Penyebab Dermatitis Seboroik Beserta Gejala dan Cara Mengobatinya
Penyebab dermatitis seboroik yang penting untuk diketahui beserta cara mengatasinya.
Penyebab dermatitis seboroik tentu penting untuk diketahui oleh semua orang. Sebab, kondisi ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya.
Penyebab Dermatitis Seboroik Beserta Gejala dan Cara Mengobatinya
Dermatitis seboroik adalah penyakit kulit yang umumnya terjadi pada bagian kepala dan area tubuh yang berminyak. Seperti pada punggung, wajah, dahi, ketiak, pangkal paha, serta dada bagian atas. Kondisi ini bisa menyebabkan kulit menjadi kemerahan, gatal, bersisik, dan berketombe. Penyakit kulit jenis ini sebenarnya dapat dialami oleh siapa saja. Namun lebih sering terjadi pada bayi dan orang dewasa berusia 30 sampai 60 tahun. Lalu, apa saja penyebab dermatitis seboroik dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari laman siloamhospital dan berbagai sumber:Penyebab dermatitis seboroik sebenarnya belum bisa diketahui secara pasti. Namun, penyakit ini berkaitan dengan tumbuhnya jamur Malassezia furfur dan peradangan yang terkait dengan psoriasis. Reaksi inflamasi dari jamur ini dapat hidup di permukaan kulit. Saat jamur ini semakin besar, sistem kekebalan bereaksi berlebihan. Sehingga menimbulkan respons peradangan yang menyebabkan perubahan pada kulit.
-
Di mana dermatitis seboroik biasanya muncul? Dermatitis seboroik umumnya memengaruhi area kulit yang kaya kelenjar minyak, seperti kulit kepala, wajah, dan dada.
-
Apa itu dermatitis? Dermatitis adalah kondisi kulit ditandai dengan peradangan yang menyebabkan kemerahan, gatal, dan kadang-kadang timbul lepuh.
-
Bagaimana cara mengobati dermatitis? Pengobatan dermatitis dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisi tersebut.
-
Kenapa dermatitis bisa terjadi? Dermatitis merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan peradangan pada kulit yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
-
Bagaimana cara mengelola gejala dermatitis? Diagnosa dan pengelolaan dermatitis biasanya melibatkan identifikasi penyebab yang mendasarinya, penghindaran iritan atau alergen, serta penggunaan perawatan topikal atau oral sesuai kebutuhan.
-
Siapa yang bisa terkena dermatitis? Ini adalah kondisi umum yang dapat mempengaruhi orang dari segala usia, dan bisa bersifat akut atau kronis.
Faktor Risiko Orang Terkena Dermatitis Seboroik
1. Daya tahan tubuh lemah
2. Perubahan cuaca ekstrem
3. Mengidap gangguan saraf
4. Pakai pelembab wajah yang mengandung alkohol
5. Punya riwayat penyakit kulit lain
6. Faktor genetik
7. Obat-obatan tertentu
8. Punya kulit berminyak
Gejala Dermatitis Seboroik
Gejala dermatitis seboroik cenderung bervariasi menyesuaikan tingkat keparahannya. Namun, sejumlah gejala umum dari dermatitis seboroik seperti: 1. Gatal 2. Munculnya ruam ada yang berbentuk seperti cincin 3. Kulit berwarna kemerahan. 4. Munculnya sisik putih kekuningan yang berminyak pada kulit kepala, alis, bulu mata, atau ketiak. 5. Keluar cairan berwarna bening dari telinga jika dermatitis seboroik terjadi pada bagian dalam telinga.
Dermatitis seboroik terkadang bisa hilang dengan sendirinya. Namun, gangguan ini bisa menjadi masalah seumur hidup. Cara mengontrolnya adalah dengan melakukan perawatan kulit.
Cara Mengatasi Dermatitis Seboroik
1. Mengoleskan kulit dengan krim khusus sebanyak 1-2 kali dalam sehari yang berfungsi untuk melawan bakteri 2. Menggunakan sampo antijamur sebanyak 2-3 kali seminggu 3. Losion atau krim yang menekan sistem kekebalan tubuh. 4. Terapi sinar 5. Kepala bayi dengan cradle cap dapat dibersihkan setiap hari menggunakan sampo bayi, setelah itu bersihkan sisa-sisa kelupasan kulit menggunakan sikat halus.
Mencegah dermatitis seboroik tentu bisa dilakukan dengan cara menghindari faktor risiko pemicu kondisi ini.
Cara Mencegah
1. Kelola stres dengan baik.
2. Gunakan krim pelembap kulit secara teratur
3. Hindari menggunakan produk penata rambut, seperti hair spray atau gel rambut terlalu sering yang berisiko mengiritasi kulit kepala.
4. Jaga kebersihan diri dengan keramas dan mandi secara rutin.