Eksotisme Pantai Kedung Tumpang Tulungagung, Ada Kolam Jernih Dikelilingi Karang hingga Mitos Tak Boleh Bawa Jeruk
Konon, wisatawan yang datang membawa jeruk bisa mendapat malapetaka
Pantai Kedung Tumpang di Desa Pucanglaban Kabupaten Tulungagung Jawa Timur tengah banyak menjadi perbincangan warganet, usai seorang pemuda terseret ombak dan belum ditemukan hingga hari ketiga pencariannya pada Selasa (16/10/2024).
Pantai ini memang merupakan salah satu objek wisata favorit di Kabupaten Tulungagung, bahkan di kawasan selatan Jawa Timur. Ada beberapa rute yang bisa dilalui wisatawan jika ingin menuju Pantai Kedung Tumpang.
Wisatawan bisa melalui Blitar atau Kediri, namun rute termudah menjangkau Pantai Kedung Tumpang yakni melalui Kota Tulungagung.
Akses jalan menuju Pantai Kedung Tumpang sudah cukup baik karena sudah dicor dari pintu masuk hingga ke arah pantai. Namun, jika ingin menikmati keindahan laguna atau kolam alami, wisatawan harus menuruni beberapa anak tangga hingga tiba di pantai yang dikelilingi karang terjal.
Daya Tarik Pantai Kedung Tumpang
Pantai ini terbentuk karena erosi laut yang sedikit demi sedikit mengikis karang di tepi pantai.
Mengutip situs publication.petra.ac.id, gugusan karang tersebut akhirnya tergerus dan menyisakan kolam alami atau laguna. Laguna adalah kolam air yang terpisah dengan laut namun memiliki air yang rasanya asin.
Salah satu daya tarik Pantai Kedung Tumpang ialah keberadaan batu karang dan tebing terjal di sekelilingnya. Keberadaan lekukan berbentuk kolam di tengah-tengah karang menambah eksotisme pantai ini.
Kolam alami ini biasanya digunakan wisatawan untuk berenang. Masyarakat setempat menyebut kolam alami tersebut sebagai kedung atau lubuk, bagian sungai yang dalam.
Wisatawan yang belum puas menikmati keindahan Pantai Kedung Tumpang bisa mencoba sensasi bermalam dengan cara mendirikan tenda di area parkir.
Dari area perkemahan ini, wisatawan bisa menikmati suasana laut. Jika beruntung bisa melihat lumba-lumba yang berada di dekat pantai.
Mitos Pantai Kedung Tumpang
Masyarakat sekitar percaya bahwa pengunjung Pantai Kedung Tumpang dilarang membawa berbagai jenis jeruk. Konon, pengunjung yang membawa jeruk bisa hanyut terseret ombak.
Berdasarkan cerita tutur yang berkembang di masyarakat, saat ada pengunjung yang membawa jeruk, ombak Pantai Kedung Tumpang bisa tiba-tiba menjadi ganas dan menghantam orang tersebut.
Larangan membawa jeruk juga berlaku untuk ritual larung laut, di mana tidak ada buah jeruk dalam sesaji yang disiapkan masyarakat.
Mengutip repo.uinsatu.ac.id, Pantai Kedung Tumpang menyimpan berbagai potensi yang sangat mungkin untuk dikembangkan. Misalnya pengelolaan kerang dan alga.