Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Taktik Pemprov Sumsel Mengenalkan Kopi Lokal ke Mancanegara

Taktik Pemprov Sumsel Mengenalkan Kopi Lokal ke Mancanegara

Taktik Pemprov Sumsel Mengenalkan Kopi Lokal ke Mancanegara

Provinsi Sumsel merupakan salah satu sentra produksi kopi nasional dengan area seluas 250.305 hektar pada tahun 2020.

Berdasarkan databoks tahun 2022, Provinsi Sumsel dinobatkan sebagai daerah penghasil kopi terbesar se-Indonesia dan tercatat memproduksi kopi mencapai 212,4 ribu ton atau 26,72% dari total produksi kopi nasional.


Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengajak berbagai pihak untuk mendukung langkah Pemerintah Daerah yang telah melaunching brand ‘Kopi Sumsel’ sehingga lebih dikenal masyarakat luas.

Launching tersebut ditandai dengan meminum kopi bersama serta pelepasan balon ke udara di Sungai Sekanak Lambidaro, Palembang, Sumatera Selatan.


"Sumsel kaya dengan banyak sumber daya alamnya dan salah satunya Sumsel memiliki komoditi andalan, yakni kopi yang menjadikan kita sebagai daerah penghasil terbesar di Indonesia. Sengaja hari ini kita luncurkan brand ‘Kopi Sumsel’ yang menjadI rangkaian HUT Sumsel," ucap Fatoni.

“Kita ingin Sumsel menjadi tuan rumah untuk ‘Kopi Sumsel’ itu sendiri. Kita ingin ‘Kopi Sumsel’ ini dicintai, dinikmati oleh para pecinta kopi dari penjuru daerah di Indonesia maupun mancanegara,” kata Fatoni.

Sebagaimana diketahui, Provinsi Sumsel merupakan salah satu sentra produksi kopi nasional dengan area seluas 250.305 hektar pada tahun 2020 yang tersebar di Kabupaten OKU Selatan, Empat Lawang, Muara Enim, Lahat dan Kota Pagar Alam dan sejumlah kabupaten lainnya di wilayah Sumsel.

"Potensi yang besar ini harus kita manfaatkan dan dikembangkan dengan baik, tentu untuk ini kita tidak bisa berbuat sendiri. Kita perlu semua pihak ikut andil dan terlibat membuat kopi asal Sumsel ini dengan kualitas yang baik sehingga dicintai oleh masyarakat hingga dunia. Kita bangga Sumsel bisa menjadi penghasil kopi terbesar dan dengan kualitas yang sangat baik," ujar Fatoni.

Selain itu, untuk meningkatkan kualitas dan popularitas ‘Kopi Sumsel’ di kalangan pecinta kopi, pihaknya akan mendatangkan para ahli Kopi dari berbagai daerah datang ke Sumsel guna memberikan bimbingan dan arahan terkait produksi kopi.


"Dari sisi kualitas juga akan kita tingkatkan dan Pemprov Sumsel akan mendukung dan memantau ini mulai dari pemberian bibit dan pupuk yang cukup, kita akan kawal bimbing, kita arahkan dan kita juga akan datangkan para ahli ke Sumsel agar kopi kita bisa dikenal," ucap Fatoni.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumsel Affandi Udji menyebut launching ‘Kopi Sumsel’ ini sebagai bentuk dukungan bagi para pengusaha kopi di wilayah Sumsel. Sebagaimana diketahui, ‘Kopi Sumsel’ dapat terwujud berkat bantuan banyak pihak, di antaranya oleh KADIN Sumsel, Bank Sumsel Babel, Bank Mandiri dan lainnya.

"Kita ketahui Sumsel memproduksi kopi terbanyak di Indonesia, harga kopi saat ini 55 ribu per kilogramnya. Untuk itu, kami berkomitmen membantu pertumbuhan ekonomi di Sumsel ini baik melalui pengembangan produk lokal di Sumsel yakni salah satunya kopi," kata Affandi.

Ini Daerah-Daerah di Sumsel yang Jadi Penghasil Kopi Terbesar di Indonesia
Ini Daerah-Daerah di Sumsel yang Jadi Penghasil Kopi Terbesar di Indonesia

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menyebut Provinsi Sumsel menjadi daerah penghasil kopi terbesar dan terluas di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menikmati Kehangatan Kopi Sanger, Racikan Nikmat Perpaduan Susu dan Gula Favorit Masyarakat Aceh
Menikmati Kehangatan Kopi Sanger, Racikan Nikmat Perpaduan Susu dan Gula Favorit Masyarakat Aceh

Budaya ngopi orang Aceh sendiri sudah ada sejak tahun 1980-an yang identik dengan bapak-bapak yang duduk di warung kopi.

Baca Selengkapnya
Kemana Arsjad Rasjid Usai jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud?
Kemana Arsjad Rasjid Usai jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud?

Arsjad Rasjid sudah menyelesaikan tugasnya sebagai ketua tim pemenangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menilik Sejarah Tambang Salido Sumatra Barat, Tambang Emas Tertua di Indonesia yang Dikelola VOC
Menilik Sejarah Tambang Salido Sumatra Barat, Tambang Emas Tertua di Indonesia yang Dikelola VOC

Aktivitas pertambangan di Pulau Sumatra sudah berlangsung sejak era pendudukan VOC pada abad ke-19. Tambang kemudian menjadi komoditas penting di Nusantara.

Baca Selengkapnya
Kisah Sukses Deni Saputra Rintis Usaha Kopi, Modal Rp500.000 dan Kini Raup Omzet Rp50 Juta per Bulan
Kisah Sukses Deni Saputra Rintis Usaha Kopi, Modal Rp500.000 dan Kini Raup Omzet Rp50 Juta per Bulan

"Untuk mengelola kafe, saya dibantu oleh 5 karyawan. Sedangkan pengelolaan kebun kopi dibantu 3 orang," kata Deni.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Wiwitan Kopi, Cara Warga Lereng Merbabu di Boyolali Sambut Musim Panen Raya Kopi
Mengenal Tradisi Wiwitan Kopi, Cara Warga Lereng Merbabu di Boyolali Sambut Musim Panen Raya Kopi

Dalam panen raya tahun 2024 ini potensi bijih kopi mencapai 80-120 ton kopi.

Baca Selengkapnya
Kopi Liberika Sendoyan, Komoditas Unggulan Masyarakat Sambas yang Sempat Meredup
Kopi Liberika Sendoyan, Komoditas Unggulan Masyarakat Sambas yang Sempat Meredup

Kopi ini dulunya sempat menjadi sumber penghasilan andalan masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya
Potensi Cuan Tembakau dan Kopi Lumajang, Luas Lahan Lebih dari Lima Ribu Hektare
Potensi Cuan Tembakau dan Kopi Lumajang, Luas Lahan Lebih dari Lima Ribu Hektare

Komoditas pertanian tembakau dan kopi di Lumajang berpotensi jadi sumber cuan besar. Simak selengkapnya

Baca Selengkapnya
Camat di Sumsel Dipergoki Konsumsi Sabu, Digerebek Setelah Kurir Narkoba Keluar dari Ruang Kerja
Camat di Sumsel Dipergoki Konsumsi Sabu, Digerebek Setelah Kurir Narkoba Keluar dari Ruang Kerja

Seorang camat di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial B, ditangkap polisi saat mengonsumsi sabu di ruang kerjanya.

Baca Selengkapnya