati wal-arda biqadirin ‘ala ay yakhluqa mislahum, bala wa huwal-khallaqul-‘aliim
Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
82. innamaa amruhu iza arada syai'an ay yaqula lahu kun fa yakuun
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.
83. fa sub-haanallazii biyadihi malakutu kulli syai'iw wa ilaihi turja’uun
Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
Susunan Doa Tahlil
Setelah membaca Surat Yasin secara lengkap, cara mengirim doa Yasin untuk orang yang sudah meninggal yang terakhir ditutup dengan bacaan doa tahlil. Dalam hal ini, bacaan tahlil harus dibaca secara runtut sesuai dengan susunannya. Mulai dari Surat Al Ikhlas, Surat Al Falaq, Surat An Nas, tahlil dan takbir, hingga yang terakhir Surat Al Fatihah. Berikut susunan bacaan tahlil singkat yang perlu Anda perhatikan:
1. Surat Al Ikhlas dibaca 3 kali. (Qul huwallahu ahad, allahu somad, lam yalid wa lam ylad, wa lam yakul lah kufuwan ahad.)
2. Tahlil dan takbir. (Laa ilahailallahu allahuakbar)
3. Surat Al Falaq. (Qul a’uudzu birabbil falaq. Minsyarri maa khalaq. Waminsyarri ghaashiqin idzaa waqob. Waminsyarrinnaffaa saatifil uqad. Waminsyarril haasidzin idaa hasad.)
4. Tahlil dan takbir. (Laa ilahailallahu allahuakbar)
5. Surat An Nas. (Qul a'uudzu birabbinnaas. Malikinnaas. Ilahinnaas. Minsyarril was waasil khannaas. Alladzii yuwas wasufii shudhuurinnaas. Minaal jinnati wannaas.)
6. Tahlil dan takbir. (Laa ilahailallahu allahuakbar)
7. Awal Surat Al Baqarah. (1. alif lām mīm 2. żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn 3. allażīna yu'minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn 4. wallażīna yu'minụna bimā unzila ilaika wa mā unzila ming qablik, wa bil-ākhirati hum yụqinụn 5. ulā'ika 'alā hudam mir rabbihim wa ulā'ika humul-mufliḥụn.)
8. Surat Al Baqarah ayat 163. (Wa ilāhukum ilāhuw wāḥid, lā ilāha illā huwar-raḥmānur-raḥīm.)
9. Ayat Kursi. (Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta'khużuhụ sinatuw wa lā na'ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi'iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai'im min 'ilmihī illā bimā syā', wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya'ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm.)
10. Istighfar sebanyak 3 kali. (astaghfirullahal ‘adzim)
11. Hadits keutamaan tahlil (Sebaik-baik zikir–ketahuilah–adalah lafal ‘La ilāha illallāh’, tiada tuhan selain Allah, zat yang hidup dan ujud. Tiada tuhan selain Allah, zat yang hidup dan disembah. Tiada tuhan selain Allah, zat kekal yang takkan mati.)
12. Tahlil sebanyak 33 kali. (Laa ilahailallah)
13. Dua kalimat syahadat. (Laa ilahailallahu muhammadurasulullah sholallahu ‘alaihi wasalam)
14. Shalawat nabi sebanyak dua kali. (Alahumma salli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama sallaita 'ala Ibrahima wa barik 'ala Muhammad kama barakta 'ala ali Ibrahim fil-'alamin, innaka hamidun majid.)
15. Membaca tasbih. (Subhanallahu wabihamdihi, subhanallahu wabihamdih)
16. Surat Al Ahzah ayat 33. (Wa qarna fī buyụtikunna wa lā tabarrajna tabarrujal-jāhiliyyatil-ụlā wa aqimnaṣ-ṣalāta wa ātīnaz-zakāta wa aṭi'nallāha wa rasụlah, innamā yurīdullāhu liyuż-hiba 'angkumur-rijsa ahlal-baiti wa yuṭahhirakum taṭ-hīrā.)
17. Surat Al Fatihah. (Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil'aalamiin. Arrohmaanir rohiim. Maalikiyaumiddin Iyyaakana'budu wa iyyaakanasta'iin. Ihdinash shiroothol mustaqiim. Shiroothol ladziina an'amta' alaihim ghoiril maghdhuubi'alaihim waladhaalliin.)
Keutamaan dan Manfaat Membaca Yasin untuk Orang Meninggal
Membaca Yasin untuk orang yang telah meninggal dalam Islam dianggap memiliki beberapa keutamaan dan manfaat yang diyakini oleh sebagian umat Muslim. Beberapa di antaranya adalah:
1. Doa dan pengharapan kebaikan
Membaca Yasin untuk orang yang telah meninggal dianggap sebagai doa dan pengharapan kebaikan bagi almarhum. Umat Muslim yang melakukannya meyakini bahwa membaca Yasin dapat membantu almarhum dalam mendapatkan ampunan, penghapusan dosa, dan keberkahan di alam barzakh (alam antara kehidupan dunia dan akhirat).
2. Pahala dan amal jariyah
Membaca Yasin dianggap sebagai bentuk ibadah yang dapat memberikan pahala kepada almarhum. Beberapa umat Muslim berpendapat bahwa pahala dari membaca Yasin dapat diberikan kepada almarhum sebagai amal jariyah (amalan yang terus memberikan manfaat meskipun setelah kematian) yang akan terus mengalir bahkan setelah meninggal dunia.
3. Penghiburan bagi keluarga almarhum
Membaca Yasin untuk orang yang telah meninggal juga dapat menjadi sumber penghiburan bagi keluarga almarhum. Amalan ini dapat membantu keluarga almarhum merasa lebih dekat dengan almarhum, mengenang kenangan indah bersama almarhum, dan menghadirkan ketenangan hati dalam menghadapi kehilangan.
4. Mengenang Al-Qur'an
Membaca Yasin juga dapat menjadi kesempatan untuk memperbanyak bacaan Al-Qur'an, yang dianggap sebagai tindakan baik dalam Islam. Dengan membaca Yasin untuk orang yang telah meninggal, umat Muslim dapat mengenang dan mendekatkan diri kepada Al-Qur'an, Kitab Suci dalam agama Islam.
5. Mengikuti tradisi dan adat istiadat
Praktik membaca Yasin untuk orang yang telah meninggal juga bisa menjadi bentuk mengikuti tradisi dan adat istiadat yang telah berlangsung dalam masyarakat atau keluarga tertentu. Bagi beberapa umat Muslim, ini bisa menjadi bentuk penghormatan terhadap leluhur atau sesuai dengan tradisi yang telah diwariskan dalam keluarga atau komunitas. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Doa sholat jenazah dan tata caranya wajib diketahui oleh seluruh umat Muslim.
Baca SelengkapnyaBacaan doa ziarah kubur singkat dapat menjadi salah satu amalan yang dapat dikerjakan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang doa ziarah kubur lengkap dengan artinya serta dalil dan tata cara ziarah kubur yang benar.
Baca SelengkapnyaBiasanya, doa tahlil tersebut dilafalkan untuk memohon kebaikan bagi kerabat atau orang lain yang telah lebih dulu berpulang.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang doa ziarah kubur singkat berikut tata caranya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaUrutan dan tata cara doa ziarah ke makam orang tua rasanya perlu untuk dipahami.
Baca SelengkapnyaMenghafal bacaan doa jenazah penting bagi umat Islam, agar bisa diamalkan sewaktu-waktu dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaBerikut bacaan doa ziarah kubur orang tua lengkap dengan latin dan arabnya.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang doa sholat jenazah dan tata caranya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaKetika seorang muslim meninggal, hendaknya bagi sesama muslim untuk mendoakannya.
Baca SelengkapnyaPenting bagi umat muslim untuk mendoakan orang yang meninggal.
Baca SelengkapnyaDoa tahlil kubur singkat latin dan arab ini bisa diamalka. Dalam Islam, mendoakan orang yang telah meninggal adalah salah satu amalan yang dianjurkan.
Baca Selengkapnya