Ketahui Kandungan Skincare yang Harus Dihindari Remaja dan Mana yang Aman Digunakan
Remaja perlu untuk mewaspadai kandungan di skincare mereka serta mengetahui apa yang aman dan tidak digunakan.
Skincare telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, tidak hanya bagi orang dewasa, tetapi juga bagi remaja. Di tengah perubahan hormon yang signifikan selama masa pubertas, kulit remaja sering kali mengalami berbagai masalah seperti jerawat, kulit berminyak, hingga sensitivitas yang meningkat. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk memulai rutinitas perawatan kulit sejak dini. Namun, tidak semua produk skincare cocok untuk kulit mereka, bahkan ada beberapa bahan yang harus dihindari karena bisa memicu masalah kulit yang lebih serius.
Sebagaimana diungkapkan oleh Dr. Rashmi Aderao, seorang dermatolog, seperti dilansir dari Healthshots, “remaja perempuan membutuhkan rutinitas skincare karena perubahan hormon selama masa pubertas yang dapat mempengaruhi kondisi kulit mereka.” Namun, tidak seperti orang dewasa, remaja perlu memilih produk yang lembut dan sesuai dengan jenis kulit mereka. Beberapa bahan dalam produk skincare dapat terlalu keras dan menyebabkan iritasi pada kulit remaja yang masih sensitif.
-
Kenapa remaja harus hati-hati pakai skincare? Para remaja harus lebih berhati-hati dengan bahan dan kandungan yang ada dalam produk skincare tersebut.
-
Gimana cara menghindari skincare berbahaya? Untuk menghindari penggunaan bahan yang dilarang, ada baiknya ketahui bahan-bahan skincare berikut yang berbahaya jika digunakan oleh remaja.
-
Apa yang dibutuhkan kulit remaja untuk skincare? Kulit remaja yang masih belia pun butuh skincare yang tepat.
-
Apa bahaya skincare dewasa untuk anak? Penggunaan produk kosmetik dewasa pada anak-anak membawa risiko tertentu yang perlu dipahami.
-
Apa saja basic skincare untuk remaja? Basic skincare terdiri dari: Micellar water dan facial wash digunakan untuk menghilangkan minyak dan kotoran yang menempel pada kulit. Pelembab dapat digunakan dua kali sehari. Bagi pengguna make up, menggunakan pelembab sebagai persiapan kulit dapat membuat tampilan make up lebih sempurna. Sunscreen berperan dalam melindungi kulit dari sinar matahari. Penggunaannya disarankan pada pagi hari sebelum beraktivitas, dan jika banyak beraktivitas di luar ruangan, sebaiknya diaplikasikan kembali tiga kali sehari.
-
Bagaimana cara memilih skincare aman? Perhatikan komposisi produk dengan teliti. Hindari produk yang mengandung hidrokuinon, merkuri, atau zat berbahaya lainnya, terutama jika kandungan tersebut berada di urutan awal daftar komposisi.
Mengapa Remaja Perlu Berhati-Hati dengan Skincare?
Bagi remaja, rutinitas skincare tidak boleh sembarangan. Dr. Aderao menekankan pentingnya pembersih lembut, pelembap, dan tabir surya dalam rutinitas skincare remaja. Namun, penting juga untuk menghindari bahan-bahan yang bisa memperburuk kondisi kulit atau menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan.
Berikut adalah beberapa bahan dalam produk skincare yang sebaiknya dihindari oleh remaja:
1. Fragrance dan Parfum
Fragrance atau parfum sering kali ditambahkan ke dalam produk skincare untuk memberikan aroma yang menyenangkan. Namun, menurut sebuah ulasan dalam American Journal of Clinical Dermatology pada tahun 2012, “fragrance merupakan salah satu penyebab paling umum dari reaksi alergi kontak.” Bagi kulit remaja yang cenderung sensitif, bahan ini dapat menyebabkan iritasi dan memperburuk kondisi kulit yang sudah bermasalah.
2. Paraben
Paraben adalah bahan pengawet yang sering ditemukan dalam krim dan produk makeup. Paraben mengandung zat kimia yang mengganggu endokrin, yang dapat mengganggu fungsi normal hormon tubuh. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di International Journal of Molecular Sciences tahun 2023, dinyatakan bahwa "paraben dapat menyebabkan gangguan hormonal, terutama pada remaja perempuan." Oleh karena itu, bahan ini sebaiknya dihindari karena dapat memengaruhi keseimbangan hormon yang penting pada masa pubertas.
3. Sulfat
Sulfat umumnya ditemukan dalam produk pembersih karena kemampuannya untuk menghasilkan busa yang melimpah. Meskipun efektif membersihkan kulit, sulfat dapat menghilangkan minyak alami kulit, yang menyebabkan kulit menjadi kering dan rentan terhadap iritasi. Kondisi ini sangat berisiko bagi kulit remaja yang masih berkembang.
4. Retinoid
Retinoid sering digunakan dalam produk anti-penuaan karena mampu merangsang produksi kolagen dan memperbaiki tekstur kulit. Namun, menurut Dr. Aderao, "retinoid terlalu kuat untuk kulit remaja." Penggunaannya dapat menyebabkan pengelupasan kulit yang berlebihan dan membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari, yang tentu berbahaya bagi remaja yang masih dalam tahap perkembangan kulit.
5. Hydroquinone
Hydroquinone dikenal sebagai bahan pencerah kulit yang ampuh, sering digunakan untuk mengatasi pigmentasi yang tidak merata. Meskipun efektif, bahan ini dianggap terlalu kuat untuk kulit remaja. “Hydroquinone adalah agen pencerah kulit, tetapi terlalu keras untuk kulit remaja dan sebaiknya dihindari kecuali disarankan oleh dokter kulit,” kata Dr. Aderao.
6. Asam Glikolat
Asam glikolat adalah asam alfa-hidroksi yang sering digunakan untuk mengelupas sel-sel kulit mati dan mencerahkan kulit. Namun, meskipun bahan ini efektif mengatasi masalah kulit seperti hiperpigmentasi dan tekstur kulit yang tidak merata, asam glikolat dapat terlalu keras bagi kulit remaja. "Asam glikolat dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, dan pengelupasan, yang dapat memperburuk masalah kulit remaja seperti jerawat atau kulit berminyak,” ujar Dr. Aderao.