Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengaku Pernah Disuap, Begini Kisah Jenderal Hoegeng Berantas Perjudian

Mengaku Pernah Disuap, Begini Kisah Jenderal Hoegeng Berantas Perjudian Hoegeng. buku hoegeng/sinar harapan

Merdeka.com - Pada masa hidupnya, Almarhum Mantan Presiden Gus Dur pernah berkata hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia. Ketiganya yaitu; patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng (Mantan Kapolri).

Kerinduan akan sosok polisi jujur begitu mencuat belakangan ini karena hebohnya kasus Irjen Ferdy Sambo yang menyeret banyak nama anggota polisi dalam membuat skenario palsu pembunuhan terhadap Brigadir Joshua. Bahkan Sambo disebut-sebut dalam jaringan bandar besar perjudian.

Dugaan ini membuat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan jajarannya untuk gencar dalam memberantas kasus perjudian. Sayangnya sejauh ini kebanyakan dari mereka yang tertangkap hanya sebatas pemain kecil dan belum banyak menyentuh para bandar.

Pada masa-masa sebelumnya, polisi Indonesia juga gencar memerangi praktik judi. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh Jenderal Hoegeng Iman Santoso.

Namun para bandar judi tak menyerah. Mereka berupaya menyuap Hoegeng baik secara terang-terangan maupun diam-diam. Lalu bagaimana Jenderal Hoegeng memberantas kasus perjudian di Indonesia? Berikut selengkapnya:

Kisah Hoegeng Saat Dinas di Medan

hoegeng

buku hoegeng/sinar harapan

Pada tahun 1955 Hoegeng mendapat perintah untuk pindah ke Medan dan mempunyai tugas besar untuk memberantas perjudian di sana. Sesampainya di Pelabuhan Belawan, ia sudah disambut oleh utusan seorang bandar. Utusan itu mengatakan pada Hoegeng bahwa ia akan mendapat hadiah mobil dan rumah dari para pengusaha.

Saat itu Hoegeng menolak dengan halus. Dia memilih tinggal di Hotel De Boer sampai rumah dinasnya tersedia. Saat rumah dinas siap ditinggali, betapa kagetnya Hoegeng melihat rumah itu penuh dengan barang-barang mewah. Utusan yang menemui Hoegeng di Pelabuhan Belawan datang lagi. Tapi Hoegeng justru meminta agar barang-barang itu dikeluarkan dari rumahnya.

Karena tidak kunjung dipindahkan, ia meminta polisi yang membantunya serta kuli angkut mengeluarkan barang-barang itu dari rumahnya dan meletakkan begitu saja di depan. Ia pun geram mendapati banyak polisi, jaksa, dan tentara hanya menjadi kacung para bandar judi.

Pentingnya Jadi Orang Baik

hoegeng

buku hoegeng/sinar harapan

Mantan Kapolri Jenderal Polisi Widodo Budidarmo mengatakan bahwa Hoegeng membuktikan bahwa dirinya tidak bisa dibeli. Sejak jadi perwira polisi di Medan, Hoegeng membuktikan kalau dia tidak bisa dibeli dan terkenal akan keberanian serta kejujurannya. Ia tak mau menerima suap sepeserpun. Barang-barang hadiah penjudi ia lempar ke luar rumah.

“Kata-kata mutiara yang masih saya ingat dari Pak Hoegeng adalah baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik,” kata Widodo.

Tolak Rayuan Pengusaha

video ini jadi bukti jenderal hoegeng kapolri teladan

Instagram/@pendapatkita ©2021 Merdeka.com

Saat menjadi Kapolri, Hoegeng pernah merasakan godaan suap. Waktu itu ada seorang pengusaha yang terlibat kasus penyelundupan. Pengusaha itu mencoba menyuap Hoegeng agar kasus yang ia hadapi tak berlanjut ke pengadilan.

Pengusaha itu mencoba mengajak damai Hoegeng. Berbagai hadiah mewah dikirim ke alamatnya. Namun Hoegeng menolaknya mentah-mentah. Hadiah itu langsung dikembalikan oleh Hoegeng. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP