Ciri-Ciri Alergi Deterjen pada Kulit dan Cara Mengatasinya, Baca Lebih Lanjut
Alergi deterjen dapat terjadi pada siapa saja, kenali ciri-cirinya dengan baik.
Alergi deterjen dapat terjadi pada siapa saja, kenali ciri-cirinya dengan baik.
Ciri-Ciri Alergi Deterjen pada Kulit dan Cara Mengatasinya, Baca Lebih Lanjut
Apakah tangan Anda terasa kering, bersisik, dan mengalami pengelupasan kulit usai mencuci pakaian? Hal tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh alergi deterjen. Bagi sebagian orang dengan kondisi kulit yang lebih sensitif, alergi deterjen rentan terjadi. Hal ini tentu akan menimbulkan ketidaknyamanan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Alergi deterjen adalah kondisi ketika kandungan zat pewangi dan bahan kimia lain di dalam detergen memicu reaksi negatif saat terpapar kulit. Umumnya, kondisi ini bisa dialami oleh orang dewasa hingga anak-anak yang memiliki kulit sensitif atau dengan kondisi kulit tertentu.
Ciri-ciri alergi deterjen yang paling umum adalah kulit tangan terasa panas atau memerah ketika mencuci pakaian menggunakan deterjen. Gejala alergi deterjen ini dapat berkembang lebih lanjut menjadi ruam, gatal, bahkan luka lepuh yang perih.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai ciri-ciri alergi deterjen pada kulit beserta penyebab dan cara mengatasinya yang penting Anda ketahui.
-
Bagaimana cara merawat kulit yang alergi? Gunakan Bahan Alami yang MenyegarkanBahan-bahan alami seperti aloe vera, chamomile, dan oatmeal dikenal memiliki efek menenangkan yang dapat membantu meredakan masalah kulit akibat alergi.
-
Apa tanda-tanda kulit alergi terhadap skincare? Gejala seperti kemerahan, rasa gatal, dan iritasi adalah beberapa indikasi bahwa produk tersebut mungkin tidak cocok untuk kulit Anda.
-
Apa itu alergi skincare? Alergi skincare adalah reaksi kulit yang muncul setelah menggunakan produk skincare tertentu, yang dapat berupa kemerahan, gatal, ruam, atau pembengkakan.
-
Apa itu dermatitis? Dermatitis adalah kondisi kulit ditandai dengan peradangan yang menyebabkan kemerahan, gatal, dan kadang-kadang timbul lepuh.
-
Bagaimana cara mengelola gejala dermatitis? Diagnosa dan pengelolaan dermatitis biasanya melibatkan identifikasi penyebab yang mendasarinya, penghindaran iritan atau alergen, serta penggunaan perawatan topikal atau oral sesuai kebutuhan.
-
Dermatitis apa yang umum terjadi pada orang dengan riwayat alergi? Sering juga disebut sebagai eksim, adalah jenis dermatitis yang umum terjadi pada individu dengan kecenderungan genetik atau riwayat alergi.
Penyebab Alergi Detergen
Ada beberapa faktor penyebab alergi deterjen yang dapat terjadi. Mengutip laman Hello Sehat, di antaranya adalah:
1. Kandungan zat
Penyebab alergi deterjen pada kulit yang paling utama adalah kandungan zat di dalamnya. Deterjen pencuci pakaian biasanya mengandung berbagai bahan yang berpotensi dapat menyebabkan iritasi kulit.
Umumnya, deterjen mengandung beberapa jenis surfaktan atau zat penggerak permukaan. Surfaktan bekerja dengan melonggarkan partikel kotoran dan minyak yang menempel agar dapat hilang dari permukaan pakaian.
Kandungan surfaktan yang keras sering kali menyebabkan iritasi, terutama pada orang dengan kulit sensitif.
Selain surfaktan, zat deterjen yang dapat memicu ruam dan iritasi pada kulit adalah parfum atau zat wewangian.
Adapun berbagai zat alergen penyebab alergi lainnya yang terkandung dalam detergen, di antaranya adalah pengawet, enzim, paraben, pewarna, pelembap, pelembut kain, pengental dan pelarut, serta pengemulsi.
2. Dermatitis kontak
Penyebab alergi deterjen yang kedua adalah kondisi kulit seperti dermatitis kontak. Dermatitis kontak adalah kondisi kulit iritasi yang menyebabkan ruam dan peradangan pada kulit.
Penyakit ini biasanya terjadi saat tangan menyentuh benda yang menyebabkan iritasi, seperti sabun detergen, tanaman, atau logam.
Diketahui, terdapat dua jenis dermatitis kontak yakni dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi.
- Dermatitis kontak iritan, adalah kondisi kulit iritasi disertai ruam yang dapat terjadi walaupun tidak sedang terpapar zat alergen yang menyebabkan alergi, termasuk alergen pada detergen cuci pakaian.
Dermatitis kontak iritan merupakan kondisi kulit paling umum dari ruam kulit nonalergi. Hal ini bisa terjadi ketika zat yang terkandung pada detergen mengiritasi atau merusak lapisan kulit paling atas sehingga menimbulkan ruam gatal.
Anda mungkin dapat mengalami reaksi alergi detergen tersebut sesaat setelah terkena paparan zat detergen pertama kali atau setelah terpapar berulang kali.
- Dermatitis kontak alergi, adalah kondisi kulit yang bisa timbul ketika Anda mengalami reaksi alergi terhadap suatu zat alergen. Saat Anda mengalami reaksi alergi, tubuh Anda akan menghasilkan respons imun.
Ciri-Ciri Alergi Deterjen pada Kulit
Reaksi alergi atau iritasi biasanya langsung muncul begitu kulit bersentuhan dengan sabun cuci. Namun, sebagian orang baru akan merasakan gatal atau ciri-ciri alergi deterjen pada kulit lainnya setelah berjam-jam kemudian.
Adapun ciri-ciri alergi deterjen pada kulit yang paling umum muncul adalah:
- Ruam merah
- Bercak kulit bersisik
- Kulit kering atau pecah-pecah
- Rasa gatal ringan hingga berat
- Kulit terasa lembut
- Sensasi kulit terasa terbakar
- Kulit membengkak
- Benjolan
- Muncul lepuhan kulit yang merembes atau mengeras
Ciri-ciri alergi deterjen pada kulit ini dapat berlangsung terus-menerus jika Anda tetap terpapar alergen dan dapat berlangsung selama berminggu-minggu setelah paparan tersebut berhenti.
Mengutip Verywell Health, ciri-ciri alergi deterjen pada kulit dapat muncul dalam beberapa jam atau paling lambat 10 hari setelah Anda terpapar alergen. Hal ini dapat mempersulit penentuan penyebab gejala Anda. Namun, penyedia layanan kesehatan Anda dapat menentukan penyebabnya dengan serangkaian uji tempel.
Cara Mengatasi Alergi Deterjen
Meskipun Anda tidak dapat mengontrol reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap suatu zat, Anda dapat mengurangi risiko reaksi alergi dengan menerapkan beberapa cara berikut ini:
1. Gunakan produk yang bebas dari jenis alergen paling umum
Carilah produk yang berlabel "hipoalergenik" atau jenis yang dibuat khusus untuk kulit sensitif. Gunakan produk ini untuk mencuci pakaian Anda.
2. Kurangi penumpukan deterjen pada pakaian
Pilih deterjen cair dibandingkan deterjen bubuk. Sebab, cairan cenderung meninggalkan lebih sedikit residu setelah dicuci.
3. Jangan gunakan terlalu banyak deterjen
Gunakan hanya jumlah deterjen yang disarankan untuk ukuran muatan cucian Anda dan bilas hingga bersih, terutama jika Anda mencuci sesuatu dengan tangan. Pertimbangkan untuk menggunakan opsi bilas ekstra pada mesin cuci untuk mengurangi paparan lebih lanjut.
4. Perhatikan produk yang digunakan
Setelah alergi terdiagnosis, bagian terpenting dalam menangani kondisi alergi akibat deterjen adalah menghindari apa pun yang mengandung alergen. Hal ini mungkin mengharuskan Anda mengganti deterjen cucian dan/atau produk pembersih lainnya, dan beralih ke deterjen lain yang aman untuk kulit sensitif.