Totalitas Layani Nasabah Sampai Buat Undian Berhadiah, Pria 60 Tahun Ini Berhasil Jadi Jawara Agen BRILink Muntilan
Baginya, ada tiga hal pokok yang harus dimiliki Agen BRILink yaitu penampilan, pelayanan, dan modal
Baginya, ada tiga hal pokok yang harus dimiliki Agen BRILink yaitu penampilan, pelayanan, dan modal
Totalitas Layani Nasabah Sampai Buat Undian Berhadiah, Pria 60 Tahun Ini Berhasil Jadi Jawara Agen BRILink Muntilan
Usia boleh bertambah, namun Sudibyo (60), tetap semangat dalam menjalankan tokonya yang berlokasi di Perumnas Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Magelang.
Saat Merdeka.com menemuinya pada Sabtu (23/3) lalu, ia tampil sederhana dalam balutan kaos hitam dan celana khaki warna krem yang terlihat kebesaran. Ia juga mengenakan sebuah peci yaman warna hitam untuk menutupi ujung kepalanya.
-
Siapa pemilik Agen BRILink Barokah Muntilan? Tinggal di rumah yang lokasinya berdekatan dengan tempat wisata religi menjadi sebuah berkah tersendiri bagi Tony Siswanto.
-
Apa layanan Agen BRILink Barokah Muntilan? Sebagai Agen BRILink, Tony memberikan layanan bagi peziarah yang ingin melakukan tarik tunai dengan kartu ATM.
-
Bagaimana Sudianto jadi Agen BRILink? 'Karena saya nasabah lama, sudah menjadi nasabah BRI sejak tahun 90-an. Sama beliau (teman yang bekerja di BRI) ditawari, dibantu uruskan. Akhinya masuk menjadi Agen BRILink,' cerita Sudianto Sugiarto kepada merdeka.com di ruang tamu rumahnya.
-
Di mana letak Agen BRILink Barokah Muntilan? Agen BRILink itu hanya berjarak sekitar 200 meter dari Wisata Religi Gunung Pring Tinggal di rumah yang lokasinya berdekatan dengan tempat wisata religi menjadi sebuah berkah tersendiri bagi Tony Siswanto.
-
Apa yang menjadi predikat Agen Mitra UMi terbaik untuk cabang BRI Muntilan? 'Agen Mitra UMi memiliki tingkatan. UMi 2.0 bisa melakukan pencairan di kantor BRI dan UMi 3.0 bisa melakukan pencairan di rumah Agen UMi. Untuk regional Jogja baru saya dan agen Turi yang mendapatkan predikat Agen UMI 3.0. Untuk BRI wilayah cabang Muntilan, baru saya yang mendapat predikat Agen UMI 3.0,'
-
Di mana Yulianto menjalankan Agen BRILink nya? Sejak menjadi Agen BRILink pertama di Desa Rambeanak, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, omzet penjualan di tokonya mengalami kenaikan.
Dulu Sudibyo tak pernah menyangka jalan hidup mengantarnya hingga memiliki sebuah toko besar di tengah kawasan perumahan padat penduduk itu. Selain sebagai pusat perbelanjaan, di dalam toko itu ia juga memiliki loket Agen BRILink.
“Saya buatkan ‘boot’ seperti itu agar nuansanya benar-benar seperti nuansa bank,” kata Sudibyo, membuka obrolan pada siang hari itu.
Sudibyo mengaku bahwa ia sebenarnya tidak punya “basic” sebagai pengusaha. Awal mula ia menekuni bisnis toko kelontong terjadi pada awal tahun 2000-an. Setelah sempat bekerja pada sebuah perusahaan di Palembang, Sudibyo diminta pulang oleh istrinya ke Magelang.
Selama tinggal di kampung halaman istrinya di Magelang, Sudibyo sempat menganggur setahun dan membiayai kehidupan sehari-hari dari uang tabungan dari pekerjaan sebelumnya.
Hingga pada suatu hari ia ditawari untuk membeli sebuah toko kelontong yang letaknya tak jauh dari Candi Borobudur.
“Kebetulan di rumah ibu istri saya punya toko kelontong. Waktu mulai jualan saya minta istri cuti satu minggu untuk ngajari mengelola toko. Saya betul-betul dari nol. Setelah ditinggal bekerja, saya bingung lagi harus bagaimana-bagaimananya,” ujarnya.
Nyatanya nasib baik masih berpihak pada Sudibyo. Dalam waktu setahun, toko kelontongnya menjadi salah satu dari empat toko yang perhitungkan di kawasan wisata Candi Borobudur.
Masa-masa jaya toko kelontongnya di Borobudur mulai mendapat kompetitor sulit seiring menjamurnya jaringan minimarket raksasa seperti Indomaret dan Alfamart.
Karena ia menilai sudah tak mampu bersaing, Sudibyo menutup toko kelontongnya di Borobudur dan fokus mengembangkan salah satu cabang toko kelontongnya yang berada di Perumnas Kaligoro.
Pada tahun 2021 lalu, Sudibyo memindah toko kelontongnya ke sebuah bangunan yang lebih besar.
Toko kelontongnya disulap menjadi seperti gaya minimarket modern. Di depannya terdapat dua buah kursi dan meja yang difungsikan sebagai tempat “nongkrong” pengunjung.
Sudibyo tak memungkiri untuk membangun itu semua ia butuh modal besar. Namun menurutnya gebrakan itu perlu ia lakukan agar bisa tetap bersaing dengan minimarket lainnya.
“Karena di sini sudah banyak Alfamart dan Indomaret, kalau tidak membuat yang besar sekalian, kita akan semakin ketinggalan. Konsumen itu kalau belanja dengan gaya hidup, karena ada yang malu kalau belanja di toko kecil. Jadi biar kita bisa bertahan dan tidak digilas, bagaimana caranya agar toko saya tidak jauh dari mereka.”
kata Sudibyo mengungkapkan alasannya untuk melakukan gebrakan pada usaha toko kelontongnya.
Merdeka.comMembuka Agen BRILink
Sudibyo menjadi Agen BRILink pada tahun 2016. Pada awalnya ia membuka layanan itu hanya sebagai pelengkap warung kelontongnya.
Namun setelah setahun berjalan, ia merasa bahwa layanan itu memiliki prospek yang bagus.
Setelah pindah ke toko yang lebih besar pada tahun 2021, Sudibyo membangun loket khusus BRILink di dalam tokonya.
Ia juga mempekerjakan karyawan yang ditugaskan khusus untuk melayani nasabah.
“Alhamdulillah setelah saya datangkan karyawan, layanan Agen BRILink bisa dari pagi sampai sore. Orang datang jam berapapun, bisa kita layani,” imbuhnya.
Sejak saat itu, Agen BRILink menjadi prioritasnya dalam menjalankan usaha di samping tokonya. Menurutnya, ada tiga hal pokok dalam menjadi Agen BRILink, pertama adalah penampilan, kedua adalah pelayanan, dan yang ketiga adalah modal.
Soal penampilan misalnya, ia mencontohkan dari banner yang dipasang di depan toko harus memiliki tampilan yang menarik. Lalu dari pelayanan, seorang karyawan atau teller harus tahu cara berpakaian yang baik serta menyapa nasabah dengan ramah.
Lalu yang terakhir soal modal, sebuah Agen BRILink harus punya modal cukup agar proses penarikan maupun pengiriman uang dapat berjalan lancar.
“Waktu awal buka Agen BRILink saya hanya modal Rp5 juta, tapi selang berapa bulan, saya butuh modal Rp20 juta. Awalnya terasa cukup, tapi lama-lama terasa kurang karena jumlah transaksi kami bertambah banyak,” terangnya.
Pada awal membuka Agen BRILink, Sudibyo hanya melayani transaksi dengan jumlah nominal uang yang kecil kisaran Rp25-50 ribu. Namun saat modal yang dikucurkan lebih besar, ia bisa melakukan transaksi dengan jumlah nominal yang lebih besar pula.
Agar pelayanan terhadap nasabah bisa berjalan lancar, Sudibyo mengaku sampai rela menyediakan 10 kartu ATM. Kalau hanya punya satu kartu ATM, dalam sehari ia hanya mampu melakukan penarikan uang dari ATM sebesar Rp10-15 juta.
Tapi kalau ia punya kartu ATM hingga 10 kartu, ia bisa melakukan penarikan hingga Rp100 juta dalam sehari.
Dengan adanya kartu ini pula ia tak perlu jauh-jauh menarik uang dari bank, cukup mencairkannya di ATM terdekat.
“Misal ada turun bantuan dan kebetulan datangnya hari Sabtu. Pada hari itu kan kita nggak mungkin tarik tunai di bank. Kalau maksimal penarikan hanya Rp10-15 juta padahal saya butuh uang tunai Rp100 juta, mana mungkin saya bisa mencukupi kebutuhan tersebut kalau hanya punya 1-2 kartu ATM.”
Kata Sudibyo mengungkapkan alasannya kenapa seorang Agen BRILink harus punya kartu ATM banyak.
Buat Undian Berhadiah
Berkat ketekunannya, usaha Agen BRILink milik Sudibyo terus berkembang. Ia juga melakukan ekspansi dengan membuka tiga loket Agen BRILink lagi di lokasi yang berbeda.
Sudibyo makin memanjakan pelanggannya dengan memberikan undian berhadiah sebulan sekali. Untuk bisa ikut undian berhadiah itu, nasabahnya hanya perlu mengisi kupon.
Tak bergantung pada jumlah nominal, setiap orang yang melakukan transaksi di empat Agen BRILink milik Sudibyo bisa ikut undian berhadiah itu. Menurutnya, Agen BRILink miliknya harus punya pembeda dari agen-agen lain biar bisa menarik nasabah.
“Banyak orang berpikir rugi dong kalau mengeluarkan uang untuk beli hadiah buat konsumen. Padahal hadiah yang kita keluarkan masih nggak seberapa dibandingkan keuntungan yang kita peroleh dari konsumen kita,” katanya.