Melihat Kehidupan Warga Kampung Terpencil di Banjarnegara, Hanya Ada 6 Rumah
Seorang ibu-ibu warga di sana menyebutkan bahwa kampung ini sudah ada sejak zaman peperangan.
Sehari-hari, Febri harus berjalan kaki sejauh 1,5 km dari rumah ke sekolahnya. Siswi kelas 2 SMP itu harus melewati medan jalan yang curam. Saat itu musim kemarau. Jalan setapak yang beralaskan tanah itu masih kering. Tapi saat musim hujan, jalan tanah itu akan menjadi licin.
Melalui video yang diunggah pada 20 Agustus 2024, kanal YouTube Tedhong Telu bertemu Febri dalam perjalanannya pulang dari sekolah. Ia tinggal di Kampung Belawong, Desa Tanjung Tirta, Kecamatan Punggelan, Banjarnegara.
-
Dimana rumah terpencil itu berada? Perkampungan itu hanya terdapat dua rumah. Para pemilik rumah di sana masih satu keluarga.
-
Dimana kampung terpencil ini berada? Sebuah kampung di Kabupaten Grobogan letaknya berada di pedalaman hutan jati.
-
Dimana kampung terpencil itu berada? Dukuh Jurang Sempu yang berada di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan merupakan salah satu desa terpencil di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
-
Bagaimana masyarakat Banten Girang hidup? Bentuk topografinya menyerupai tanah yang berbentuk bekas permukiman. Menurut Claude Guillot, bentuk tanah sudah menyerupai parit dengan dinding tanah yang memiliki pola tidak teratur.
-
Bagaimana warga Kampung Sunda di Kalimantan Barat hidup? Warga di sana rata-rata bekerja sebagai petani hingga pedagang dan pekerja perkebunan.
-
Mengapa kampung ini terisolir? Akses menuju kampung itu terbilang sulit. Pengunjung dengan kendaraan roda dua harus melewati jalan berpasir yang sempit di antara pohon-pohon jati yang membentang sejauh empat kilometer.
Kampung Blawong sendiri hanya memiliki enam rumah. Desa itu lokasinya benar-benar terpencil. Bahkan saat musim kemarau, hampir bisa dipastikan warga di sana kesulitan air.
Berikut selengkapnya:
Sudah Ada Sejak Zaman Peperangan
Kampung Blawong merupakan kampung yang berada di tengah hutan dan memiliki medan yang berbukit. Walaupun lokasinya terpencil, namun banyak bangunan di sana yang sudah permanen.
Saat siang hari, banyak ibu-ibu yang bersantai di depan rumah salah seorang warga. Pemilik kanal YouTube Tedhong Telu pun berbincang-bincang dengan ibu-ibu di sana. Seorang ibu-ibu warga di sana menyebutkan bahwa kampung ini sudah ada sejak zaman peperangan.
“Keberadaan kampung ini sudah lama. Sejak zaman peperangan sudah ada kampung ini,” kata salah seorang ibu-ibu yang terlihat telah lanjut usia.
Banyak Warga Pindah
Pada zaman dulu, setidaknya ada 15 rumah di Kampung Belawong. Namun seiring waktu banyak yang pindah dari kampung itu. Kendala akses tempat menjadi alasan utama mereka pindah. Belum lagi air sulit diperoleh di kampung itu.
“Dari zaman dulu kondisinya memang seperti ini. Kalau musim hujan kondisinya becek banget,” kata salah seorang warga.
Mereka berharap jalan menuju kampung mereka bisa diperbaiki. Selain itu mereka mengharapkan pengadaan air PAM agar mereka semakin mudah mendapatkan air.
Sulit Air
Sehari-hari, warga Kampung Belawong mengambil air dari sumur. Namun saat musim kemarau, air di sumur itu habis. Bahkan kondisi itu biasanya sudah terjadi sejak musim kemarau baru berlangsung tiga bulan.
Kalau sumur habis, warga mengambil air dari desa terdekat. Warga pun harus berjalan jauh mengangkut jiriken yang berisi air.
Di tengah-tengah kampung itu, ada sebuah musala. Walaupun berada di tempat terpencil namun musala itu kondisinya cukup baik.
Pekerjaan Sehari-Hari Warga
Warga di Kampung Belawong sehari-hari bekerja serabutan sebagai petani. Saat Tedhong Telu mengunjungi kampung itu, beberapa warga sedang memasukkan pupuk kandang ke dalam karung-karung besar.
Pupuk kandang itu dibeli dari warga yang memiliki usaha ternak kambing. Untuk satu kandangnya, pupuk itu dihargai Rp250 ribu. Selanjutnya pupuk itu akan digunakan untuk bertani durian.
Dalam kesempatan itu Tedhong Telu bertemu dengan Della, kakak dari Febri. Sehari-hari ia menggunakan motor untuk berangkat sekolah.
“Saya sudah biasa pulang malam. Soalnya kadang harus latih pramuka,” kata siswi kelas 12 Madrasah Aliyah (MA) Wanadadi itu.
- Beda Keterangan KPK dengan Jubir Kaesang soal Nebeng Jet Pribadi, Jumlah Penumpang dan Teman Tak Ikut
- Gunung Telomoyo Terbakar, Dipicu Warga Bakar Rumput
- Bupati Ipuk Lantik Guntur Priambodo Menjadi Pj Sekda Banyuwangi
- Pertamina Optimistis Kembangkan Sustainable Aviation Fuel di Indonesia
- Survei LSI: Anies Bisa Jadi Penentu Pemenang Pilkada Jakarta 2024
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024