Bak Ada di Tahun 1980-an, Ini Cerita Unik Dusun Malangbong yang Letaknya di Tengah Hutan Bojonegoro
Berkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an.
Berkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an.
Bak Ada di Tahun 1980-an, Ini Cerita Unik Dusun Malangbong yang Letaknya di Tengah Hutan Bojonegoro
Dusun Malangbong di Desa Panjang, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur belakangan mencuri perhatian.
Melalui akun Instagram @undercover.id, terlihat permukiman warga ini lokasinya terpencil di tengah hutan. Letaknya di apit pegunungan, mirip di dataran tinggi Papua jika dilihat dari udara.
-
Dimana letak Kampung Batu Malang? Kampung ini berada di ketinggian dan dikelilingi sawah, sungai, serta bukit. Keindahan alam tatar Parahiyangan selalu berhasil mencuri perhatian. Bentangan sawah, gunung, dan sungai yang memesona selalu menjadi daya tarik utama.
-
Apa yang membuat Kampung Batu Malang unik? Keberadaannya diapit oleh beberapa gunung, salah satunya Gunung Syawal yang terlihat menjulang tinggi dari area persawahan. Di sudut lain perkampungan, terdapat hamparan sawah hijau yang memanjakan mata, dengan beberapa undaknya.
-
Mengapa Desa Bantarkuning viral? Pemandangan alam di sini sempat menjadi sorotan, karena memiliki keindahan pemandangan sawah dan deretan pegunungan yang menyejukkan mata.
-
Desa Bantarkuning berada di mana? Topografi wilayah dataran tinggi menunjang hal itu, salah satunya adalah Desa Bantarkuning di Kecamatan Cariu, Bogor, Jawa Barat yang belakangan viral di media sosial.
-
Di mana Kampung Bong Suwung berada? Kampung Bong Suwung merupakan sebuah kawasan padat penduduk yang berada di sebelah barat Stasiun Yogyakarta.
-
Di mana kampung unik di Tasikmalaya berada? Di Tasikmalaya, terdapat deretan permukiman warga yang memiliki pesona serupa yakni di Sukamekar, Mandalasari, Kecamatan Puspahiang.
Saking terpencilnya, kampung ini jauh dari pusat kantor kecamatan dengan jarak hingga 13 kilometer.
Walau demikian, daya tarik khas 1980-an di kampung ini cukup terasa, sehingga Dusun Malangbong bisa jadi salah satu spot menarik untuk dikunjungi saat bertandang ke kabupaten tersebut.
Kira-kira seperti apa kisahnya? Berikut gambaran suasana unik Dusun Malangbong yang mencuri perhatian selengkapnya.
Nuansa Khas Tahun 1980-an Begitu Terasa
Setelah ditelusuri, Dusun Malangbong rupanya memiliki pesona yang luar biasa. Berkunjung ke sana seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan khas tahun 1980-an.
Ini karena banyak rumah warga yang masih dibangun semi permanen menggunakan kayu jati, dan belum banyak tersentuh pembangunan modern.
“Nih rumah-rumahnya itu masih dibuat menggunakan kayu jati,
ya, karena di sini itu dekat dengan alas (hutan) pohon jati. Ini sangat mirip di tahun 1980-an sekali ya,” kata kreator video YouTube pedesaan, Iwan Arjas, seperti dikutip Merdeka, Minggu (4/1).
Terdapat Kendi untuk Berwudhu di Depan Rumah
Keunikan lainnya adalah terdapatnya rumah yang menyimpan kendi tradisional di depan rumah mereka.
Kendi ini diketahui berisi air segar dan disebut biasa digunakan oleh warga untuk berwudhu sebelum melaksanakan ibadah.
“Ini lo, ada tempat wudhu di jaman dahulu itu, ini sangat tradisional sekali,” kata dia, melanjutkan penelusurannya.
Rutenya Ekstrem
Untuk rutenya cukup ekstrem, dari pintu masuk Desa Panjang menuju Dusun Malangbong jaraknya sekitar 7 kilometer.
Selama itu kontur jalannya terbilang bervariasi, mulai dari jalan berbatu dan tanah, sampai cor beton permanen.
Walau begitu kanan dan kiri jalan tersebut merupakan kawasan hutan dan jurang yang cukup ekstrem untuk dilalui.
Beruntung jalan di Dusun Malangbong sudah diperkeras dengan paving semen sehingga mudah dilalui.
Warga Biasa Cari Sinyal ke Gubung di Atas Bukit
Karena lokasinya yang diapit gunung dan lembah, dusun ini jadi daerah yang sulit untuk mengakses internet.
Para warga biasanya akan berjalan ke luar kampung untuk menuju puncak bukit. Di sana terdapat sebuah gubug yang didirikan sebagai tempat untuk mencari sinyal telepon genggam.
“Iya jalannya cukup ekstrem ke sini,” kata salah satu warga bernama Supardono.
Jarak ke Kecamatan 13 Kilometer
Warga setempat biasa berjalan jauh, khususnya bagi anak-anak yang hendak bersekolah di wilayah Kecamatan Kedungadem.
Untuk SMP, anak-anak harus menempuh jarak sekitar 12 KM menuju sekolah mereka di sekitar kecamatan.
“Kalau SD anak-anak sekolah di dusun ini, kalau SMP dan SMA harus ke Kedungadem yang jaraknya 12 KM, kalau kecamatan 13 KM,” tambah Supardono
Sepi saat Siang Hari
Walau sudah dialiri listrik, belum seluruh wilayah di Panjang terpasang lampu penerangan jalan, seperti pada Dusun Malangbong.
Saat malam, kondisinya disebut tanpa penerangan dan hanya mengandalkan dari lampu-lampu di rumah warga.
Menurut berbagai sumber, kebanyakan warga beraktivitas sebagai petani. Suasana dusunnya pun sangat sepi dan tenang, termasuk saat siang hari. Namun warga sangat ramah menyambut siapapun yang datang ke Dusun Malangbong, Panjang, Kecamatan Kedungadem