Mual dan Muntah Berlebihan Selama Hamil, Normal Nggak Sih?
Kenali gejala mual dan muntah berlebihan selama hamil, karena bisa membahayakan bumil dan janin.
Dua garis biru yang sudah lama dinantikan akhirnya muncul juga. Bahagia tentu saja dirasakan para calon orang tua. Bisa menjalani kehamilan yang sehat pasti jadi harapan para calon ibu. Namun, nggak jarang nih berbagai tantangan kehamilan muncul. Salah satunya adalah kondisi mual dan muntah.
Mual dan muntah sebenarnya kondisi yang umum terjadi pada kehamilan trimester pertama. Namun, jika terjadi secara terus-menerus sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya mulai waspada karena bisa jadi tanda hiperemesis gravidarum. Apa itu?
-
Kenapa ibu hamil kembar lebih rentan mengalami mual? Ibu yang mengandung bayi kembar lebih rentan mengalami mual berlebihan, lemas, mudah lelah, hingga tidak mampu beraktivitas dengan normal.
-
Kenapa bayi muntah? Muntah biasanya terjadi setelah makan atau minum dalam jumlah besar.
-
Apa penyebab bayi muntah terus menerus? Stenosis pilorus adalah kondisi langka yang terjadi ketika otot di antara lambung dan usus halus (pilorus) menjadi terlalu keras dan menyempit. Ini mengganggu aliran makanan dari lambung ke usus halus dan menyebabkan muntah yang terus menerus dalam jumlah yang signifikan.
-
Kenapa HB tinggi bisa terjadi saat hamil? Pada ibu hamil, HB juga berperan untuk membantu darah membawa oksigen ke tubuh janin. Penyebab HB tinggi pada ibu hamil bisa karena tubuh perlu menyimpan lebih banyak HB dalam sel darah merah. Hal ini bisa dikarenakan oleh faktor lingkungan, kondisi yang memengaruhi fungsi jantung atau paru-paru, atau pilihan gaya hidup.
-
Buah apa yang bagus untuk mengatasi mual saat hamil? Apel adalah salah satu buah yang sangat baik untuk mengatasi masalah mual pada ibu hamil. Selain itu, apel juga memiliki banyak manfaat kesehatan lainnya.
Saat memasuki masa kehamilan, tubuh perempuan nggak hanya mengalami perubahan secara fisik saja, tapi terjadi juga perubahan hormonal. Kondisi hormon yang berubah inilah yang kemudian memberikan efek mual dan muntah.
Apa Sih Penyebab Mual dan Muntah Saat Hamil?
Pada trimester awal kehamilan, kehadiran hormon beta HCG (human chorionic gonadotropin) memberikan rangsangan ke pusat otak yang kemudian menyebabkan rasa mual dan muntah. Selain itu, masih ada lagi hormon progesteron yang membuat otot polos lebih tenang. Kemunculan berbagai hormon yang tiba-tiba inilah yang dapat menyebabkan mual dan muntah. Nggak hanya masalah hormonal, mual dan muntah yang terjadi pada ibu hamil juga dapat dipicu faktor lainnya. Misalnya saja stres, terlalu lelah, atau mengonsumsi makanan tertentu.
Waspada Hiperemesis Gravidarum
Meskipun kondisi mual dan muntah itu wajar, tapi sebaiknya mulai waspadai kondisi tersebut jika terjadi secara berlebihan. Misalnya mual dan muntah dalam intensitas waktu yang cukup sering, bahkan bisa berlangsung seharian yang membuat bumil tidak bisa melakukan aktivitas sehari-harinya.
Jika kondisi tersebut terjadi, kemungkinan bumil mengalami hiperemesis gravidarum. Kondisi ini ditandai dengan bumil yang mengalami mual dan muntah secara terus-menerus sepanjang hari dan berisiko menyebabkan dehidrasi.
Apa Penyebabnya?
Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti hiperemesis gravidarum. Tapi, salah satu faktor terbesarnya adalah tingginya kadar hormon HCG dalam darah selama kehamilan. Hormon itu sendiri diproduksi oleh plasenta bayi sejak trimester pertama dan terus meningkat seiring masa kehamilan bertambah. Selain disebabkan oleh faktor hormonal, ada juga beberapa kondisi pada ibu hamil yang rentan mengalami mual dan muntah berlebihan. Misalnya pada perempuan yang menjalani kehamilan pertama, hamil anak perempuan atau kembar, punya riwayat hiperemesis gravidarum, obesitas saat hamil, atau mengalami hamil anggur.
Mual dan muntah berlebihan selama hamil tentu dapat mempengaruhi kesehatan bumil dan janin. Untuk mengantisipasinya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Tips Cegah Efek Mual dan Muntah Berlebihan Saat Hamil
Makan Lebih Sering, Jangan Tunggu Sampai Lapar
Usahakan untuk makan sedikit-dikit, tapi sering. Jangan menunggu hingga perut lapar, karena biasanya dalam kondisi lapar, makanan justru tidak bisa masuk sama sekali karena mual berlebihan. Jadi, penting untuk mengatur pola makan dengan tepat. Misalnya dengan makan dalam porsi kecil dengan lebih sering sehingga perut tidak kosong dan kamu pun tetap memiliki energi untuk melakukan aktivitas.
Perhatikan Kebutuhan Cairan Tubuh
Terlalu sering muntah bisa membuat tubuh kekurangan cairan. Hal ini tentu bisa berisiko pada kondisi ibu hamil dan janin di dalam kandungan. Jadi, usahakan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan tepat. Jika bosan dengan air putih, bisa diganti dengan jus buah, air kelapa, atau air putih yang diberikan potongan buah.
Pastikan makanan yang dikonsumsi mengandung gizi yang diperlukan tubuh selama kehamilan. Hindari makanan yang berbau menyengat untuk mencegah rasa mual muncul ketika mau makan. Selain itu, batasi dulu makanan yang memiliki krim atau gorengan, karena bisa memperparah rasa mual yang dialami.
Perhatikan Makanan yang Dikonsumsi
Disarankan untuk mengonsumsi sayur dan buah yang segar untuk menekan rasa mual.
Selain itu, comfort food seperti makanan yang direbus atau memiliki kuah juga disarankan untuk mencegah mual berlebihan.
Penuhi Kebutuhan Nutrisi Lewat Susu Kehamilan
Saat mengalami mual dan muntah berlebihan, asupan kebutuhan gizi bumil perlu diperhatikan dengan baik agar tetap tercukupi untuk mendukung perkembangan janin. Selain dari makanan yang dikonsumsi, minum susu kehamilan juga disarankan sebagai asupan nutrisi tambahan. Pilih susu kehamilan dengan formula terbaik yang dapat mendukung perkembangan janin dan kesehatan bumil. Selain itu, pilih juga varian rasa favorit sehingga tidak terasa mual ketika dikonsumsi.