Desa BRIlian Sambak Magelang Raih Proklim Lestari, Kopi Potorono Jadi Inspirasi
Proklim Lestari adalah penghargaan tertinggi bagi desa yang memiliki kegiatan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).
Proklim Lestari adalah penghargaan tertinggi bagi desa yang memiliki kegiatan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dengan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Desa BRIlian Sambak Magelang Raih Proklim Lestari, Kopi Potorono Jadi Inspirasi
Desa Sambak yang terletak di Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang menyimpan potensi kopi yang luar biasa. Selain meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, kopi di Sambak juga berperan dalam melestarikan konservasi alam.
-
BRI Fellowship Journalism 2024 tentang apa? Menginspirasi, Tiga UMKM BRI di Yogyakarta Ini Bawa Misi Selamatkan Lingkungan Para pelaku UMKM BRI Yogyakarta ini menebarkan kelezatan serta kebaikan dari produknya bagi lingkungan sekitar.
-
BRI Fellowship Journalism 2024 membantu UMKM? 'Peran BRI sebagai perusahaan BUMN tidak terbatas pada fungsi financial intermediary semata namun juga memiliki fungsi dalam pemberdayaan (empowerment) bagi UMKM sehingga dapat menjadi penggerak ekonomi nasional,' kata Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto, mengutip laman resmi BRI.
-
Siapa yang ikut program BRI Fellowship Journalism 2024? Salah satu pelaku UMKM, Sugeng Apriyanto yang merupakan pengelola sekaligus Ketua Kelompok Tani Hutan Madu Sari (KTH) mengatakan jika kegiatan budidaya madu lanceng ini dibarengi dengan gerakan penanaman pohon agar hayati di wilayahnya tetap terjaga.'Anggota kelompok yang budidaya madu lanceng ini secara tidak langsung itu ada dampaknya. Dampak ekonominya maupun dampak ke lingkungannya,' kata Sugeng kepada Merdeka.com, belum lama ini.
-
Siapa yang mendapat beasiswa BRI Fellowship Journalism? Seluruh peserta penerima beasiswa tersebut disaring dari proses panjang mulai dari seleksi administratif, psikotes, hingga praktik lapangan selama 2 bulan dalam program Journalist on Site.
-
Dimana kopi Priangan terkenal? Karena terkenalnya kopi dari Jawa Barat, orang Eropa menyebutnya a cup of Java Mereka tidak menggunakan istilah secangkir kopi, tetapi secangkir Java.
-
Kapan Desa Sambirejo dapat penghargaan Desa BRIlian? Keberadaan Tebing Breksi sebagai tempat wisata serta manfaat yang dirasakan masyarakat sekitar dengan adanya tempat wisata itu menjadi faktor utama Desa Sambirejo memperoleh anugerah Desa BRIlian pada tahun 2020.
Sambak bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) melakukan koordinasi dengan pihak Perhutani. Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan yang ada di Sambak dengan tetap menjaga ekosistem dan kelestarian hutan.
“Saya berpedoman untuk mempunyai program pembangunan yang berkelanjutan. Maka saya memilih salah satunya dengan cara mengembangkan kopi Potorono,” kata Dahlan.
Kepala Desa Sambak, Dahlan, menjadi penggerak masyarakat untuk menanam kopi yang diberi nama Potorono. Sambak mampu memanfaatkan potensi desanya dengan menanam dan membudidayakan tanaman kopi.
Sebagian besar kopi ini ditanam di bukit Potorono. Oleh karena itu, dinamakanlah kopi Potorono.
"Lahirnya Kopi Potorono itu kan mimpinya bagaimana nanti kopi yang kita kembangkan ini bisa mendunia,” lanjut Dahlan.
Raih Proklim Lestari Melalui Kopi Potorono
Proklim Lestari adalah penghargaan tertinggi bagi desa yang memiliki kegiatan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dengan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Desa Sambak di Magelang ini memperoleh penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) kategori Lestari tingkat Nasional melalui menanam dan membudidayakan kopi Potorono.
Bermula di awal 2008, Dahlan melakukan sosialisasi budi daya kopi. Dengan memanfaatkan lahan di samping rumahnya, ia mengelola kopi dengan baik dan beberapa tahun kemudian kopi yang ia tanam ternyata dapat berbuah dengan baik.
“Dulunya di kawasan Desa Sambak ini tidak ada tumbuhan kopi tumbuh. Pada tahun 2007-2008 saat saya menjabat sebagai kepala Desa Sambak, saya meminta dinas untuk melakukan sosialisasi tentang penanaman kopi,” cerita Dahlan saat ditemui merdeka.com pada Minggu (10/3).
Di Sambak terdapat lahan tanah kering atau hutan rakyat milik warga Sambak. Ada juga pangkuan hutan milik negara seluas kurang lebih 66 hektare.
“Kalau petani kopi Potorono sudah ada sekitar 300 orang petani kopi. Lahan yang digunakan seluas 66 hektare dan sudah 60% ditanami kopi dan sudah berbuah sekitar 40% untuk produksi,” lanjut Dahlan menjelaskan.
Kopi Potorono khas Desa Sambak dihasilkan dari 100% biji merah. Ya, petani kopi di Desa Sambak hanya dibolehkan memetik biji yang sudah merah. Cara ini biasa disebut dengan petik merah.
Kenapa biji merah? Karena kopi biji merah dinilai sudah layak atau matang. Sampai sekarang, budaya memetik kopi merah terus dilestarikan oleh petani kopi di Desa Sambak.
Namun, usaha yang dilakukan Dahlan sebagai kepala Desa Sambak saat itu tidak berjalan mulus. Pada periode pertama, kopi yang ditanam di Desa Sambak belum membuahkan hasil. Perubahan iklim membuat kopi Potorono mengalami penurunan produksi.
Tahun 2020, satu lahan di Sambak, baru mendapatkan kurang lebih 7,5 ton red cherry (kopi biji merah) basah kopi baru petik. Pada 2021 mendapatkan dan mengelola 21 ton red cherry baru petik. Pada 2022 menurun menjadi 14 ton dan pada 2023 lebih parah lagi menjadi 4 ton.
"Hal ini terjadi karena perubahan iklim yang tidak menentu,” kata Dahlan.
Kopi Potorono Dapat Bantuan Berupa Kemasan Kopi dari BRI
Setelah perjalanan panjang menanam kopi, akhirnya Desa Sambak menghasilkan 400 bungkus kopi per bulan.
“Untuk penghasilan UMKM Kopi Potorono, satu bulan kurang bisa mencapai 300-400 bungkus atau sekitar Rp4-5 jutaan per bulan,” kata Dahlan.
Kesuksesan produksi kopi Potorono mengantarkannya untuk memperoleh Desa BRIlian. Bank BRI melalui Desa BRIlian melakukan pemberdayaan (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) UMKM dan mendorong potensi desa yang ada. Dengan keberhasilan dan keinganan terus mendukung keberlanjutan Pondok Kopi Potorono, BRI memberikan bantuan berupa kemasan atau packaging untuk kopi Potorono.
“Alhamdulillah untuk kemasan kopi Potorono, diberikan bantuan oleh bank BRI. Mulai dari desain kemasan dan kemasan cetak diberikan sebanyak 500 bungkus,“ cerita Dahlan.
Langkah BRI memberikan bantuan melalui program Desa BRIlian ini sangat membantu Pondok Kopi Potorono untuk mengembangkan UMKM. Dengan bantuan yang diberikan BRI, kini Pondok Kopi Potorno memiliki bungkus kopi dengan desain kekinian. Dengan begini, kopi Potorono dapat disebar luaskan ke banyak toko sehingga produknya semakin dikenal.
“Dengan masuknya Sambak menjadi desa BRIlian, Kopi Potorono sudah diberikan packaging yang lebih modern, menarik dan keren,” cerita Dahlan sumringah.
Desa BRIlian merupakan bentuk apresiasi BRI bagi desa-desa yang aktif bergerak memajukan desanya. Desa-desa yang tergabung dalam program Desa BRIlian diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya.