Berawal dari Konter Pulsa, Ini Kisah Ibu dan Anak Ini Kelola Agen BRILink Bareng
Walaupun baru pertama kali mendirikan Agen BRILink sendiri, mereka langsung membuat loket khusus yang terpisah dari usaha lainnya
Walaupun baru pertama kali mendirikan Agen BRILink sendiri, mereka langsung membuat loket khusus yang terpisah dari usaha lainnya
Berawal dari Konter Pulsa, Ini Kisah Ibu dan Anak Kelola Agen BRILink Bareng
Sebuah konter pulsa bernama “Joyo Cell” berdiri megah di pinggir Jalan Growong, Desa Pucungrejo, Kecamatan Muntilan, Magelang.
Tepat di samping konter pulsa itu, sebuah ruangan yang di digunakan sebagai loket Agen BRILink. Saat Merdeka.com memasuki ruangan itu pada Sabtu (23/3), seorang pemuda penjaga loket menyambut ramah.
-
Di mana Yulianto menjalankan Agen BRILink nya? Sejak menjadi Agen BRILink pertama di Desa Rambeanak, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, omzet penjualan di tokonya mengalami kenaikan.
-
Bagaimana Dyah jadi Agen BRILink? 'Kebetulan setiap kali ada PKH atau program bantuan dari pemerintah, ibu-ibu sering bertanya ke sini. ‘Mbak, kalau ambil uang bantuan bisa gak?’ Lalu, saya membulatkan tekat untuk daftar jadi Agen BRILink. Walaupun saat itu modal masih sangat minim, saya beranikan diri saja yang penting daftar dulu aja,' cerita Dyah.
-
Mengapa Agen BRILink dibentuk? Tujuan Agen BRILink diharapkan dapat mempermudah transaksi pelanggan atau nasabah agar bisa dilakukan di mana saja secara luas.
-
Kapan Yulianto memulai menjadi Agen BRILink? 'Sekitar tahun 2016 lalu, kebetulan lokasi toko saya dis amping lapangan dan ada mantri BRI yang bermain bola lalu menawarkan untuk menjadi Agen BRILink. Dan di Kelurahan Rambeanak, Kabupaten Magelang ini saya yang pertama jadi Agen BRILink saat itu,'
-
Apa yang menjadi kunci sukses usaha Ibu dan Anak ini? 'Walaupun bahan bumbu mahal, saya tetap masak enak,' ujarnya. Widari mengaku senang jika pembeli yang makan masakannya senang.
-
Kenapa Dyah jadi Agen BRILink? Alasan Dyah menjadi Agen BRILink berawal dari keresahan yang dialaminya. Ia merasa kesulitan ketika ingin ke bank atau ATM karena jaraknya yang jauh dari tempat tinggalnya.
Ia tampil begitu formal dengan setelan kemeja batik lengan panjang dipadukan dengan celana kain dan sebuah arloji yang dikenakan di lengan kirinya.
Pemuda itu bernama Rafie Rahman Syahdana (20). Tak berselang lama kemudian, datang seorang perempuan yang tak lain adalah ibunya, Anik Mualifah (44). Ibu dan anak itu mengaku baru membuka loket BRILink itu enam bulan lalu.
“Kita buka loket BRILink di sini biar nasabah nyaman. Kami ingin membuat nasabah kami senyaman mungkin,” kata Rafi.
“Di sini banyak orang desa repot kalau harus transaksi di kantor besar. Kami dirikan Agen BRILink ini biar mereka nggak perlu antre,” sambung Anik
Sebelum loket BRILink itu berdiri, konter pulsa yang berada persis di sampingnya sudah berdiri empat tahun sebelumnya. Anik dan Rafi pula yang mendirikan konter pulsa itu.
Pada waktu itu Anik masih bekerja sebagai karyawan toko emas. Sambil melayani pembeli di toko emas, di sela-sela waktu ia membantu tetangga di sekitarnya untuk melakukan transaksi pembayaran menggunakan aplikasi BRImo.
“Waktu kerja di toko emas saya sudah bantu tetangga bayar listrik, BPJS, kredit motor. Terus kalau ada pembeli toko emas kehabisan paket data, bisa beli di tempat saya,” kata Anik.
Dirikan Loket Agen BRILink
Pada pertengahan tahun 2023, Anik dan Rafie memutuskan mendirikan loket agen BRILink.
Walaupun baru pertama kali mendirikan Agen BRILink sendiri, mereka langsung membuat loket di sebuah ruangan khusus yang terpisah dari konter pulsa milik mereka.
“Jadi membantu warga di sini agar lebih mudah bertransaksi. Apalagi di sini belum banyak Agen BRILink. Biar yang mau bertransaksi tidak usah pergi jauh-jauh,” kata Rafie.
Walaupun terhitung baru berdiri, namun jumlah transaksi di Agen BRILink Joyo Cell bisa mencapai 50-80 transaksi per hari.
Dalam melayani nasabah, mereka pernah dihadapkan pada sejumlah kendala.
Pernah pada suatu hari, ATM BRI di dekat sana mengalami masalah sehingga tidak bisa melakukan penarikan uang. Sehingga orang yang ingin melakukan penarikan uang banyak yang lari ke Agen BRILink Joyo Cell.
Namun di saat yang bersamaan, Agen BRILink itu juga mengalami masalah. Sehingga mereka pun juga tidak bisa melayani transaksi penarikan uang dari nasabah.
“Waktu itu ‘trouble’ bareng. Banyak orang yang lari ke sini sampai antre. Namun saya bilang maaf karena di sini juga tidak bisa transaksi,” ungkap Anik.
Di samping itu sering kali mereka harus menghadapi nasabah yang mengalami penipuan.
Setelah melakukan transaksi di Agen BRILink Joyo Cell, nasabah itu kembali lagi dan mengadu pada petugas loket kalau ia baru saja mengalami penipuan.
Namun karena uang sudah terlanjur dikirim, Anik dan Rafie tidak bisa berbuat banyak.
Harapan ke Depan
Rafie aktif membantu ibunya membangun usaha sejak ia lulus SMA, mulai dari konter pulsa hingga kemudian punya loket Agen BRILink sendiri. Walaupun ada kesempatan melanjutkan studi, Rafie mengaku belum ingin melanjutkan kuliah dalam waktu dekat.
“Kuliahnya nanti saja dulu. Sekarang ingin ikut mengembangkan Agen BRILink dulu biar memudahkan masyarakat sekitar untuk bertransaksi,” kata Rafie.
Nasabah di Agen BRILink Joyo Cell sendiri berasal dari berbagai kalangan dan tingkatan umur mulai anak muda hingga lansia.
Selain itu terkadang ada juga warga dari tempat lain yang melakukan transaksi di sana karena kebetulan lewat saat berkendara.
“Yang penting bagi kami adalah pelayanan. Bagaimana caranya agar pelanggan nggak kecewa. Karena kalau mereka puas dengan pelayanan kami, otomatis mereka akan balik ke sini lagi,” pungkas Anik dalam sesi wawancara itu.