Cuaca Panas Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan Berikut, Ketahui Cara Tepat Penanganannya
Sengatan cuaca panas di luar ruangan bisa menjadi penyebab sejumlah masalah kulit. Ketahui cara penanaganannya.
Cuaca panas yang ekstrem, seperti yang terjadi saat Equinox melanda Indonesia, tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama pada kulit. Menurut Dr. Fitria Agustina, seorang dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika, ada beberapa penyakit kulit yang sering muncul akibat cuaca panas ini. Beberapa di antaranya adalah miliaria atau biang keringat, ruam panas, infeksi jamur, dan iritasi kulit. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai masalah-masalah tersebut dan cara tepat untuk mencegahnya.
Miliaria (Biang Keringat)
Salah satu penyakit kulit yang sering muncul saat cuaca panas adalah miliaria, atau lebih dikenal sebagai biang keringat. Penyakit ini disebabkan oleh penyumbatan kelenjar keringat, yang mengakibatkan munculnya ruam kecil berwarna merah atau putih pada kulit. Ruam ini biasanya terasa gatal atau menyengat dan sering muncul di area tubuh yang banyak berkeringat, seperti leher, punggung, dan dada.
-
Apa saja penyakit akibat cuaca panas? Berikut adalah beberapa penyakit akibat cuaca panas yang wajib kita waspadai. Heat stroke atau sengatan panas Ini adalah kondisi yang paling serius dan berbahaya akibat cuaca panas. Heat stroke terjadi ketika suhu tubuh naik hingga 41°C atau lebih, dan sistem pengaturan suhu tubuh gagal berfungsi. Gejala heat stroke antara lain kulit kering dan merah, gangguan mental atau perilaku, kejang, koma, atau bahkan kematian. Heat stroke membutuhkan penanganan medis segera. Heat exhaustion atau kelelahan akibat panas Ini adalah kondisi yang lebih ringan daripada heat stroke, tetapi tetap perlu diwaspadai. Heat exhaustion terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit akibat keringat berlebih. Gejala heat exhaustion antara lain kulit lembap dan pucat, pusing, mual, muntah, lemah, denyut jantung cepat, dan tekanan darah rendah. Kram otot akibat panas Ini adalah kondisi yang paling ringan akibat cuaca panas. Kram otot terjadi ketika otot-otot kaki, tangan, atau perut berkontraksi secara tiba-tiba dan menyakitkan. Hal ini disebabkan oleh kekurangan cairan dan garam dalam tubuh. Ruam panas atau biang keringat Ini adalah kondisi yang terjadi ketika kelenjar keringat tersumbat dan menyebabkan ruam merah atau benjolan kecil pada kulit. Ruam panas bisa gatal dan menyengat. Ruam panas biasanya muncul di area tubuh yang tertutup pakaian atau lipatan kulit, seperti leher, dada, punggung, ketiak, atau selangkangan. Dehidrasi Ini adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh kekurangan cairan dan elektrolit. Gejala dehidrasi antara lain haus, mulut kering, mata cekung, kulit kusam, urine berwarna gelap, dan pusing. Dehidrasi bisa sebabkan gangguan fungsi ginjal, otak, jantung, dan darah. Luka bakar matahari atau sunburn Ini adalah kondisi yang terjadi ketika kulit terlalu lama terpapar sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Gejala luka bakar matahari antara lain kulit merah, bengkak, panas, nyeri, atau melepuh. Luka bakar matahari bisa meningkatkan risiko kanker kulit di kemudian hari.
-
Bagaimana mencegah penyakit akibat cuaca panas? Untuk mencegah penyakit-penyakit akibat cuaca panas, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, seperti: • Minum banyak air putih atau minuman yang mengandung elektrolit untuk mengganti cairan yang hilang. • Hindari minuman beralkohol, berkafein, atau manis karena bisa meningkatkan dehidrasi. • Kenakan pakaian yang longgar, ringan, dan berwarna terang untuk membantu tubuh mengeluarkan panas. • Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 15 untuk melindungi kulit dari sinar matahari. • Hindari aktivitas fisik yang berat di bawah terik matahari, terutama pada siang hari. • Istirahat di tempat yang sejuk dan berventilasi baik jika merasa lelah atau pusing.
-
Kenapa cuaca panas bahaya untuk kesehatan? Cuaca panas yang ekstrem dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan manusia. Paparan sinar matahari yang berlebihan dan suhu udara yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
-
Apa dampak cuaca panas pada tubuh? 'Dehidrasi ditandai dengan rasa haus, kulit terasa kering dan panas, keringat berlebih, pucat, rasa berdebar atau jantung berdetak lebih cepat, keram pada kaki atau perut, urine sedikit dan berwarna pekat yang jika tidak ditangani dapat mengakibatkan komplikasi seperti syok hipovolemik,' terang Faisal dilansir dari Antara.
-
Apa saja penyakit kulit di musim hujan? Saat musim hujan, kulit bisa terserang penyakit karena beberapa faktor, antara lain:Tingkat kelembapan udara yang meningkat. Kelembapan udara yang tinggi dapat memicu sekresi minyak berlebih pada kulit, membuat kulit gatal dan mudah iritasi. Kelembapan udara juga dapat memungkinkan bakteri dan jamur untuk berkembang biak lebih cepat, membuat kulit rentan terhadap infeksi. Suhu yang rendah. Suhu yang rendah dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan pecah-pecah, sehingga menurunkan fungsi pelindung kulit. Kulit yang kering dan pecah-pecah juga dapat menyebabkan gatal-gatal dan peradangan.Jamur, spora, dan kuman lainnya. Jamur, spora, dan kuman lainnya dapat menyebar melalui air hujan, genangan air, atau kontak langsung dengan orang atau benda yang terinfeksi. Jika kulit tidak dalam kondisi sehat, jamur, spora, dan kuman dapat menimbulkan berbagai penyakit kulit, seperti kutu air, kurap, infeksi kuku, skabies, folikulitis, dan lain-lain.
-
Bagaimana cara mencegah masalah kulit akibat air hujan? Menjaga kebersihan kulit dengan mandi dan mencuci muka secara teratur, menggunakan sabun dan air hangat. Hal ini bisa membantu menghilangkan kotoran, polutan, bakteri, jamur, atau alergen yang menempel pada kulit dan menyebabkan iritasi, infeksi, atau reaksi alergi.
Dilansir dari Antara, menurut Dr. Fitria, "Ruam kecil berwarna merah atau putih terasa gatal atau menyengat. Biasanya muncul di area kulit yang sering berkeringat seperti leher, punggung, dan dada." Untuk mencegah miliaria, ia menyarankan agar kita menggunakan pakaian longgar dan berbahan ringan seperti katun, sehingga kulit bisa bernapas dengan baik. Selain itu, mandi dengan air dingin dan segera mengeringkan tubuh dengan handuk bersih setelah berkeringat juga bisa membantu mencegah masalah kulit ini.
Infeksi Jamur
Cuaca panas juga menciptakan lingkungan yang lembap, ideal untuk pertumbuhan jamur pada kulit. Infeksi jamur seperti panu (pitiriasis versicolor) dan candidiasis sering muncul di area lipatan tubuh yang lembap, seperti di bawah payudara, lipatan paha, dan ketiak. Untuk mencegah infeksi jamur, Dr. Fitria menyarankan agar kita menjaga area lipatan tubuh tetap kering dengan cara mengganti pakaian secara teratur dan menggunakan bedak atau krim anti jamur.
"Penyakit seperti panu (pitiriasis versicolor) dan candidiasis sering muncul pada cuaca panas dan lembap. Jaga area lipatan tubuh tetap kering dengan mengganti pakaian atau gunakan bedak atau krim anti jamur di area rawan," tambahnya.
Dermatitis Seboroik dan Jerawat
Keringat berlebih tidak hanya memicu infeksi jamur, tetapi juga memperburuk kondisi kulit seperti dermatitis seboroik, yang menyebabkan kulit mengelupas terutama di area wajah dan kulit kepala. Selain itu, keringat juga dapat menyumbat pori-pori dan memicu jerawat lebih parah. Untuk mengatasi ini, Dr. Fitria merekomendasikan agar kita membersihkan wajah secara lembut setelah berkeringat, menggunakan produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit kita, serta menghindari penggunaan produk berbahan berat atau komedogenik (produk yang dapat menyumbat pori-pori).
Cara Mencegah Masalah Kesehatan Akibat Cuaca Panas
Dalam menghadapi cuaca panas, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk melindungi kulit. Dr. Fitria menyarankan penggunaan tabir surya dengan SPF minimal 30, yang harus diaplikasikan 15-30 menit sebelum keluar rumah. Selain itu, pilihlah pelembap berbasis air atau gel agar tidak menyumbat pori-pori, serta hindari penggunaan kosmetik yang terlalu tebal atau berminyak.
Ia juga menyarankan agar kita melakukan aktivitas di luar ruangan pada waktu yang tepat, yakni sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 4 sore, saat intensitas sinar ultraviolet (UV) lebih rendah. Menjaga hidrasi dengan minum air yang cukup juga sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit saat cuaca panas.
Dalam cuaca yang ekstrem, perawatan kulit yang tepat menjadi sangat penting untuk mencegah berbagai masalah kesehatan. Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan ini, kita bisa tetap nyaman dan sehat meski berada di bawah teriknya matahari.