Sudah 15 Tahun Syuting Jejak Si Gundul, Heru Ungkap Pengalaman Tak Terlupakan

Merdeka.com - Acara televisi Jejak Si Gundulmenjadi salah satu acara yang cukup banyak ditonton masyarakat tanah air. Acara ini menampilkan berbagai potret alam, kuliner hingga budaya Indonesia.

Sampai saat ini, acara petualangan yang dipandu oleh Heru Gundul itu sudah tayang selama 15 tahun. Selama lebih dari satu dekade tentu banyak pengalaman yang tak terlupakan.

Baru-baru ini, Heru Gundul mengungkapkan pengalaman yang pernah dilaluinya itu. Ia juga menceritakan tentang hal mistis yang pernah dialami ketika syuting.

Tahun ke-15

You Tube - Trans 7 OFFICIAL

Hal itu diungkapkan oleh Heru Gundul dalam tayangan Lapor Pak yang diunggah di kanal Youtube Trans 7 pada Selasa (16/11). Dalam kesempatan itu, ia juga bercerita tentang acara yang dipandunya.

Ia sudah memandu acara Jejak Si Gundul selama 15 tahun dan tidak pernah digantikan. Berbagai petualangan sudah dilaluinya dengan bekal pengetahuan dari kegiatan Pramuka yang diikutinya.

"Belum lama sih, ini baru 14 tahun. Masuk tahun ke 15," ungkap Heru Gundul.

"Saya dari kecil ikut Pramuka. Bekal saya cuma pengetahuan," tambahnya.

Tak Terlupakan

Meskipun ia sering keluar masuk area yang tidak biasa, ia tidak gentar dalam menghadapi berbagai kondisi saat syuting. Seperti ketika ia menghadapi suasana mistis.

"Karena pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang paling tinggi, semua makhluk yang ada takut dengan manusia termasuk setan," kata Heru Gundul

"Sering banget (dapat pengalaman mistis)," ungkapnya.

Kesurupan

Salah satu pengalaman yang tak tak bisa dilupakannya adalah ketika kru televisi yang hampir kesurupan saat bertugas. Berkat pengalamannya, Heru Gundul bisa melakukan penetralisir kru tersebut.

"Untuk Jejak Si Gundul, waktu itu saya syuting di bekas petilasan. Itu kita syuting ditonton makhluk-makhluk ghoib," ucapnya.

"Dan kameramen saya waktu itu hampir kesurupan dan Puji Tuhan tangannya saya pegang itu setan-setan pada takut semua. Mereka nonton dari jauh aja," pungkasnya. (mdk/dem)