12 Tanda-Tanda Hamil Paling Umum yang Wajib Diketahui, Deteksi Sejak Dini
Ada gejala awal kehamilan yang mungkin menunjukkan tanda-tanda bahwa Anda sedang hamil.
Ada gejala awal kehamilan yang mungkin menunjukkan tanda-tanda bahwa Anda sedang hamil.
12 Tanda-Tanda Hamil Paling Umum yang Wajib Diketahui, Deteksi Sejak Dini
Apakah Anda saat ini sedang bertanya-tanya mengenai kemungkinan bahwa Anda hamil? Satu-satunya cara mengetahui kehamilan dengan tepat dan cepat adalah melakukan tes kehamilan. Tetapi, ada gejala awal kehamilan yang mungkin menunjukkan tanda-tanda bahwa Anda sedang hamil. Tanda-tanda hamil inilah yang bisa Anda perhatikan.
Tidak semua wanita mendapatkan gejala dini kehamilan, karena pada dasarnya setiap tubuh wanita itu berbeda-beda. Begitu juga dengan pengalaman kehamilannya. Tidak setiap wanita memiliki gejala yang sama atau bahkan gejala yang sama dari satu kehamilan ke kehamilan berikutnya. Juga, karena gejala awal kehamilan sering meniru gejala yang mungkin Anda alami sebelum dan selama menstruasi, Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda sedang hamil.
Berikut beberapa gejala awal kehamilan yang paling umum. Anda harus tahu bahwa gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh hal-hal lain selain hamil. Jadi, fakta bahwa Anda memperhatikan beberapa gejala ini tidak selalu berarti Anda hamil. Satu-satunya cara mengetahui kehamilan dengan pasti adalah melakukan tes kehamilan.
-
Apa tanda awal kehamilan? Mengenali gejala awal kehamilan dapat membantu Anda lebih siaga dan siap menghadapi perubahan yang terjadi pada tubuh. Beberapa tanda awal kehamilan bisa mirip dengan gejala menstruasi, sehingga penting untuk memahami perbedaannya.
-
Apa tanda kehamilan selain telat haid? Meskipun keterlambatan menstruasi dapat menjadi indikasi kehamilan, terdapat beberapa perbedaan yang dapat Anda amati untuk membedakan antara keterlambatan menstruasi biasa dan kehamilan awal.
-
Kapan ciri hamil muda muncul? Ciri-ciri Umum Hamil Muda 1. Penundaan Menstruasi Salah satu tanda pertama dan paling jelas dari kehamilan muda adalah penundaan atau absennya menstruasi.
-
Apa ciri khas hamil muda? Mual dan muntah, terutama di pagi hari, adalah ciri khas kehamilan yang sering dialami oleh banyak wanita.
-
Apa tanda fisik kehamilan bayi perempuan? Beberapa orang percaya bahwa bentuk perut yang lebih bulat dan tinggi menandakan kelahiran bayi perempuan.
-
Bagaimana cara mengetahui kehamilan? Jika Anda terlambat haid lebih dari seminggu dan mencurigai kehamilan, lakukan tes kehamilan atau konsultasikan dengan dokter.
Gejala Awal Kehamilan
Beberapa wanita mengalami gejala kehamilan dini, sedini satu minggu sebelum menstruasi yang terlewat.
"Masing-masing dari gejala-gejala ini secara individual dapat dianggap seperti penyakit atau menstruasi teratur. Ketika seseorang memiliki lebih dari satu gejala, dia harus melakukan tes kehamilan untuk memastikan apakah dia hamil atau tidak," kata Stephen Rechner, M.D., Kepala Divisi Obstetri Umum dan Ginekologi di Spectrum Health di Grand Rapids.
Tetapi penting untuk dicatat bahwa Anda bisa saja hamil meski Anda tidak memiliki gejala.
Berikut beberapa tanda-tanda hamil atau gejala paling umum dari kehamilan yang dapat Anda amati sejak dini;
Tanda-Tanda Hamil
1. Masa menstruasi terlewat.
Jika Anda berada di usia subur dan satu minggu atau lebih telah berlalu tanpa mengalami menstruasi padahal sudah jadwalnya, ada kemungkinan besar bahwa Anda mungkin hamil. Namun, gejala ini bisa menyesatkan jika Anda pada dasarnya memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.
2. Payudara yang lunak dan bengkak.
Di awal kehamilan, perubahan hormon mungkin membuat payudara Anda sensitif dan sakit. Ketidaknyamanan akan berkurang setelah beberapa minggu karena tubuh Anda menyesuaikan diri dengan perubahan hormon.
3. Mual dengan atau tanpa muntah.
Morning sickness yang dapat menyerang kapan saja di siang atau malam hari, seringkali dimulai satu bulan setelah Anda hamil. Namun, beberapa wanita merasa mual lebih awal dan beberapa tidak pernah mengalaminya. Sementara penyebab mual selama kehamilan tidak jelas, hormon kehamilan cenderung berperan.
4. Peningkatan buang air kecil.
Anda mungkin akan lebih sering buang air kecil dari biasanya. Jumlah darah dalam tubuh akan meningkat selama kehamilan, menyebabkan ginjal memproses cairan ekstra yang berakhir di kandung kemih Anda.
5. Kelelahan.
Kelelahan juga memiliki peringkat tinggi di antara gejala awal kehamilan. Selama awal kehamilan, kadar hormon progesteron melambung yang mungkin membuat Anda merasa terus mengantuk.
Tanda-tanda hamil lain yang tidak terlalu jelas juga mungkin Anda alami selama trimester pertama, namun hal tersebut bisa menjadi cara mengetahui kehamilan pada diri Anda. Hal itu meliputi:
1. Murung.
Membanjirnya hormon dalam tubuh Anda di awal kehamilan dapat membuat Anda luar biasa emosional dan menangis. Perubahan suasana hati juga biasa terjadi.
2. Kembung.
Perubahan hormon selama awal kehamilan dapat menyebabkan Anda merasa kembung, mirip dengan apa yang mungkin Anda rasakan pada awal periode menstruasi.
3. Bercak ringan.
Terkadang, keluarnya sedikit bercak ringan adalah salah satu tanda awal kehamilan. Dikenal sebagai pendarahan implantasi, itu terjadi ketika sel telur yang dibuahi menempel pada lapisan rahim-sekitar 10 hingga 14 hari setelah pembuahan. Pendarahan implantasi terjadi sekitar waktu periode menstruasi. Namun, tidak semua wanita mengalaminya.
4. Kram.
Beberapa wanita akan mengalami kram rahim ringan di awal kehamilan.
5. Sembelit.
Perubahan hormon menyebabkan sistem pencernaan Anda melambat, yang dapat menyebabkan sembelit.
6. Nafsu makan sensitif.
Saat Anda hamil, Anda mungkin menjadi lebih sensitif terhadap bau tertentu dan indra perasa Anda mungkin berubah. Seperti kebanyakan gejala kehamilan lainnya, preferensi makanan ini dapat dihubungkan dengan perubahan hormon.
7. Hidung tersumbat.
Peningkatan kadar hormon dan produksi darah dapat menyebabkan selaput lendir di hidung Anda membengkak, mengering dan berdarah dengan mudah. Ini mungkin menyebabkan Anda memiliki hidung tersumbat atau berair.
Lakukan Tes Kehamilan di Rumah
Apakah Anda memang mengalami gejala kehamilan awal atau hanya terlambat menstruasi, Anda harus melakukan tes kehamilan di rumah jika memang aktif secara seksual. Untuk mendapatkan hasil pembacaan yang paling akurat, tunggulah sampai selesai masa menstruasi.
Hal itu karena tes kehamilan di rumah mengukur tingkat hormon kehamilan hCG dalam urine, dan sebelum menstruasi yang terlewat, Anda mungkin tidak memiliki cukup hCG untuk diambil. Secara umum, tes urine membutuhkan 50 unit hCG untuk mendapatkan hasil positif, meskipun beberapa tes lebih sensitif. Beberapa tubuh wanita membutuhkan waktu lebih lama daripada yang lain untuk menghasilkan jumlah itu.
Hasil tes yang negatif juga tidak menjamin Anda tidak hamil. Anda bisa mendapatkan hasil negatif palsu karena melakukan tes kehamilan terlalu dini, menggunakan urine encer, atau tidak mengikuti petunjuk dengan tepat. Disarankan untuk melakukan tes lagi satu minggu setelahnya.
Tes Kehamilan Tingkat Lanjut
Cara mengetahui kehamilan dengan hasil yang paling akurat dan tidak diragukan lagi adalah melakukan tes darah ke dokter. Tes darah lebih sensitif daripada tes urine, karena lebih sedikit hCG yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang positif.
Kebanyakan wanita tidak menjalani tes darah jika tes di rumah mereka positif, padahal tes darah dapat membantu mengevaluasi keguguran atau kehamilan ektopik (kehamilan di saluran tuba). Karena itu, direkomendasikan untuk menjadwalkan janji temu dengan dokter untuk melakukan tes darah setelah Anda mendapatkan hasil tes kehamilan positif.
Tanda-Tanda Hamil Kembar
Selain mengetahu tanda-tanda hamil secara umum, ada baiknya Anda juga melengkapi pengetahuan tentang tanda-tanda hamil anak kembar. Berikut beberapa tanda-tanda hamil kembar yang dapat Anda perhatikan:
1. Kadar hCG yang Tinggi
Human chorionic gonadotropin atau hCG merupakan hormon yang diproduksi oleh sel-sel pembentuk plasenta. Hormon ini bisa dideteksi melalui tes darah di awal masa kehamilan. Bila kadar hormon hCG tersebut lebih tinggi dari biasanya, ada kemungkinan bahwa Anda mengalami hamil kembar.
Kendati demikian, kadar hormon hCG yang tinggi tidak selalu menjadi tanda hamil anak kembar. Kondisi tersebut juga bisa dipicu oleh beberapa faktor, seperti konsumsi obat kesuburan, pertumbuhan sel abnormal pada uterus, mola hidatidosa (hamil anggur), hingga kanker rahim.
2. Nafsu Makan Meningkat
Nafsu makan yang meningkat drastis juga bisa menjadi salah satu ciri-ciri dari hamil kembar. Pasalnya, ibu hamil akan membutuhkan lebih banyak nutrisi untuk menyokong pertumbuhan janin di dalam kandungannya.
Namun, nafsu makan ini sering kali terhambat karena ibu kerap merasakan mual berlebih. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda disarankan mengonsumsi makanan dengan porsi sedikit namun sering.
3. Perut Lebih Besar
Ciri-ciri hamil anak kembar juga bisa dilihat melalui ukuran perutnya. Ukuran perut ibu yang hamil anak kembar cenderung lebih besar ketika memasuki trimester pertama. Biasanya, diameter perut kehamilan tunggal di trimester pertama berkisar antara 38–40 sentimeter. Sementara itu, hamil anak kembar membuat diameter perut di trimester pertama bisa mencapai 48 sentimeter.
4. Peningkatan Berat Badan
Peningkatan berat badan merupakan ciri-ciri dari hamil anak kembar berikutnya. Hal tersebut kerap terjadi ketika kehamilan memasuki trimester ketiga. Berikut kenaikan berat badan pada ibu hamil dengan anak kembar yang umum terjadi:
Kenaikan sebesar 16–24 kilogram bagi ibu hamil dengan berat badan normal.
Kenaikan sebesar 14–22 kilogram bagi ibu hamil dengan berat badan di atas rata-rata.
Kenaikan sebesar 11–19 kilogram bagi ibu hamil yang mengidap obesitas.
5. Morning Sickness Lebih Intens
Morning sickness adalah kondisi berupa rasa mual yang kerap dialami oleh ibu pada awal masa kehamilan. Umumnya, ibu yang mengandung anak kembar akan mengeluhkan morning sickness lebih intens karena tingginya kadar hormon hCG dalam tubuh.
Tanda-Tanda Hamil yang Berbahaya dan Darurat
Ada beberapa keadaan tertentu yang perlu diwaspadai saat hamil. Keadaan tersebut harus diketahui oleh ibu hamil sebagai tanda bahaya. Berikut tanda-tanda bahaya tersebut mengutip laman Kementrian Kesehatan;
1. Tidak Mau Makan dan Muntah Terus-Menerus
Mual-muntah memang banyak dialami oleh ibu hamil, terutama ibu hamil pada trimester pertama kehamilan. Namun jika mual-muntah tersebut terjadi terus-menerus dan berlebihan bisa menjadi tanda bahaya pada masa kehamilan. Hal itu dikarenakan dapat menyebabkan kekurangan gizi, dehidrasi, dan penurunan kesadaran. Segera temui dokter jika hal ini terjadi agar mendapatkan penanganan dengan cepat.
2. Mengalami Demam Tinggi
Ibu hamil harus mewaspadai hal ini jika terjadi. Hal ini dikarenakan bisa saja jika demam dipicu karena adanya infeksi. Jika demam terlalu tinggi, ibu hamil harus segera diperiksakan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.
2. Pergerakan Janin di Kandungan Kurang
Pergerakan janin yang kurang aktif atau bahkan berhenti merupakan tanda bahaya selanjutnya. Hal ini menandakan jika janin mengalami kekurangan oksigen atau kekurangan gizi. Jika dalam dua jam janin bergerak di bawah sepuluh kali, segera periksakan kondisi tersebut ke dokter.
4. Beberapa Bagian Tubuh Membengkak
Selama masa kehamilan, sering terjadi perubahan bentuk tubuh seperti bertambahnya berat badan. Ibu hamil akan mengalami beberapa pembengkakan pada tangan, kaki dan wajah. Namun, jika pembengkakan pada kaki, tangan dan wajah disertai dengan pusing kepala, nyeri ulu hati, kejang dan pandangan kabur segera bawa ke dokter untuk ditangani, karena bisa saja ini pertanda terjadinya pre-eklampsia.
5. Terjadi Pendarahan
Ibu hamil harus waspada jika mengalami pendarahan, hal ini bisa menjadi tanda bahaya yang dapat mengancam pada baik pada janin maupun pada ibu. Jika mengalami pendarahan hebat pada saat usia kehamilan muda, bisa menjadi tanda mengalami keguguran. Namun, jika mengalami pendarahan pada usia hamil tua, bisa menjadi pertanda plasenta menutupi jalan lahir.
6. Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya
Jika ibu hamil mengalami pecah ketuban sebelum waktunya segera periksakan diri ke dokter, karena kondisi tersebut dapat membahayakan kondisi ibu dan bayi. Hal ini dapat mempermudah terjadinya infeksi dalam kandungan.