Mengenal Penyakit OCD, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya
Merdeka.com - Obsessive compulsive disorder (OCD) merupakan gangguan mental yang menyebabkan penderita melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang. Seseorang yang mengalami kondisi ini juga akan mengalami ketakutan atau kecemasan yang berlebihan. Umumnya gangguan ini dialami oleh orang dewasa, namun tidak menutup kemungkinan juga dapat terjadi pada usia anak-anak atau remaja.
Melansir dari Medical News Today, seseorang yang menderita OCD terkadang susah menyadari bahwa pikiran dan tindakannya tersebut berlebihan, namun penderita tak dapat menghindarinya dan tetap merasa harus melakukannya. Selain itu, penderita juga akan terobsesi pada sesuatu secara terus menerus sebagai respon terhadap ketakutannya.
Penyebab OCD sendiri belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami OCD, seperti gangguan mental dan pernah mengalami peristiwa yang tidak pernah menyenangkan. Selain itu, ada beberapa penyebab OCD lainnya yang perlu diwaspadai.
-
Apa saja yang menjadi gejala OCD? Gejala OCD meliputi obsesi, kompulsi, atau keduanya. Obsesi adalah pikiran atau ketakutan yang tidak terkendali yang menyebabkan stres. Kompulsi adalah ritual atau tindakan yang seseorang ulang-ulang. Kompulsi mungkin memberikan sedikit bantuan, tetapi hanya untuk sementara waktu.
-
Siapa yang berisiko terkena OCD? Ini lebih mungkin terjadi jika orang-orang di keluarga Anda memiliki OCD atau gangguan kesehatan mental lainnya, seperti depresi atau kecemasan.
-
Bagaimana cara mengelola OCD? Terapi paparan dan respons pencegahan (ERP) adalah standar emas dalam pengobatan OCD, terlepas dari tipe spesifiknya.
-
Apa ciri khas dari OCD kontaminasi? OCD kontaminasi ditandai dengan ketakutan berlebihan akan kotoran, kuman, atau zat berbahaya lainnya. Individu dengan tipe ini mungkin memiliki obsesi tentang terkontaminasi atau menyebarkan kontaminasi kepada orang lain.
-
Bagaimana OCD muncul? Dilansir dari WebMD, OCD biasanya tidak terjadi sekaligus. Gejala dimulai dengan kecil dan disangka sebagai perilaku normal sebelum kemudian semakin memburuk. Kondisi OCD ini bisa dipicu oleh krisis pribadi, penyalahgunaan, atau sesuatu yang negatif yang sangat memengaruhi Anda, seperti kematian seorang yang Anda cintai.
-
Kenapa OCD sering kali sulit dikenali? Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) atau gangguan obsesif-kompulsif, adalah kondisi mental yang sering kali sulit untuk dikenali. Banyak orang memiliki kebiasaan atau tingkah laku tertentu dalam kehidupan sehari-hari, tetapi tidak semua kebiasaan ini merupakan tanda OCD.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan penyakit OCD dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya yang dilansir dari Healthline:
Mengenal Penyakit OCD
©Thinkstock photos/Getty Images
Obsessive compulsive disorder merupakan kondisi di mana penderita menampilkan pola pikiran dan ketakutan yang tidak masuk akal atau obsesi. Sehingga hal ini menyebabkan penderita melakukan perilaku yang kompulsif atau berulang-ulang. Secara umum, gangguan ini merupakan kelainan psikologis yang dapat memengaruhi perilaku dan pikiran penderita.
Penderita melakukan kebiasaan berulang-ulang ini sebagai respon terhadap rasa cemas dan takut yang dialaminya. Sehingga hal ini menyebabkan penderita mau tidak mau harus melakukan suatu tindakan tersebut.
Pengidap gangguan ini sebenarnya dapat mengabaikan kebiasaan tersebut, namun hanya akan membuat penderita merasa cemas dan tertekan apabila tidak melakukannya. Pasalnya kebiasaan ini dirasa dapat melepaskan tekanan-tekanan yang dialaminya.
Penyebab Penyakit OCD yang Perlu Diwaspadai
Shutterstock/Kekyalyaynen
Penyakit OCD dapat dialami oleh setiap orang, meski sering dialami pada orang dewasa, namun gangguan ini juga bisa terjadi pada usia anak-anak dan remaja. Penyebab obsessive compulsive disorder belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor dapat meningkatkan seseorang mengalami gangguan OCD.
Berikut ini beberapa faktor penyebab obsessive compulsive disorder yang sering dialami penderita:
1. Penyebab obsessive compulsive disorder salah satunya pernah mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan
2. Memiliki anggota keluarga yang menderita OCD juga dapat menjadi penyebab gangguan ini
3. Mengalami kelainan pada beberapa fungsi otak
4. Cedera di kepala
5. Mengalami infeksi
6. Perkembangan psikologis
Gejala OCD
Gangguan mental obsessive compulsive disorder yang dialami penderita merupakan kondisi adanya dorongan pikiran yang muncul secara berulang-ulang, terus menerus, dan tidak diinginkan. Sehingga kondisi ini dapat menyebabkan penderita merasa cemas dan kesusahan.
Seseorang yang mengalami kondisi ini dapat mengganggu saat harus memikirkan atau mencoba hal-hal lain. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa gejala yang paling umum yang dirasakan penderita penyakit OCD:
1. Pikiran menjadi lebih agresif
2. Merasa takut apabila terkontaminasi oleh benda yang telah disentuh orang lain sehingga sering mencuci tangan secara berulang
3. Terganggu dengan gambar-gambar atau konten seksual yang tidak menyenangkan. Hal ini sering terjadi berulang-ulang di dalam pikiran
4. Sering membayangkan menyakiti diri sendiri atau orang lain
5. Merasa khawatir yang berlebihan terhadap hal-hal kecil
6. Mengalami stres secara intens saat melihat benda yang tidak rapi
7. Sering menghindari situasi yang dapat memicu obsesi, seperti berjabat tangan dan menyentuh orang lain
Cara Mengatasi Penyakit OCD
©Thinkstock photos/Getty Images
Gangguan OCD dalam kondisi kronis mungkin tidak bisa disembuhkan seratus persen. Sehingga, cara penyembuhan kondisi ini dilakukan untuk upaya meredakan gejalanya. Berikut ini beberapa cara mengatasi penyakit OCD secara alami.
1. Psikoterapi
2. Melakukan meditasi
3. Mengendalikan rasa cemas dengan langkah-langkah relaksasi
4. Olahraga secara teratur
5. Fokus dan sadar terhadap pikiran sendiri (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD) adalah kondisi kesehatan mental yang kompleks dan punya banyak tipe. Setiap tipe memiliki cirinya sendiri.
Baca SelengkapnyaKetika seseorang kecanduan seks, penting untuk mengetahuinya secara cepat sebelum semakin parah.
Baca SelengkapnyaOverthinking merupakan kebiasaan tidak sehat yang menyebabkan lebih banyak stres dan berfokus pada hal negatif.
Baca SelengkapnyaPemikiran ini sering kali berisi konten yang menakutkan, tidak pantas, atau bertentangan dengan nilai-nilai pribadi.
Baca SelengkapnyaMengatasi gangguan psikologis ini memanglah tidak mudah, tetapi dengan bantuan yang tepat, kondisi ini dapat diatasi.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang apa itu anxiety, jenisnya, dan cara mengatasi anxiety.
Baca SelengkapnyaPikiran intrusif tak boleh disepelekan sebab dapat memengaruhi kualitas hidup secara negatif.
Baca SelengkapnyaMunculnya pikiran intrusif pada seseorang bisa terjadi akibat sejumlah hal yang dimilikinya.
Baca SelengkapnyaPenderita BDD sering merasa cemas dan terobsesi dengan kekurangan yang dirasakan pada tubuhnya.
Baca SelengkapnyaPenderita erotomania yakin bahwa orang yang mereka idamkan secara rahasia mencintai mereka, meskipun tidak ada bukti yang mendukung keyakinan tersebut.
Baca SelengkapnyaOverthinking dapat menyebabkan dampak pada kesehatan mental bahkan merembet hingga kesehatan fisik.
Baca SelengkapnyaHoarding disorder atau kebiasaan menimbun barang merupakan gangguan kepribadian yang perlu kita waspadai.
Baca Selengkapnya