Mengunjungi Kampung Terpencil di Tengah Perkebunan Teh Batang, Masih Banyak Rumah Tua Peninggalan Belanda
Jalan untuk menuju ke kampung itu sangat sulit. Pengendara harus melewati hutan, sungai, dan perkebunan teh.
Jalan untuk menuju ke kampung itu sangat sulit. Pengendara harus melewati hutan, sungai, dan perkebunan teh.
Foto: YouTube BG Channel
Mengunjungi Kampung Terpencil di Tengah Perkebunan Teh Batang, Masih Banyak Rumah Tua Peninggalan Belanda
Dusun Andongsili merupakan sebuah kampung terpencil di tengah perkebunan teh, tepatnya di Desa Godah, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang.
Kampung itu berada di kaki Gunung Kamulyan dan jauh dari pusat kota.
Jalan untuk menuju ke kampung itu sangat sulit. Pengendara harus melewati hutan, sungai, dan perkebunan teh.
-
Apa peninggalan Belanda di Tapanuli Selatan? Salah satu jejak peninggalan kolonial Belanda ada di Tapanuli Selatan berupa kolam renang.
-
Dimana bisa lihat rumah Belanda asli di Indonesia? Selain desain interior dan sisi ruangan yang menawarkan kesan unik, di Indonesia sendiri, banyak sekali ditemukan rumah peninggalan kolonialisme yang masih terjaga keasliannya. Walaupun sudah berkali-kali mengalami renovasi, rumah tersebut bahkan tidak bisa lepas dari arsitektur awalnya.
-
Dimana Kampung Kolonial berada? Tak jauh dari sana terdapat deretan rumah dinas yang dulunya digunakan sebagai tempat tinggal para karyawan PLTA.
-
Apa yang tersisa dari rumah Belanda di Situ Patenggang? Secara tampilan, rumah ini hanya menyisakan bagian tiang bagian bawahnya saja sebagai penumpu dinding. Keberadaan fisiknya secara utuh diperkirakan sudah hilang tak tersisa, sehingga hanya puingnya saja yang masih dapat dilihat.
-
Dimana letak kampung terpencil ini? Dusun Jurang Sempu yang berada di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan merupakan salah satu desa terpencil di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
-
Apa yang dijuluki sebagai Kampung Kolonial? Saat ini, deretan rumah dinas itu dijuluki sebagai kampung kolonial.
Dusun Andongsili dihuni oleh 59 kepala keluarga. Di kampung itu masih terdapat bangunan rumah peninggalan Belanda.
Mayoritas warganya bekerja pada perkebunan teh. Hampir setiap hari kampung itu diselimuti kabut. Di sana pula terdapat sebuah masjid yang cukup megah.
Kabut yang sangat tebal menyelimuti kawasan Dusun Andongsili saat kanal YouTube BG Channel mengunjungi tempat itu. Sebelum masuk ke perkampungan, ada sebuah bangunan sekolah yang terbengkalai.
Memasuki kawasan perkampungan, tampak ibu-ibu sedang mengajak bermain anak-anak mereka.
“Itu di atas ada rumah Belanda. Kata nenek moyang kan dulu tentara Belanda tinggal di situ,” kata salah seorang warga Kampung Andongsili.
Ibu-ibu di sana kebanyakan berprofesi sebagai buruh petik teh. Walau berada di tempat terpencil, kondisi rumah-rumah di kampung itu sebenarnya sudah tampak baik. Jalan di dalam kampung itu sudah dicor.
Kabut di kampung itu makin tebal. Beberapa anak-anak bermain di depan rumah. Karena berada di daerah terpencil, lokasi sekolah mereka cukup jauh di pusat Desa Gondang. Mereka harus menempuh jarak sekitar 3,5 km dari rumah mereka.
“Dulu sekolahnya di situ. Tapi karena siswanya sedikit, akhirnya di-merger. Sekolah itu sudah puluhan tahun kosong,” kata salah seorang warga di sana.
Suasana Dusun Andongsili masih sangat asri. Banyak rumah yang bentuknya sama. Bahkan cat temboknya juga sama. Beberapa rumah sudah lama berdiri sejak zaman Belanda.
Rumah-rumah itu diperkirakan dibangun pada tahun 1920-an, saat Belanda mendirikan kebun teh di daerah itu. Kini kebun teh di Andosili dimiliki oleh PT Pagilaran.