Mapala Instiper Yogyakarta Lakukan Ekspedisi ke Kalimantan, Rintis Jalur Menuju Puncak Tebing Baturaya
Jalur ekspedisi tersebut belum banyak dieksplorasi para pencinta alam yang lain.
Mapala Instiper Yogyakarta Lakukan Ekspedisi ke Kalimantan, Rintis Jalur Menuju Puncak Tebing Baturaya
Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Kapakata Instiper Yogyakarta melakukan ekspedisi bertajuk "Ekspedisi Atap Bumi Bersujud". Ekspedisi yang dilakukan di Tebing Baturaya, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimatan Selatan itu dilakukan guna merintis jalur panjat menuju puncak tebing tersebut. Manajer Ekspedisi, Wagiman Hadi Wijaya, mengatakan bahwa jalur itu belum banyak dieksplorasi para pencinta alam lain.
"Tim akan melakukan pemanjatan, perintisan, dan melakukan pemetaan jalur panjat menuju puncak. Pemanjatan dan perintisan jalur ini dilakukan dengan ketinggian lebih kurang 100 meter dengan teknik panjat artifisial menggunakan taktik alpin,"
kata Wagiman dikutip dari ANTARA pada Rabu (12/7).
-
Mengapa Kemendikbudristek mengadakan Ekspedisi Batanghari? Ekspedisi Batanghari dipandang penting sebagai wujud pemajuan kebudayaan sesuai UU Nomor 5 Tahun 2017 yang menginginkan agar segala keragaman, kekayaan budaya yang hidup dalam masyarakat Indonesia diakui, dihargai, serta dilestarikan,“ ujar Hilmar, Rabu (27/7).
-
Di mana Ekspedisi Batanghari berlangsung? Ekspedisi Batanghari yang dimulai pada 27 Juli sampai dengan 9 Agustus 2023 di sepanjang DAS (daerah aliran sungai) Batanghari, merupakan motor penggerak untuk merangkul serta mengingatkan kembali masyarakat tentang hubungan antara kebudayaan dengan pelestarian lingkungan, khususnya sungai, dan sebaliknya juga tentang pelestarian lingkungan untuk perkembangan peradaban atau kehidupan masyarakat yang berkelanjutan.
-
Kapan Ekspedisi Batanghari berlangsung? Ekspedisi Batanghari yang dimulai pada 27 Juli sampai dengan 9 Agustus 2023 di sepanjang DAS (daerah aliran sungai) Batanghari, merupakan motor penggerak untuk merangkul serta mengingatkan kembali masyarakat tentang hubungan antara kebudayaan dengan pelestarian lingkungan, khususnya sungai, dan sebaliknya juga tentang pelestarian lingkungan untuk perkembangan peradaban atau kehidupan masyarakat yang berkelanjutan.
-
Apa tujuan utama Ekspedisi Batanghari? Guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hubungan kebudayaan dengan pelestarian lingkungan, khususnya sungai, dan juga tentang pelestarian lingkungan untuk perkembangan peradaban masyarakat berkelanjutan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama 14 pemerintah daerah di Sumatera Barat dan Jambi kembali menggelar Kenduri Swarnabhumi 2023.
-
Di mana rute penerbangan perintis di Kalimantan Timur? Penerbangan perintis di Kaltim sendiri, melayani beberapa rute di antaranya, Samarinda – Long Apung (Malinau Kaltara), Samarinda – Datah Dawai (Mahakam Ulu), Datah Dawai – Melak, Samarinda – Maratua, Maratua – Berau, dan Samarinda – Kongbeng (Kutai Timur).
-
Siapa yang memimpin Ekspedisi Batanghari? Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengatakan, Ekspedisi Batanghari merupakan upaya untuk memberikan penyadaran kebijakan publik tentang pelestarian sungai berbasis budaya dan kontribusi terhadap peradaban selama ini.
This is source 2
Wagiman mengatakan, anggota Mapala Kapakata akan dibagi ke dalam dua tim, satu tim panjat dan satu tim pengabdian masyarakat. Untuk tim panjat, mereka akan melakukan pemanjatan ke puncak yang memiliki ketinggian 760 mdpl itu. Setelah mencapai puncak, tim akan melakukan pengibaran bendera merah putih dengan ukuran 12 kali 8 meter dan bendera perguruan tinggi tersebut."Selain pembuatan jalur panjat, tim juga akan melakukan pengabdian masyarakat. Kegiatan itu di antaranya pengamatan budaya masyarakat adat Dayak Meratus di sekitar tebing Gunung Baturaya dan pendataan serta pengabdian masyarakat di bidang pertanian dan perkebunan,"
kata Wagiman.
This is source 2
Sementara itu, Rektor Instiper Yogyakarta, Harsawardana, berharap kegiatan ekspedisi tersebut dapat meningkatkan kemampuan anggota Mapala Kapakata dalam bidang panjat tebing.
"Selain itu juga mengenalkan kampus pada masyarakat luas, melakukan pengabdian, pengamatan, serta dokumentasi untuk diserahkan ke instansi terkait,"
kata Harsawardana.
This is source 2
Harsawardana juga berharap, Mapala Kapakata mampu mengembangkan wawasan ilmiahnya dan tanggap terhadap aspek-aspek kehidupan yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat melalui usaha-usaha nyata dan kreativitas anggotanya.