Makna Jari Telunjuk saat Tahiyat Salat, Perlu Diketahui

Merdeka.com - Dalam menjalankan ibadah salat, umat muslim wajib memperhatikan gerakan yang baik dan benar. Di mana setiap gerakan salat mempunyai aturan khusus yang perlu diikuti. Seperti gerakan takbiratul ihram yang dilakukan dengan mengangkat kedua tangan dan mendekatkan ke dua sisi telinga, gerakan rukuk dengan pandangan lurus ke barah dan punggung lurus, atau gerakan sujud dengan beberapa titik bagian tubuh yang menempel di lantai.
Bukan hanya itu, detail-detail kecil lain dalam gerakan salat juga perlu dipraktikkan dengan benar. Sala satunya adalah gerakan mengangkat jari telunjuk saat tahiyat awal dan akhir. Ini merupakan salah satu anjuran yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, setiap kali melafalkan syahadat saat tahiyat, kemudian mengangkat jari telunjuk lurus ke depan.
Sebagian dari Anda mungkin melakukan gerakan ini hanya untuk mengikuti aturan salat sesuai syariat Islam. Tetapi, ini bukan gerakan tanpa tujuan, terdapat makna filosofis di balik gerakan mengangkat jari ini. Dengan begitu, penting bagi Anda untuk mengetahui apa makna jari telunjuk saat tahiyat yang telah diajarkan Rasulullah.
Selain itu, Anda juga perlu mengetahui perbedaan gerakan mengangkat jari telunjuk saat tahiyat yang sering dilakukan. Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum makna jari telunjuk saat tahiyat salat dan penjelasan lainnya, bisa Anda simak.
Makna Jari Telunjuk saat Tahiyat
Seperti disebutkan sebelumnya, gerakan mengangkat jari telunjuk saat tahiyat salat sesuai dengan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Dalam Hadist Riwayat Ahmad, Muslim, dan Nasai, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW duduk dalam tasyahud, kemudian kedua tangannya berada di atas paha, dan tangan kanan mengangkat jari telunjuk dengan lurus ke depan.
Gerakan mengangkat jari telunjuk ini dilakukan saat mengucapkan lafal “illallah” dalam bacaan sholawat. Makna jari telunjuk saat tahiyat ini tidak lain sebagai simbol untuk mengesakan Allah. Di mana jari telunjung diangkat menghadap kiblat, untuk menunjukkan bahwa hanya Allah, Tuhan yang pantas disembah.
Tidak sekedar mengangkat jari telunjuk, pada gerakan ini posisi kuku jempol menyentuh kuku jari tengah sehingga seolah membentuk angka 0. Ini juga memiliki makna filosofis tersendiri, bahwa 0 melambangkan manusia sebagai makhluk yang lemah dan tidak ada daya kekuatan apapun di hadapan Allah.
Angka 0 ini juga dikatakan sebagai simbol berkumpulnya manusia yang ada di dunia ini, namun tetap 0 atau kecil di harapan Allah. Dengan gerakan ini, umat manusia perlu menyadari bahwa hanya Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa, sedangkan manusia hanya makhluk yang tak berdaya tanpa bantuan dan pertolongan dari Allah.
Hukum Menggerakkan Jari Telunjuk saat Tahiyat
Setelah mengetahui makna jari telunjuk saat tahiyat salat, perlu dipahami bahwa terdapat perbedaan gerakan saat mengangkat jari telunjuk dalam salat. Di mana sebagian orang hanya mengangkat jari telunjuk tangan kanan, lurus menghadap kiblat dan tetap dalam posisi tenang.
Sementara sebagian orang lainnya, mengangkat jari telunjuk tangan kanan saat tahiyat dengan menggerak-gerakkannya. Perbedaan ini sudah ada sejak zaman tabi’in dan ulama mahzab. Di mana beberapa ulama mempunyai perbedaan pandangan dalam memahami hadist, sehingga terjadilah perbedaan gerakan dalam mengangkat jari telunjuk ini.
Gerakan yang dilakukan saat jari telunjuk diangkat dikatakan seperti membentuk angka 53. Di mana saat jari telunjuk diangkat, posisi jari kelingking, jari manis, dan jari tengah berada di bawah, sementara ibu jari berada di atas jari tengah dan dibawah jari telunjuk.
Meskipun terdapat perbedaan pada gerakan ini, antara yang diam saja dan yang digerak-gerakkan, namun makna jari telunjuk saat tahiyat ini tetap sama, yaitu mengakui Keesaan Allah. Bahwa Allah hanya satu-satunya Tuhan yang pantas disembah, bahwa Allah Yang Maha Esa yang memiliki kuasa atas alam semesta.
Manka jari telunjuk ini juga menunjukkan bahwa manusia mengakui kelemahannya sebagai manusia yang tidak berdaya. Inilah yang menjadi alasan mengapa manusia perlu menyembah Allah, agar senantiasa mendapatkan pertolongan dan kebaikan dari Allah. Sebab, tanpa kuasa dan izin Allah, manusia tidak bisa melakukan apapun. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya