Dampak Hujan Buatan bagi Lingkungan, Bisa Picu Banjir hingga Pencemaran Tanah
Hujan buatan dapat berdampak buruk bagi lingkungan.
Hujan buatan dapat berdampak buruk bagi lingkungan.
Dampak Hujan Buatan bagi Lingkungan, Bisa Picu Banjir hingga Pencemaran Tanah
Diketahui, beberapa wilayah di Jakarta tadi malam sempat diguyur hujan. Seperti di Depok, Bogor, dan Tangerang Selatan semalam diguyur hujan sekitar pukul 18.30 WIB. Hujan yang mengguyur beberapa daerah ini berintensitas sedang hingga lebat.Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebut, bahwa hujan yang terjadi di beberapa wilayah di sekitar Ibukota adalah akibat dari modifikasi cuaca.
Seperti diketahui, pemerintah memang berencana untuk melakukan upaya hujan buatan guna mengatasi polusi udara. Hujan buatan memang umumnya dilakukan untuk mengatasi asap dari kebakaran hutan. Upaya ini pun diharapkan dapat mengurangi polusi udara Jakarta yang menjadi masalah beberapa waktu terakhir. Meski begitu, ada pula dampak hujan buatan bagi lingkungan yang perlu diperhatikan.
Beberapa dampak hujan buatan bagi lingkungan yaitu dapat memicu terjadinya banjir, mempengaruhi siklus hidrologi, hingga menyebabkan pencemaran tanah.
Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum berbagai dampak hujan buatan bagi lingkungan, perlu diketahui.
Pengertian Hujan Buatan
Sebelum mengetahui berbagai macam dampak hujan buatan, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan hujan buatan.
-
Apa itu hujan buatan? Hujan buatan adalah upaya percepatan proses fisika yang dilakukan untuk membentuk awan yang bisa menghasilkan hujan.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kenapa hujan buatan dilakukan? Hujan buatan dikatakan dapat mengatasi beberapa masalah yang terjadi di masyarakat, bukan hanya polusi udara.
-
Bagaimana kerusakan lingkungan menyebabkan bencana? Ulal tangan manusia dapat memengaruhi terjadinya bencana tersebut melalui aktivitas yang merusak lingkungan, seperti illegal logging yang menyebabkan banjir dan tanah longsor, serta pembangunan di daerah rawan bencana alam.
-
Dimana hujan buatan dilakukan? Penaburan bahan kimia ini dilakukan menggunakan pesawan pada ketinggian 4.000 – 7.000 dengan memperhitungkan faktor arah dan kecepatan angin
-
Bagaimana proses hujan buatan dilakukan? Secara umum, proses hujan buatan dilakukan dalam beberapa tahap. Mulai dari penaburan bahan-bahan kimia tertentu, tahap membangun, hingga penyemaian.
Hujan buatan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mempercepat proses terbentuknya awan yang mampu menurunkan hujan.
Meski begitu, upaya hujan buatan tidak bisa dilakukan dengan mudah. Terdapat berbagai macam syarat yang diperlukan untuk menghasilkan hujan buatan. Salah satuny adalah ketersediaan awan di suatu wilayah.
Jika hendak dilakukan upaya hujan buatan di suatu daerah, maka perlu melihat ketersediaan awan terlebih dahulu.
Jika tidak ada awan sama sekali di daerah tersebut, maka sulit untuk dilakukan hujan buatan. Sebab, hujan buatan dilakukan hanya untuk mempercepat terbentuknya awan hujan. Sehingga jika taka da awan, maka sebanyak apa pun bahan kimia yang disemai maka tidak akan berbuah hujan.
Proses Hujan Buatan
Sebelum mengetahui dampak hujan buatan bagi lingkungan, penting juga untuk dipahami bagaimana proses hujan buatan dilakukan. Hujan buatan dilakukan dengan menaburkan dan menyemai bahan-bahan kimia di atas awan.
Bahan kimia yang digunakan seperti zat glasiogenik. Bahan kimia ini ditaburkan di atas ketinggian 4.000 – 7.000 kaki.
Tidak dilakukan secara asal, bahan kimia ini ditaburkan dengan memperhatikan arah angin dan kecepatan angin yang akan membawa awan ke wilayah tempat diinginkannya hujan buatan.
Selain zat glasiogenik, ada pula zat higroskopis seperti NaCl dan CaCl2 yang ditaburkan untuk menggabungkan butir-butir air di awan.
Ini disebut juga dengan proses kondensasi. Selanjutnya, setelah beberapa jam, ditaburkan kembali bubuk urea secara merata di awan untuk menggabungkan awan-awan kecil hingga membentuk awan lebih besar dan berwarna abu-abu.
Setelah awan terbentuk sempurna, bahan kimia ditaburkan kembali ke awan tersebut dengan larutan khusus. Larutan ini adalah campuran dari urea, air, dan ammonium nutrat dengan perbandingan 3 : 4 : 1. Larutan ini berfungsi untuk menciptakan butiran air lebih besar untuk menurunkan hujan.
Manfaat hujan buatan
Berikut beberapa manfaat hujan buatan yang bisa didapatkan:
-Membantu mengatasi kekurangan air atau kondisi kekeringan di suatu wilayah.
- Mengatasi masalah kabut asap akibat kebakaran hutan.
-Mengatasi masalah kabut atau polusi udara di perkotaan.
- Membantu memadamkam api dari kebakaran hutan dengan cakupan wilayah yang besar.
- Membantu mengisi air waduk atau danau agar bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi, ketersediaan air bersih, hingga pembangkit listrik.
Dampak Hujan Buatan
Setelah mengetahui pengertian dan proses terjadinya, terakhir akan dijelaskan berbagai dampak hujan buatan bagi lingkungan. Hujan buatan memang dapat dilakukan untuk mengurai asap akibat kebarakan hutan.
Meski begitu, hujan buatan juga bisa menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan. Berikut dampak hujan buatan bagi lingkungan, perlu diketahui:• Hujan buatan dapat memicu bencana banjir, jika tidak tepat sasaran dan perhitungan.
• Hujan buatan bisa memberikan pengaruh siklus hidrologi yang mengancam cadangan air tanah saat musim kemarau.
• Hujan buatan dapat menyebabkan pencemaran tanah karena proses penaburan garam yang dilakukan dalam jumlah tinggi.
• Hujan buatan dapat memicu terjadinya hujan asam, yaitu jenis hujan yang berbahaya bagi kehidupan alam.
• Hujan buatan dapat memperparah kondisi pemanasan global yang sedang berlangsung.