Dari Sepi hingga Jadi Incaran Bule, Ini Cerita di Balik Kios Kopi Hasanah yang Viral di Beringharjo
Tak seperti kebanyakan pedagang lain, Kunaryana pemilik Kios Hasanah memilih menjual biji kopi Nusantara, sesuatu yang jarang ditemukan di pasar tradisional.

Di tengah gemuruh transaksi kain batik dan beragam oleh-oleh khas Yogyakarta, ada satu sudut yang berbeda, Kios Kopi Hasanah. Tak seperti kebanyakan pedagang lain, Kunaryana (50) memilih menjual biji kopi Nusantara, sesuatu yang jarang ditemukan di pasar tradisional.
Saat memasuki kios Kopi Hasanah, aroma kopi segar yang baru selesai digiling langsung menyeruak, bercampur dengan riuh rendah percakapan pelanggan yang hilir mudik berbelanja. Ada yang sekadar bertanya, ada pula pelanggan tetap yang sudah hafal pesanan mereka.
Sebelumnya, pria yang akrab disapa Pak Kun ini tak pernah menyangka perjalanannya akan berujung pada bisnis kopi. Awalnya, ia hanya pedagang kaki lima yang berjualan pakaian hingga akhirnya direlokasi oleh pemerintah kota ke dalam pasar.
"Saya menyesuaikan blok sini, kain ke tempat jamu itu kan kurang cocok. Sehingga kalau saya jualan kain, orang menilai dagangan saya kayak barang bekas," kenangnya saat ditemui merdeka.com pada Rabu (5/3/2025).
Merajut Relasi dengan Petani Kopi
Pria asal Jawa Barat ini mengaku sejak lama hobi minum kopi. Namun, awal mula ia terjun ke dunia usaha kopi terjadi secara tidak terduga. Semuanya bermula ketika adik iparnya, seorang petani kopi di Dampit, Malang, mengiriminya 25 kg biji kopi. Ia pun mencoba menyangrai dan menjualnya di kios miliknya.Tak disangka, biji kopi ini perhatian pelanggan. Banyak yang mulai bertanya tentang varian biji kopi lainnya.
Dari situ, ia semakin serius merintis usaha dengan menyangrai sendiri biji kopi sebelum dijual di kiosnya. Dengan cara ini, ia tidak hanya berjualan kopi, tetapi juga menjalin hubungan langsung dengan para petani
"Adek istri saya petani kopi di Dampit. Dulu awal-awal mengirimkan kopi ke saya 25 kg, terus saya sangrai, saya jual di sini. Terus orang-orang mulai bertanya kopi yang lainnya," ujarnya.
Seiring meningkatnya permintaan pelanggan, ia mulai mencari pasokan dari daerah lain. Ia kemudian menghubungi saudaranya di Jawa Barat dan berhasil mendapatkan jaringan langsung ke petani kopi di sana. Tak hanya kopi, ia juga menjual madu yang diperolehnya langsung dari petani.
"Madu juga saya ada rekanan petani, langsung tangan petani. Jadilah jualan madu dan kopi," tambahnya.
Awalnya, ia lebih banyak menjual produk herbal dan madu. Namun, seiring berjalannya waktu, kopi menjadi produk utama yang mendominasi usahanya
Kios Kopi yang Lengkap dengan Harga Terjangkau
Kini, Kios Kopi Hasanah menawarkan berbagai jenis kopi Nusantara, mulai dari Robusta Temanggung hingga Gayo yang menjadi bestseller. Meski dengan stok terbatas, ia selalu berusaha menjaga koleksi kopinya tetap lengkap agar pelanggan memiliki banyak pilihan.
Di sini, ia menghadirkan beragam kopi Arabika pilihan, seperti Gayo, Solok, Toraja, hingga yang lebih eksotis seperti Flores dan Wamena. Setiap biji kopi dipilih dengan cermat untuk memastikan keaslian dan kualitas terbaik. Tak hanya Arabika, kios ini juga menyediakan berbagai jenis Robusta yang tak kalah menarik, mulai dari Robusta Temanggung, Java Dampit, hingga pilihan eksklusif seperti Luwak Gunung Ijen dan Sidikalang.
Harga kopi yang ditawarkan pun terjangkau, berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 75.000 per 100 gram. Sebagai bagian dari Pasar Beringharjo, ia menyesuaikan harga dengan daya beli pelanggan di sana.
"Kenaikan robusta sekarang 300 persen, paling murah Rp 20 ribu, luwak Rp 75 ribu. 75 itu udah paling murah untuk pasaran kopi luwak, saya menyesuaikan pasar pangsa Beringharjo," tambahnya.
Baginya, yang terpenting adalah menjaga kelangsungan bisnis dan memastikan stok dagangan selalu tersedia.
"Saya punya prinsip jualan itu seadanya, semoga yang sedikit itu naik," ujarnya.
Alih-alih menimbun uang, ia lebih memilih untuk terus menambah persediaan dagangannya secara bertahap. Jika hari ini ia membeli 5 kg madu, maka besok ia akan menambahnya menjadi 6 kg. Prinsip ini ia pegang agar usahanya tetap berjalan dan pelanggan tidak kecewa karena kehabisan barang.
Kios Kopi Hasanah Melejit Berkat Video Viral & QRIS BRI

Tak disangka, bisnisnya semakin berkembang berkat sentuhan sederhana dari anaknya. Saat liburan dari pondok pesantren, sang anak merekam dan mengunggah video tentang Kios Kopi Hasanah ke media sosial. Responsnya luar biasa. Dalam waktu singkat, banyak orang mulai mengenal kiosnya, dan pelanggan pun berdatangan lebih banyak dari sebelumnya.
"Dulu itu orang enggak tau kios ini, terus anak saya pas liburan pulang dari pondok dia bikin video. Dia iklankan di Merapi Uncover, tiba-tiba jadi rame. Waktu hari itu saya enggak duduk, diserbu pembeli, saya sampai capek balesi pesan di IG," ceritanya.
Sejak viral, semakin banyak pelanggan datang ke kiosnya. Tak hanya pelanggan lama, tapi juga wisatawan asing dan anak muda yang penasaran dengan kios kopi yang viral di media sosial. Popularitas ini juga berdampak pada pertumbuhan akun Instagramnya.
"Sekarang pengikut Instagram saya sudah 6.000, dulu masih 3.000-an" ujarnya.
QRIS BRI Meningkatkan Transaksi
Selain itu, Kunaryana mulai beradaptasi dengan sistem pembayaran digital. Enam bulan lalu, ia memutuskan untuk menerima pembayaran menggunakan QRIS BRI. Sistem ini sangat membantu pelanggan yang tidak membawa uang tunai dan mempercepat transaksi.
"Kalau enggak menyediakan QRIS juga repot, nanti pelanggan ambil ke ATM dulu," katanya.
Sejak menerapkan QRIS, transaksi di kiosnya meningkat, terutama dari kalangan wisatawan yang lebih memilih pembayaran digital. Pelanggan yang awalnya didominasi bapak-bapak, kini mulai banyak anak muda yang datang.
"Pelanggannya lebih banyak bapak-bapak, tapi anak muda sekarang juga sudah mulai banyak," tambahnya.
QRIS BRI Jadi Solusi Praktis Mengelola Transaksi
Kemudahan dalam menggunakan QRIS BRI ini didukung oleh aplikasi BRImerchant menjadi solusi praktis bagi pelaku usaha dalam mengelola transaksi. Aplikasi ini tidak hanya memungkinkan pembuatan QRIS dalam waktu singkat, tetapi juga mempermudah pemantauan riwayat transaksi melalui fitur Monitoring Detail Transaksi.
Pelaku usaha dapat melihat transaksi harian dan mengunduh laporan maksimal dalam kurun waktu satu bulan. Selain itu, aplikasi ini dilengkapi dengan fitur notifikasi suara serta layanan penanganan keluhan yang memudahkan nasabah dalam berkonsultasi jika menghadapi kendala.
Cara Mudah untuk Membuat QRIS BRI melalui aplikasi BRImerchant:
- Unduh dan buka aplikasi BRImerchant.
- Klik opsi "Daftar" dan pilih "Daftar Jadi Merchant QRIS BRI".
- Ambil foto KTP Anda.
- Isi data pemilik usaha.Isi data tentang usaha Anda.
- Lakukan verifikasi wajah.
- Buat akun BRImerchant dengan memasukkan nomor handphone dan kata sandi.
- Selamat! Pendaftaran Merchant QRIS BRI Anda berhasil.
Dengan aplikasi ini, Anda juga dapat dengan mudah memantau transaksi pembayaran dari pelanggan dan mengunduh laporan transaksi harian dalam waktu maksimal satu bulan. Aplikasi juga dilengkapi dengan fitur notifikasi suara dan penanganan keluhan untuk konsultasi yang lebih mudah bagi nasabah.
Momen Manis di Kios Hasanah, dari Pelanggan Jadi Saudara

Bagi Kunaryana, bisnis ini bukan sekadar soal jual beli, tetapi juga tentang membangun hubungan. Pelanggannya bukan hanya sekadar pembeli, melainkan sudah seperti saudara sendiri.
"Biasanya orang sudah pernah belanja lama, kembali membawa cerita. Banyaklah, saya sebenarnya rata-rata customer itu udah kayak saudara, enggak saklek bisnis. Saya kadang kirim dulu tanpa harus transfer, udah percaya," ungkapnya.
Momen-momen seperti ini menjadi kebahagiaan tersendiri baginya. Saat melihat pelanggan kembali dengan senyum dan cerita, ia merasa bahwa usahanya lebih dari sekadar mencari rezeki. Ada yang datang hanya untuk berbincang, ada pula yang dengan senang hati merekomendasikan kiosnya ke teman-teman mereka.
Seiring dengan meningkatnya permintaan, Kios Hasanah kini tidak hanya melayani pelanggan perorangan, tetapi juga mulai menjadi pemasok bagi kedai-kedai kopi di Yogyakarta. Tak hanya itu, kopi dari kiosnya juga mulai menarik perhatian turis asing. Pelanggan dari Jerman, Taiwan, Rusia, dan Jepang kerap mampir untuk membeli biji kopi yang ia tawarkan.
Kunaryana pun selalu mengabadikan momen manis bersama para turis yang singgah ke kiosnya melalui laman Instagram @kios_hasanah. Namun, bukan hanya wisatawan yang membawa kopi ini ke mancanegara, produk Kios Hasanah juga telah dikirim langsung ke luar negeri.
"Kita sudah pernah kirim ke Spanyol, Korea, dan Taiwan," ujarnya.
Selain berjualan biji kopi di Pasar Beringharjo, Kunaryana juga membuka jasa roasting bagi pelanggan yang ingin menyangrai kopi sesuai selera. Dengan tarif Rp 20.000 per kilogram, ia melayani berbagai pesanan, baik dari pelanggan individu maupun pemilik usaha kopi kecil.
Membiayai Pendidikan Anak hingga Perguruan Tinggi
Berkat usahanya berjualan kopi, Kunaryana mampu membiayai pendidikan anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi. Sang putra menghabiskan lima tahun di pondok pesantren, dimana empat tahun untuk sekolah dan satu tahun menjalani masa pengabdian, sebelum akhirnya melanjutkan pendidikan di ICA.
"Putra saya lima tahun di pondok, empat tahun sekolah, satu tahun pengabdian, sekarang sudah kuliah di ICA. Belajar desain, fotografi, dan lain-lain. Harapan saya bisa memasarkan bisnis ini," ujarnya.
Ingin Usahanya Berkah dan Selalu Memberi Manfaat
Kunaryana berharap usahanya bisa semakin berkembang. Ia tidak menargetkan hal muluk-muluk, hanya ingin usaha ini tetap berjalan dan memberikan manfaat bagi keluarga serta orang-orang di sekitarnya.
"Harapan saya bisa lebih besar usaha ini, walaupun saya minta sama Allah tidak harus di sana, di sana, justru dengan yang sekepalan tangan ini berkah. Bisa menghidupi keluarga, selebihnya bisa membantu sesama, enggak muluk-muluk, itu aja," tuturnya.
Baginya, kopi bukan sekadar minuman, tetapi juga sarana untuk mempertemukan orang-orang dan berbagi cerita. Karena itulah, pintu Kios Hasanah di Pasar Beringharjo selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin singgah, menikmati secangkir kopi, dan menjalin pertemanan baru.
"Kopi itu filosofinya mempertemukan. Sekadar ngopi, mampir aja lah ke Kios Hasanah Beringharjo. Jadi tambah teman," katanya sambil tersenyum.