Diantar Warga sampai Dermaga, Begini Momen Haru Perpisahan Mahasiswa KKN UGM di Banda Neira
Perpisahan itu diwarnai dengan isak tangis para mahasiswa KKN
Perpisahan itu diwarnai dengan isak tangis para mahasiswa KKN
Diantar Warga sampai Dermaga, Begini Momen Haru Perpisahan Mahasiswa KKN UGM di Banda Neira
Di setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Perpisahan memang selalu menyedihkan. Tapi begitulah hidup berjalan.
-
Dimana KKN UGM berlangsung? Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
-
Bagaimana momen perpisahan siswa dengan ibu kantin? Menjelang lulus, momen perpisahan keduanya begitu mengharu biru. Kedekatan Para Pelajar dengan Ibu Kantin jadi Sorotan, Beri Pelukan Hangat Usai Lulus Sekolah Bikin Haru
-
Kenapa perpisahan sekolah jadi momen menyedihkan? Masa sekolah menjadi masa paling indah yang pernah dirasakan oleh semua orang. Banyak sekali cerita suka dan duka saat di sekolah yang tentu sulit dilupakan oleh para siswa. Tak heran jika perpisahan sekolah menjadi momen yang kadang menyedihkan sekaligus mengharukan.
-
Apa kata-kata yang bisa menggambarkan perpisahan? “Perpisahan itu ada, agar kita bisa menghargai sebuah pertemuan.“
-
Kapan momen perpisahan siswa dengan ibu kantin terjadi? Menjelang lulus, momen perpisahan keduanya begitu mengharu biru.
-
Kenapa momen kepulangan Kombes Kusumadji begitu haru? Kepulangan seorang pengabdi negara usai bertugas menjadi momen yang sangat membahagiakan baik bagi dirinya sendiri maupun keluarganya. Momen itu biasanya akan dimanfaatkan untuk berbagi kasih dan melepas rindu yang telah lama terpendam.
Momen kesedihan itu pula yang terlihat dalam perpisahan mahasiwa KKN UGM di Banda Neira. Terlihat banyak warga di sana yang mengantar para mahasiswa KKN sampai ke dermaga.
Anak-anak di pulau itu mengirimkan yel-yel perpisahan untuk melepas mereka. Beberapa warga memeluk salah satu mahasiswa KKN. Beberapa mahasiswa terlihat berlinang air mata.
Melalui akun Instagram @berandaneira para mahasiswa KKN UGM itu menuliskan betapa sedihnya momen perpisahan itu.
“Kita disambut oleh warga dengan sangat hangat dan dilepas dengan kesedihan yang sampai sekarang masih terasa. Begitu tulusnya warga dan juga mama papa piara ikut mengantar kami sampai ke dermaga dan pelabuhan.”
“Tas kami full dengan oleh-oleh dari mama papa piara dan warga. Kami tidak tahu lagi apa yang bisa membalas kebaikan mereka semua. Kenangan kami selama di Banda Neira akan kami kenang sebagai kenangan terindah.”
“Semoga bisa kembali ke Banda Neira terkhususnya ke Desa Boiyauw dan Desa Lonthoir. Sukses dan sehat-sehat orang baik yang ada di sana.” tulis akun itu.