Agen BRILink di Magelang Beri Kemudahan Layanan Bagi Peziarah Gunung Pring, Raih Pendapatan di Atas Rp 5 Juta Per Bulan
Agen BRILink itu hanya berjarak sekitar 200 meter dari Wisata Religi Gunung Pring
Agen BRILink itu hanya berjarak sekitar 200 meter dari Wisata Religi Gunung Pring
Agen BRILink di Magelang Beri Kemudahan Layanan Bagi Peziarah Gunung Pring, Raih Pendapatan di Atas Rp 5 Juta Per Bulan
Tinggal di rumah yang lokasinya berdekatan dengan tempat wisata religi menjadi sebuah berkah tersendiri bagi Tony Siswanto. Pada 2015, ia memantapkan niat mendirikan toko kelontong “Barokah”.
Jaraknya hanya sekitar 200 meter dari Wisata Religi Gunung Pring yang berada di Desa Gunung Pring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Bagaimana cara mendapatkan penghasilan dari Agen BRILink? Agen BRILink merupakan perluasan ‘tangan’ dari Bank BRI. Di mana BRI menjalin kerja sama dengan nasabah sebagai agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online dengan konsep sharing fee.
-
Apa keuntungan jadi Agen BRILink? Gandung memberikan fee kepada pelanggan sebesar Rp5 ribu untuk satu kali transaksi dengan nominal sampai Rp1 juta, berlaku kelipatan.
-
Apa yang ditawarkan oleh Agen BRILink? Adapun layanan yang disediakan Dwi seperti transfer, tarik tunai, cicilan motor, listrik, BPJS dan lain sebagainya.
-
Apa saja layanan Agen BRILink? Melalui Agen BRILink, nasabah BRI maupun masyarakat umum bisa mendapatkan pelayanan yang sama seperti halnya di unit kerja Bank BRI. Mulai dari transfer, setor dan tarik tunai, bayar listrik, bayar belanja online, beli pulasa, setoran pinjaman, top up BRIZZI, info saldo, bayar tagihan BPJS, bayar telepon, bayar cicilan, serta setoran pinjaman.
-
Siapa yang mendapat manfaat dari AgenBRILink? AgenBRILink merupakan perluasan layanan perbankan dari BRI melalui kerjasama dengan nasabah sebagai mitra/agen.
-
Apa manfaat utama menjadi Agen BRILink? Salah satu Agen BRILink yang kisahnya menginspirasi adalah Yulianto. Pria asal Mungkid, Magelang ini mampu meraup penghasilan hingga jutaan rupiah per bulan berkat bergabung menjadi Agen BRILink. Bahkan Yulianto bisa membeli rumah, kendaraan hingga sawah dari penghasilannya sebagai Agen BRILink.
Sebelum membuka usaha toko, Tony sempat menekuni berbagai jenis pekerjaan. Setelah lulus kuliah, ia langsung merantau ke Kalimantan untuk menjadi petugas admin pada sebuah perusahaan sawit.
Hanya satu tahun di perusahaan sawit, ia lalu menekuni pekerjaan sebagai sales di dua jenis usaha, yaitu perusahaan rokok dan transportasi.
Namun ia punya keinginan terpendam untuk memiliki usaha sendiri. Apalagi banyak anggota keluarganya yang membuka usaha. Ayah Tony adalah seorang penjual kayu, sementara kakaknya menekuni usaha toko kelontong.
Tekad Tony sudah bulat untuk membuka toko kelontong suatu saat nanti. Ia kemudian keluar dari pekerjaannya sebagai sales dan belajar mengelola toko milik kakaknya. Setelah tiga tahun ikut sang kakak, mimpi punya toko sendiri terwujud.
Tony bercerita, pada suatu hari, ada sebuah toko kelontong di Yogyakarta yang ingin pindah jenis usaha.
Seluruh peralatan toko yang sudah tak terpakai lagi, mulai dari rak, komputer, kipas angin, serta peralatan lainnya, mereka jual dengan harga murah.
Tony tak tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia borong semua peralatan tersebut demi mewujudkan impiannya sejak lama.
“Semua fasilitas toko itu mereka jual dengan harga miring. Harga barangnya lebih miring lagi. Kita tinggal ambil saja lalu pasang di sini. Alhamdulillah cocok,” ujar Tony saat ditemui Merdeka.com pada Sabtu (23/3).
Toko kelontong itu kemudian ia beri nama “Barokah”. Terwujudnya Impian Tony punya toko kelontong sendiri membuat orang tuanya senang. Mereka berpesan agar toko itu bisa dikelola dengan baik.
Lokasi Strategis
Pada tahun 2016, Tony memutuskan untuk menjadi Agen BRILink. Ia melihat peluang untuk bisa menambah penghasilan dari Agen BRILink karena lokasi toko kelontongnya berada di lokasi strategis karena dekat dengan Wisata Religi Gunung Pring. Banyak peziarah dari berbagai daerah mengunjungi tempat itu.
“Mereka datang dari berbagai pelosok penjuru seperti Jabar, Jatim, bahkan dari Lampung juga ada. Kita bisa memaksimalkan yang biasa memakai kartu debit untuk tarik tunai,” kata Tony.
Sebagai Agen BRILink, Tony memberikan layanan bagi peziarah yang ingin melakukan tarik tunai dengan kartu ATM. Tak hanya kartu ATM BRI, ia juga melayani penarikan uang tunai dari kartu ATM bank lain, namun akan dikenai biaya admin lebih mahal.
“Rata-rata peziarah itu bawanya kartu ATM. Mereka banyak yang menarik uang dari sini untuk belanja. Meskipun nggak belanja di warung kami tapi mereka bisa belanja di pedagang sekitar yang banyak menjual oleh-oleh. Jadi semacam simbosis mutualisme-lah dengan pedagang sekitar,” ungkap Tony.
Tony mengatakan, saat musim ziarah tiba, total transaksi di Agen BRILink miliknya bisa mencapai 150 transaksi dalam sehari. Saat itu ia harus membagi tugas selama dua shift, yaitu dari jam 07.30 pagi hingga pukul 21.00 malam.
Jumlah peziarah makin banyak setelah dibuka terminal bus pada tahun 2017. Kebetulan terminal itu dibangun tepat di depan toko kelontong milik Tony. Dampaknya, jumlah transaksi di Agen BRILink, serta pembeli di toko kelontong miliknya terus bertambah.
“Jadi bisa saling sinergi. Kadang orang ambil uang di sini bisa sekalian belanja di sini. Sinergi antara Agen BRILink dengan toko kelontong ini sangat-sangat menguntungkan,” ungkapnya.
Kesalahan Transaksi
Seperti manusia lainnya, seorang Tony Siswanto terkadang bisa lalai dan tak luput dari kesalahan. Saat menjadi Agen BRILink, beberapa kali ia sempat melakukan kesalahan transaksi.
Suatu hari ia melakukan transaksi transfer uang senilai Rp500.000, namun karena kesalahan ketik, ia transfer uang itu sebesar Rp5.000.000. Untungnya pihak penerima bersedia mengembalikan kelebihan uang transfer itu.
Pernah juga ia melakukan dua kali transaksi secara tidak sengaja. Karena tidak yakin transaksi transfer uang yang pertama berhasil, ia coba sekali lagi. Ternyata baik transaksi pertama dan kedua berhasil. Kali ini pihak penerima juga bersedia mengembalikan uang transaksi yang berlebih.
“Saat sinyal lemah resikonya tinggi sekali untuk transaksi. Kadang ada laporan yang belum terkirim tapi saldo sudah berkurang. Makanya kita harus sering-sering ngecek saldo. Bisa-bisa kejadian uang gantung gitu. Saldo kita sudah berkurang, tapi uang tidak sampai ke rekening tujuan,” imbuhnya.
Pendapatan Terus Meningkat
Dalam menjalankan Agen BRILink, Tony dibantu oleh istrinya. Sang istri sebelumnya pernah bekerja selama 12 tahun di BRI sebelum resign tahun 2011.
Dengan “channel” yang sudah terbangun antara Tony dan BRI lewat istrinya, ia diberikan kemudahan-kemudahan saat mendirikan Agen BRILink pada tahun 2016.
Untuk modal pertama Agen BRILink, Tony mengeluarkan uang sebesar Rp7,5 juta. Karena pencapaian terus meningkat setiap bulan, ia terus meminjam KUR untuk modal mengembangkan Agen BRILink.
Kini, Agen BRILink Barokah bisa melakukan transaksi antara 50-100 transaksi per hari. Dalam sebulan, ia bisa memperoleh penghasilan Rp3-6 juta hanya dari Agen BRILink. Bahkan sejak tahun 2021 hingga sekarang, penghasilannya selalu di atas Rp5 juta per bulan.
Manfaat Bagi Warga Sekitar
Tak hanya dirasakan peziarah, manfaat dari keberadaan Agen BRILink Barokah milik Tony juga dirasakan warga sekitar. Berdasarkan pengamatan Merdeka.com pada Sabtu (23/3), tak sedikit warga yang memanfaatkan tempat itu untuk mencairkan bantuan langsung tunai (BLT).
Hal inilah yang dirasakan betul oleh Riyoto (47). Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh itu rutin mengunjungi Agen BRILink Barokah untuk mencairkan bantuan.
“Iya, ada manfaatnya. Ambil uang jadi lebih gampang,” kata Riyoto.