Iseng Cari Kopi di Supermarket, Eks Menteri Temukan Kopi Indonesia di New York, Amerika ‘Kopi Kita Banyak Diminati’
Ada kopi Indonesia di supermarket Amerika, eks menteri ini langsung beli.
Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno baru-baru ini mengunggah video dirinya dan keluarga sedang berada di New York, Amerika Serikat. Di sana, Sandi masih menyempatkan waktu untuk belanja kopi.
Saat datang ke sebuah supermarket Amerika, Sandi menemukan sebuah kopi asli Indonesia yaitu kopi Sumatera. Sandi langsung membeli kopi tersebut dan membanya pulang.
Menurut Sandi, banyak masyarakat di luar negeri yang suka dengan cita rasa kopi Indonesia tapi persediaan di pasar masih sangat sedikit. Bagaimana momen lengkapnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Sandi Belanja Kopi Indonesia di Supermarket New York
Sebuah video yang diunggah oleh akun @sandiuno.official memperlihatkan seorang Sandiaga Uno yang sedang berbelanja di supermarket New York. Pada momen itu, Sandi menemukan sebuah kopi asli Indonesia.
“Oke kita dingin-dingin di New York setelah dua minggu habis kopi yang dibawa dari Jakarta,” ucap Sandi.
Di sana, Sandi menemukan sebuah kopi asal Sumatera yang 100 persen Arabica. Sandi mengatakan jika di supermarket hanya ada satu kemasan kopi Indonesia, meski banyak sekali peminatnya.
“Sekarang kita beli kopi yang disebut Java tapi di trader Joe’s yang sangat besar yang antrinya panjang ini cuma ada satu yang dari Indonesia yaitu organic Sumatra coffee 100 persen arabica,” ucap Sandi.
Harganya Mahal dan Banyak Diminati
Sandi mengatakan ia membeli kopi tersebut di Amerika seharga 9 dollar atau jika dikonversi ke dalam mata uang Indonesia adalah senilai Rp150 ribu.
“Kopi biji utuh harganya 8,99 dollar atau 9 dollar, sekitar Rp150 ribu ya,” ucapnya.
Menurut Sandi, kopi Indonesia adalah kopi yang sangat berkualitas, maka dari itu tidak sedikit warga dunia yang sangat berminat dengan kopi Indonesia. Namun, persediaannya di pasar internasional sangatlah kurang.
“Kita masih bisa mengambil lebih banyak peluang di industri kopi karena kopi kita banyak diminati tapi sangat sedikit persediaannya di pasar internasional, sehingga kita bisa buka lebih banyak peluang usaha lapangan kerja,” pungkas Sandi.