Pemkab Cilacap Segera Uji Coba Perahu Nelayan Berenergi Listrik, Ini Fakta di Baliknya
Peralihan ke energi listrik ini disinyalir lebih ekonomis dibanding menggunakan bahan bakar yang lama.
Peralihan ke energi listrik ini disinyalir lebih ekonomis dibanding menggunakan bahan bakar yang lama.
Pemkab Cilacap Segera Uji Coba Perahu Nelayan Berenergi Listrik, Ini Fakta di Baliknya
Kendaraan berbahan listrik mulai diuji coba di berbagai moda transportasi. Kini inovasi energi itu digunakan untuk perahu nelayan, salah satunya pada perahu nelayan di Cilacap. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, Indarto, mengatakan bahwa uji coba tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan daya listrik yang tersimpan pada baterai. Baterai itu nantinya akan dipasang pada mesin tempel berkekuatan 15 PK pada perahu fiber yang memiliki panjang berkisar 10-12 meter saat berangkat melaut dengan kondisi melawan gelombang.
-
Bagaimana KKP membantu nelayan di Cilacap meningkatkan pendapatan? Dikatakannya, operasional gudang beku portable tersebut turut menghasilkan pendapatan bersih rata-rata Rp20 juta/bulan serta menyerap 6 orang tenaga kerja langsung.
-
Apa saja dukungan yang diberikan KKP untuk nelayan di Cilacap? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) memberikan fasilitasi pengembangan korporasi nelayan di Cilacap Jawa Tengah melalui dukungan gudang beku portable, kendaraan berpendingin, dan bimbingan teknis.
-
Kenapa KKP memberikan dukungan kepada nelayan di Cilacap? Dukungan tersebut merupakan upaya KKP mendorong budaya korporasi sekaligus membangun ekosistem hulu-hilir perikanan sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia dalam rapat terbatas pada 6 Oktober 2020.
-
Siapa yang memimpin program pengembangan korporasi nelayan di Cilacap? 'Kami memberikan dukungan sarpras untuk penguatan korporasi nelayan Koperasi Unit Desa Mina Saroyo di Cilacap,' ujar Direktur Jenderal PDSPKP Budi Sulistiyo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/9).
-
Bagaimana kebakaran kapal di Cilacap terjadi? Akan tetapi berdasarkan informasi dari sejumlah saksi mata, tiba-tiba saja terlihat kobaran api di Kapal Mulia 16 GT 50 dan selanjutnya merambat ke kapal-kapal lainnya.
-
Kenapa kapal terbakar di Cilacap? Ia mengatakan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.
Indarto mengatakan, saat uji coba penggunaan elpiji sebagai pengganti BBM pada perahu nelayan beberapa waktu lalu, hasilnya diketahui bahwa mesin tempel yang menggunakan bahan bakar gas tersebut tidak kuat menerjang gelombang laut.
“Dulu pernah uji coba pakai gas, tapi kurang layak. Sekarang akan diujicobakan pakai energi listrik. Kuat atau tidak untuk menerjang ombak.”
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, Indarto, dikutip dari ANTARA pada Selasa (1/8).
Ia menjelaskan, secara teoretis energi listrik yang tersimpan di dalam baterai dapat digunakan untuk menghidupkan mesin perahu selama 10 jam jika digunakan pada perairan darat seperti danau dan sungai. Namun saat baterai tersebut digunakan untuk perahu nelayan yang beroperasi di laut, kualitasnya harus dilakukan pembuktian dulu karena kondisi laut berbeda dengan perairan darat yang relatif tenang.
“Saat melaut, perahu nelayan harus menerjang ombak atau melawan arus. Tentunya butuh energi yang lebih besar.”
Ujar Indarto, dikutip dari ANTARA.
Dalam hal ini, nelayan harus mengeluarkan biaya BBM sedikitnya Rp200 ribu untuk kebutuhan sekali melaut. Namun dengan energi listrik diperkirakan biayanya hanya Rp50 ribu. “Teman-teman nelayan sangat berharap penggunaan energi listrik bisa diterapkan di Cilacap,” ujar Indarto.
Rencananya uji coba penggunaan energi listrik pada perahu nelayan itu akan ditangani oleh PT PLN (Persero). PT PLN bersama Dinas Perikanan masih melakukan analisis ekonomi dan teknis, termasuk seberapa besar jaringan listrik yang dibutuhkan. Bahkan PLN telah memetakan berbagai kebutuhan untuk mendukung program konversi dari BBM ke energi listrik pada perahu nelayan di Cilacap.