Keseruan Pesta Rakyat Kopi Gombengsari di Banyuwangi
Berbagai keseruan dunia perkopian dihadirkan dalam Pesta Rakyat Kopi Gombengsari, 8-13 Agustus 2023
Event ini digelar sebagai upaya untuk mempertahankan kebun kopi rakyat yang ada di Banyuwangi.
Keseruan Pesta Rakyat Kopi Gombengsari di Banyuwangi
Berbagai keseruan dunia perkopian dihadirkan dalam Pesta Rakyat Kopi Gombengsari, 8-13 Agustus 2023.
-
Apa yang dirayakan di Banyuwangi? Pawai Lampion digelar untuk memperingati Hari Pramuka ke-62, yang diperingati tiap 14 Agustus. Pawai ini juga untuk menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-76.
-
Dimana festival permainan tradisional di Banyuwangi diadakan? Ribuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional, Sabtu (22/7/2023).
-
Apa yang dirayakan di Banyuwangi Ethno Carnival? Pagelaran Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2023 yang mengusung tema The Magic of Ijen Geopark berhasi memukau ribuan pengunjung, Sabtu (8/7/2023).
-
Kenapa Banyuwangi Ethno Carnival dirayakan? “Ini tidak sekadar tontonan dan hiburan semata. Tapi, ini menjadi panggung bagi talenta-talenta Banyuwangi untuk merawat budaya yang kita miliki dan memperkenalkannya kepada dunia,“ ungkap Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mengadakan Festival Wayang Kulit? 'Ini juga menjadi bentuk apresiasi dan pelestarian wayang kulit sebagai warisan budaya tak benda yang telah diakui oleh UNESCO sejak 2 November lalu. Wayang itu salah satu identitas budaya Indonesia yang harus terus kita hidupkan dan uri-uri,' imbuhnya.
-
Mengapa Banyuwangi menyelenggarakan Meras Gandrung? Selain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.
Event ini digelar sebagai upaya untuk mempertahankan kebun kopi rakyat yang ada di Banyuwangi.
Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro dikenal sebagai Kampung Kopi. Gombengsari memiliki luasan lahan perkebunan kopi sekitar 850 hektare (ha). Berada di ketinggian antara 450 hingga 600 mdpl, lahan-lahan itu menghasilkan kopi robusta berkualitas sebanyak 700 ton setiap tahunnya. Sebagian dari jumlah itu merupakan kopi yang dibudidayakan secara organik.Untuk mendorong pertanian di Gombengsari, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir di Pesta Rakyat Kopi Gombengsari tersebut menyerahkan bantuan 4 ribu batang bibit kopi robusta kepada gabungan kelompok tani desa setempat.
"Kopi di Banyuwangi bukan hanya soal produksi, tapi bagaimana cara mempertahankan kebun kopi rakyat.
Saya ingin kebun kopi rakyat di Banyuwangi lestari. Semoga bantuan bibit dari kami akan memberi banyak manfaat,"
tutur Bupati Ipuk, saat di puncak Pesta Rakyat Gombengsari, Minggu (13/8/2023).
Pengembangan potensi pertanian kopi lokal menjadi prioritas Banyuwangi.
Ipuk mengatakan pengembangan potensi pertanian lokal menjadi prioritas Banyuwangi. Pertanian kopi menjadi bagian di antaranya. Di Pesta Kopi Rakyat Gombengsari, Ipuk turut meramaikan event yang masuk dalam kalender Banyuwangi Festival (B-Fest) tersebut. Ipuk mengikuti rangkaian pemrosesan kopi rakyat. Mulai dari memetik, memilah, menjemur, menyangrai, hingga menyeduh kopi robusta produksi petani setempat.
Proses pengolahan kopi dalam pesta rakyat itu dilakukan dengan dua cara, yakni tradisional dan modern.
Proses tradisional ditampilkan dengan alat-alat tempo dulu. Misalnya, proses penumbukan biji kopi menggunakan lesung-alu dan proses penyangraian menggunakan kayu bakar.
Selain itu, Ipuk juga turut memerah susu kambing etawa, salah satu komoditas peternakan unggulan Desa Gombengsari. Ipuk mengatakan, Gombengsari merupakan salah satu daerah penghasil kopi robusta terbesar di Banyuwangi. Mayoritas kopi dihasilkan dari perkebunan rakyat.
"Kami mengadakan festival ini sebagai upaya membantu desa untuk mempromosikan kopi setempat. Agar apa yang telah dilakukan desa lebih dikenal secara luas," kata Ipuk. Ipuk juga berpesan kepada para petani kopi setempat agar mempertahankan lahan perkebunan mereka.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Ilham Juanda menerangkan pesta rakyat ini diisi dengan berbagai perlombaan dunia perkopian. Mulai dari lomba barista, lomba tumbuk kopi dan bursa kopi, hingga lomba pemandu wisata.
Menurutnya, Banyuwangi merupakan salah satu sentra kopi robusta terbesar di Jawa Timur dengan produksi rata-rata sebanyak 10.673 ton per tahun.
Luasan kebun kopi di Banyuwangi mencapai 15.000 ha yang tersebar di Kecamatan Kalibaru, Glenmore, Songgon, dan Kalipuro.
"Ini merupakan sinergi pertanian, pariwisata, dan stakeholder lainnya untuk mendukung UMKM kopi naik kelas," sambung Ilham
Pihaknya berharap, pesta rakyat kali ini dapat menggugah dunia pertanian kopi di Banyuwangi.
Ketua Panitia Pesta Rakyat Kopi Gombengsari Hariyono HO menambahkan, banyak anak muda terjun langsung dalam industri kopi di Gombengsari. "Produk kopi Gombengsari saat ini sudah ada sekitar 30 produk yang sebagian besar pelakunya adalah anak-anak muda," tambah dia.
Selain menjadi produsen, anak-anak muda di Gombengsari juga banyak yang terjun sektor lain. Seperti menjadi barista dan coffee roaster.
"Melalui pesta rakyat ini, kami ingin mengangkat perspektif baru pada kopi rakyat Banyuwangi," imbuhnya.
Ketua Panitia Pesta Rakyat Kopi Gombengsari Hariyono