Pria 27 Tahun Asal Klaten Ini Sukses Jadi Agen BRILink, Raih Omzet Jutaan Rupiah per Bulan

Banyak perubahan yang dirasakan sejak jadi Agen BRILink, terutama keuntungan yang bertambah.

Jumat, 29 Mar 2024 11:45:00

Pria 27 Tahun Asal Klaten Ini Sukses Jadi Agen BRILink, Raih Omzet Jutaan Rupiah per Bulan

Agen BRILink merupakan perluasan layanan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Di mana BRI menjalin kerja sama dengan nasabahnya menjadi agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time dengan konsep sharing fee.

Dengan konsep ini, siapapun bisa menjadi agen dengan mengikuti aturan dan arahan yang diterapkan oleh Bank BRI. Salah satu yang mencoba dan berhasil mengikuti program Agen BRILink adalah Dwi Saputra.

Berawal dari Iseng Buka Konter Pulsa

Dwi Saputra (27) memulai jadi Agen BRILink tahun 2021. Sebelum memutuskan untuk menjadi Agen BRILink, pria lulusan SMK ini pernah bekerja di Cikarang, Jawa Barat selama 1,5 tahun. Akibat pandemi Covid-19, Dwi memutuskan kembali ke kampung halamannya di Sapen, Klaten, Jawa Tengah. Setelah kembali ke Klaten, Dwi iseng membuka konter pulsa.

Setelah usaha konter pulsa berjalan beberapa tahun, Dwi memutuskan untuk bergabung menjadi Agen BRILink. Toko BRILink miliknya diberi nama DS Cell.

“Sebelumnya awal iseng buka konter HP pulsa karena pandemi. Lalu dapat tawaran dari BRI yang melakukan sosialiasi tentang Agen BRILink saat itu di kampung. Saya coba, lalu saya gabung,” cerita Dwi Saputra kepada merdeka.com di DS Cell Klaten pada Senin (4/3).
Alasan Dwi bergabung Agen BRILink karena melihat masyarakat di daerah tempatnya tinggal banyak yang menjadi nasabah Bank BRI. Hal itu membuat Dwi ingin bergabung menjadi Agen BRILink, setelah mendapat sosialisasi dari pihak Bank BRI.

“BRI merupakan salah satu bank yang banyak dipakai oleh masyarakat perdesaan. Karena banyak yang menggunakan transaksi menggunakan BRI, jadi saya memilih jadi Agen BRILink,” kata Dwi.
Pria satu anak ini pun menceritakan awal mula dirinya bergabung menjadi Agen BRILink. Singkatnya, Dwi mendaftarkan diri lalu berusaha memenuhi target selama 3 bulan pertama. Selama masa percobaan, di bulan pertama Dwi berhasil memperoleh ratusan transaksi.

“Awalnya jadi Agen BRILink itu mendaftar. Jika sudah acc, kita menggunakan aplikasi terlebih dahulu tidak langsung ke mesin. Kita diberikan target selama 3 bulan dengan beberapa ratus transaksi, selama 1 bulan itu masih pakai HP. Jika sudah bisa mencapai target dan memenuhi syarat, baru diberikan mesin (EDC),” cerita Dwi.
Mengutip situs brilink.bri.id, dijelaskan bahwa untuk menjadi agen harus mengikuti proses salah satunya adalah kelengkapan identitas seperti belum menjadi agen dari bank penyelenggara Laku Pandai, memiliki surat keterangan legalitas usaha, memiliki sumber penghasilan dari kegiatan usaha, memiliki rekening simpanan berkartu di Bank BRI, memiliki rekening pinjaman di Bank BRI dan pengajuan agen dapat berbentuk perseorangan atau instansi berbadan hukum.

Dwi juga menceritakan bahwa saat bergabung menjadi Agen BRILink harus memenuhi persyaratan dan tidak dipungut biaya.

“Kalau daftarnya itu enggak bayar. Paling memenuhi persyaratan semisal KTP, surat izin usaha, lalu diproses oleh petugas BRI,”

kata Dwi melanjutkan.

Sukses Gabung Jadi Agen BRILink, Raih Jutaan Rupiah per Bulan

Kisah sukses Dwi menjadi Agen BRILink dimulai dengan memasang banner di toko yang dimiliki. Banner dipasang di bagian toko yang terletak di pinggir jalan ini. Langkah tersebut ternyata berhasil Dwi lakukan untuk manarik pelanggan. Setelah identitas Agen BRILink milik Dwi dipasang, banyak orang yang sudah mengetahui dan pelanggan pun berdatangan.

“Orang-orang mulai pada tahu gara-gara pasang banner ini. Alhamdulillah,”

kata Dwi.

Adapun layanan yang disediakan Dwi seperti transfer, tarik tunai, cicilan motor, listrik, BPJS dan lain sebagainya. Banyaknya transaksi yang bisa dilakukan di DS Cell, membuat tokonya semakin sukses. Keuntungan yang didapat dengan menjadi Agen BRILink juga bertambah.

“Alhamdulillah banyak perubahan yang saya rasakan sejak jadi Agen BRILink, terutama keuntungan yang bertambah. Penghasilan dari BRILink bisa mencapai Rp6 - 7 juta per bulan. Kalau ramai bisa sampai Rp10 juta lebih,” cerita Dwi.
Dengan modal awal Rp15 juta, hingga saat ini Dwi sudah bisa menyiapkan hingga ratusan juta rupiah untuk melakukan transaksi di tokonya.

“Awalnya modal saya hanya Rp15 juta dan sering setor bolak-balik. Namun, sekarang alhamdulillah sangat menguntungkan. Kalau untuk kesiapan dana saya mainnya di Rp200 juta. Ada yang digunakan buat cash atau tarik tunai dan ada buat saldo untuk transfer,” cerita Dwi melanjutkan.
Dwi merasa beruntung bisa bergabung menjadi Agen BRILink. Bukan hanya para agen yang merasa beruntung. Pihak Bank BRI juga sangat terbantu dengan adanya para Agen BRILink. MBM KC. Sleman, Eko Rulianto, mengatakan bahwa Agen BRILink itu sangat membantu dan diharapkan akan terus bertambah.

“Agen BRILink sangat membantu kita juga. Agen-agen juga sering memberikan informasi yang berhubungan tentang usaha di daerah itu. Harapannya, Agen BRILink terus bertambah. Diharapakan juga nanti agen-agen itu dapat membantu kita,” kata Eko Rulianto saat ditemui merdeka.com, Senin (18/3).

Cegah Puluhan Penipuan dan Selalu Melayani dengan Ramah

Modus penipuan pun kerap terjadi dan dialami oleh pelanggan Agen BRILink. Biasanya modus penipuan ini kerap dialami oleh orang tua dan anak-anak. Kendala atau masalah ini juga dirasakan oleh Dwi yang sudah puluhan kali membantu pelanggan dari penipuan.

“Kalau kendala dari warga tidak ada, cuma rawan penipuan. Yang jadi target ini biasanya ibu-ibu dan anak-anak SMP. Kebanyakan ibu-ibu yang sering mengalami hal seperti ini. Namun, alhamduliilah di sini belum pernah sampai ada yang kena penipuan,”

cerita Dwi.

Mengutip situs bri.co.id, BRI mengimbau kepada seluruh nasabah untuk waspada kepada segala bentuk modus penipuan dan kejahatan perbankan yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Selain membantu mencegah penipuan yang kerap dialami oleh masyarakat, Dwi juga memberikan tips sukses menjadi AgenBRILink.

“Utama itu pelayanan, jadi harus ramah. Kalau enggak ada yang tahu, dijelasin atau dikasih tau pelan-pelan. Kalau pelanggan yang agak susah (ngeyel), harus tetap dilayani. Karena sudah diberitahu oleh pihak BRI untuk pelayanan harus ramah,”

tutup Dwi Saputra.