Merdeka.com akan menjelaskan apa itu penyakitdermatitis, mengenali gejalanya, mencari tahu penyebabnya, serta menyimak beberapa cara mengobatinya.
Apa Itu Penyakit Dermatitis? Ketahui Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya
Dermatitis merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan peradangan pada kulit yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Ini adalah kondisi umum yang dapat mempengaruhi orang dari segala usia, dan bisa bersifat akut atau kronis. Dermatitis juga disebut sebagai eksim, penyakit ini merupakan penyakit kulit yang tidak menular. Berikut ini merdeka.com akan menjelaskan apa itu penyakit dermatitis, mengenali gejalanya, mencari tahu penyebabnya, serta menyimak beberapa cara mengobatinya, yang dilansir dari berbagai sumber.
Dermatitis adalah kondisi kulit ditandai dengan peradangan yang menyebabkan kemerahan, gatal, dan kadang-kadang timbul lepuh. Kondisi ini dapat mempengaruhi area kulit tertentu atau menyebar secara luas ke seluruh tubuh. Ada beberapa jenis dermatitis, yaitu: 1. Dermatitis Kontak Terjadi ketika kulit bersentuhan dengan iritan atau alergen tertentu, seperti deterjen, sabun, atau logam. Dermatitis kontak dibagi menjadi dua kategori, yaitu dermatitis kontak alergi (reaksi alergi terhadap bahan tertentu) dan dermatitis kontak iritan (reaksi terhadap zat yang merusak kulit).
2. Dermatitis Atopik Merupakan jenis dermatitis kronis yang sering terjadi pada orang dengan riwayat alergi atau asma. Kondisi ini cenderung bersifat genetik dan sering muncul pada masa anak-anak. 3. Dermatitis Seboroik Terjadi di area kulit yang berminyak, seperti kulit kepala, wajah, dan dada. Dermatitis seboroik ditandai dengan kulit merah, bersisik, dan berminyak. 4. Dermatitis Numular Merupakan kondisi kulit kering dan gatal yang ditandai dengan bercak merah berbentuk bulat atau oval yang menyerupai koin.
Gejala Penyakit Dermatitis
Gejala dermatitis dapat bervariasi tergantung pada jenisnya. Namun, beberapa gejala umum dari penyakit ini meliputi: 1. Kulit kemerahan, gatal, dan peradangan. 2. Munculnya benjolan atau lepuh yang berisi cairan. 3. Kulit kering, bersisik, atau bersisik. 4. Timbulnya kerak di kulit (pada dermatitis seboroik). 5. Kulit yang berminyak (pada dermatitis seboroik). 6. Gatal parah yang menyebabkan garukan berlebihan dan dapat menyebabkan infeksi kulit sekunder.
Penyebab Penyakit Dermatitis
1. Faktor Lingkungan Dermatitis kontak dapat disebabkan oleh reaksi kulit terhadap bahan kimia atau benda-benda tertentu seperti sabun, deterjen, logam, lateks, atau produk perawatan pribadi tertentu. 2. Alergi Alergi terhadap makanan, debu, serbuk bunga, atau binatang peliharaan juga dapat menyebabkan dermatitis, terutama pada dermatitis atopik.
3. Stres Emosional Stres dan kecemasan bisa menjadi pemicu atau memperburuk kondisi dermatitis, terutama pada dermatitis atopik. 4. Infeksi Kulit Infeksi jamur, virus, atau bakteri pada kulit juga dapat menyebabkan dermatitis. 5. Kondisi Kulit Khusus Kondisi medis tertentu, seperti psoriasis atau dermatitis seboroik, juga dapat menyebabkan dermatitis.
Cara Mengobati Dermatitis
Pengobatan dermatitis dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisi tersebut. Beberapa cara umum mengobati dermatitis meliputi: 1. Menghindari Pemicu Cara mengobati penyakit dermatitis yang pertama adalah menghindari pemicu. Jika Anda mengetahui pemicu yang menyebabkan reaksi dermatitis, cobalah untuk menghindari kontak dengan bahan atau zat tersebut.
2. Kompres Dingin Selanjutnya, jika Anda sudah teridentifikasi terserang penyakit dermatitis maka kompreslah dengan kompres dingin. Kompres dingin dapat membantu mengurangi peradangan dan mengurangi rasa gatal. 3. Penggunaan Krim atau Salep Anda juga bisa menggunakan salep atau krim untuk mengobati penyakit dermatitis. Menggunakan krim atau salep kortikosteroid topikal dapat membantu mengurangi peradangan dan gatal pada area yang terkena dermatitis.
4. Penggunaan Krim Antijamur atau Antibiotik Jika dermatitis disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri, dokter mungkin akan memberikan resep krim antijamur atau antibiotik topikal untuk mengobati infeksi. Ini juga bisa jadi salah satu opsi untuk mengobati penyakit dermatitis. 5. Penggunaan Krim atau Salep yang Melembapkan Krim atau salep juga berfungsi melembapkan. Penggunaan krim atau salep yang melembapkan dapat membantu menjaga kulit tetap lembap dan mencegah kekeringan. Ini bisa jadi salah satu faktor penyembuh penyakit dermatitis.
6. Obat Antihistamin Obat antihistamin adalah kelompok obat yang dipakai untuk meredakan gejala dari reaksi alergi. Obat ini dapat membantu mengurangi reaksi alergi dan mengurangi rasa gatal. 7. Perubahan Gaya Hidup Selanjutnya, Anda juga perlu untuk mengubah gaya hidup agar penyakit dermatitis bisa sembuh. Perubahan gaya hidup, seperti menghindari stres dan menjaga pola makan yang sehat, dapat membantu mengurangi gejala dermatitis.
8. Terapi Cahaya Terakhir, langkah yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan penyakit dermatitis adalah terapi cahaya. Terapi cahaya dapat menjadi pilihan pengobatan untuk beberapa jenis dermatitis, terutama pada dermatitis seboroik. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kulit jika Anda mengalami gejala dermatitis yang persisten atau berat. Dengan perawatan yang tepat dan menghindari pemicu yang memicu reaksi, sebagian besar kasus dermatitis dapat diatasi dengan baik dan kondisi kulit dapat membaik.
Kulit gatal bisa sangat mengganggu. Namun terkadang, gatal pada kulit bukan gatal biasa. Bisa jadi itu adalah kondisi yang serius dan tak bisa dibiarkan.