Dapat Meningkatkan Akurasi dan Kecepatan Pelayanan, Ini Penjelasan Guru Besar UGM Terkait Pemanfaatan AI Dalam Bidang Kesehatan
AI dinilai dapat membantu dokter umum dalam mengambil keputusan yang lebih akurat dan cepat dalam situasi kritis.
AI dinilai dapat membantu dokter umum dalam mengambil keputusan yang lebih akurat dan cepat dalam situasi kritis.
Dapat Meningkatkan Akurasi dan Kecepatan Pelayanan, Ini Penjelasan Guru Besar UGM Terkait Pemanfaatan AI Dalam Bidang Kesehatan
Saat ini berbagai sektor industry sudah banyak yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI).
Penggunaan AI dinilai dapat memberikan kecepatan dan hari demi hari kecanggihannya terus di-upgrade agar lebih akurat.
Pemanfaatan AI tersebut juga merambah ke sektor kesehatan. Hal itu diungkapkan langsung oleh Guru Besar UGM Prof Retantyo Wardoyo.
-
Kenapa AI bisa bantu tingkatkan efisiensi? Menurut Menkominfo, teknologi AI memiliki potensi besar untuk mengotomatisasi layanan pelanggan dengan lebih efektif. Sebagai ilustrasi, pada 2022, banyak perusahaan yang berhasil menghemat hingga USD 11 triliun dengan mengadopsi chatbot berbasis AI.
-
Bagaimana kecerdasan buatan membantu pekerjaan manusia? Dengan ini, peran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
-
Bagaimana AI membantu deteksi kanker? Dalam kanker payudara, AI memungkinkan mamogram untuk ditinjau 30 kali lebih cepat dengan akurasi hampir 100%, mengurangi kebutuhan akan biopsi.
-
Apa yang dilakukan teknologi AI? Mengutip DailyMail, Jumat (6/9), dokumen ini menunjukkan bahwa perusahaan seperti Facebook, Google, dan Amazon mungkin menggunakan teknologi ini untuk menargetkan iklan kepada konsumen. Menurut presentasi yang bocor ini, perangkat lunak tersebut mampu menangkap data niat konsumen secara real-time dan mencocokkannya dengan data perilaku untuk membuat iklan yang lebih relevan.
-
Apa manfaat AI untuk pendidikan? Seringkali AI dianggap akan menurunkan kualitas komunitas saat ini yang ingin serba instan dengan keinginan belajar rendah. Tapi Tanya Pijar tidak demikian, justru meningkatkan kualitas pendidikan. Semoga inovasi ini dapat memajukan pendidikan Indonesia.
-
Bagaimana AI membantu pekerjaan? Semisal penggunaan Chat GPT yang membantu pekerjaan menjadi lebih efisien di tempat kerja dan kehidupan.
Retantyo mengatakan, lewat analisis yang menyeluruh, AI dapat memberikan dukungan kesehatan mental yang personal dan terfokus.
“Hal ini juga termasuk pengenalan pola perilaku dan perubahan mood sehingga memungkinkan intervensi yang lebih tepat dan akurat,” kata Retantyo dikutip dari ANTARA pada Kamis (30/5).
Lebih lanjut, Retantyo mengatakan bahwa contoh lain dalam pemanfaatan AI di bidang kesehatan adalah untuk membantu menyelesaikan permasalahan pada keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh dokter jaga di unit gawat darurat (UGD) pada rumah sakit untuk menangani kasus stroke hemoragik.
“Stroke hemoragik ini memiliki golden time periode kritis di mana intervensi cepat dan tepat bisa menghindari cacat permanen dan menghindari risiko kematian,” ujar Retantyo.
Untuk mengatasi keterbatasan pengetahuan tersebut, digunakan alogaritma tertentu untuk menganalisis rekam medis pasien. Hal ini dapat membantu dokter umum dalam mengambil keputusan yang lebih akurat dan cepat dalam situasi kritis.
Retantyo menjelaskan bahwa AI merupakan salah satu cabang ilmu yang baru dikembangkan pada pertengahan abad ke-20, yaitu saat Perang Dunia II dan menjadi terobosan baru dalam ilmu komputer.
Dalam hal ini, AI mengacu pada simulasi kecerdasan manusia dalam mesin yang deprogram untuk berpikir dan belajar seperti manusia.
“Mesin ini dirancang untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti persepsi visual, pengenalan suara, pengambilan keputusan, hingga terjemahan bahasa,” terang Retantyo.
Makin Berkembang
Seiring berjalannya waktu, makin banyak perusahaan yang bergerak di sektor kesehatan yang menggunakan teknologi AI.
Dikutip dari Ugm.ac.id, beberapa jenis AI sudah digunakan terkait dengan diagnosis, pengobatan, pemantauan pasien jarak jauh, keterlibatan, dan kepatuhan pasien.
AI juga berperan dalam pengawasan penyakit, respon wabah, dan manajemen sistem kesehatan.
Namun seiring makin bertambah penggunaannya, perlu dipertimbangkan pula terkait kesenjangan digital bagi orang-orang yang memiliki keterbatasan akses dan infrastruktur ke layanan internet.
Selain itu perlu pula disepakati siapa yang akan bertanggung jawab jika terjadi kesalahan pada sistem AI.