Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hilal adalah Penampakan Bulan Sabit Pertama, Ini Penjelasan Lengkapnya

Hilal adalah Penampakan Bulan Sabit Pertama, Ini Penjelasan Lengkapnya ilustrasi bulan. ©shutterstock/Claudio Divizia.com

Merdeka.com - Kata hilal biasanya akan sering terdengar pada bulan Ramadhan menjelang Syawal atau pada malam penentuan hari raya Idul Fitri. Peneropongan hilal ramai diberitakan oleh berbagai stasiun televisi pada saat-saat tersebut. Dan masyarakat pun menanti-nantikan hasilnya.

Perkara tentang apakah hilal sudah tampak atau belum, sudah bisa dilihat atau belum, menggunakan metode hisab atau ru’yah, menggunakan mathla’ global atau nasional (wilayat al-hukmi), sudah diitsbatkan (ditetapkan) oleh pemerintah atau hanya cukup diumumkan (diikhbarkan) oleh pimpinan ormas Islam, dan lain-lain.

Karena ternyata, masalah penentuan awal bulan dan kalender Islam hingga saat ini masih belum disepakati secara bulat oleh seluruh umat Islam di dunia. Semuanya berpusat pada sistem waktu, konsep dan kriteria hilal atau bulan sabit atau tanggal satu.

Orang lain juga bertanya?

Dilansir dari jurnal.iainkediri.ac.id, mengetahui tentang konsep hilal menurut tafsir Al-Qur’an, penjelasan dari para mufasir serta pandangan ilmu pengetahuan (sains) adalah untuk memberi keseimbangan antara ayat qur’ani dan kauniyah tentang fenomena alam dan perjalanan fase bulan. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai apa itu hilal yang perlu Anda ketahui.

Mengenal Makna Hilal

Hilal dalam bahasa Arab adalah kata isim yang terbentuk dari 3 huruf asal, yaitu ha-lam-lam ( ھـ -ل - ل ), sama dengan asal terbentuknya fi’il (kata kerja) dan tashrif-nya. Hilal (jamaknya ahillah) artinya bulan sabit, suatu nama bagi cahaya bulan yang nampak seperti sabit.

Dalam Kamus Ilmu Falak disebutkan, hilal atau ”bulan sabit” yang dalam astronomi disebut crescent adalah bagian Bulan yang tampak terang dari Bumi sebagai akibat cahaya Matahari yang dipantulkan olehnya pada hari terjadinya ijtima’ sesaat setelah Matahari terbenam. Apabila setelah Matahari terbenam, hilal tampak, maka malam itu dan keesokan harinya merupakan tanggal satu bulan berikutnya.

Sebagian ayat Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah memiliki latar belakang (sabab al-nuzul), seperti halnya dengan surah Al-Baqarah ayat 189 yang berbunyi: “Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: «Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”

Surah Al-Baqarah ayat 189 berkaitan dengan fenomena “hilal” sebagai penentu waktu dan ketetapan lahirnya bulan baru qamariyah atau awal bulan hijriyah sebagai tolak ukur waktu-waktu peribadatan umat Islam sedunia, antara lain penentuan ibadah puasa Ramadhan mengutip Jurnal Universum IAIN Kediri.

Hilal dalam Ilmu Astronomi

Kalender Islam ditentukan dengan fenomena hilal (bulan sabit pertama) yang terjadi sesaat matahari terbenam. Hal ini karena hilal merupakan alasan paling mudah serta fenomena yang mudah dikenali dalam mengawali tanggal dari perubahan bantuk bulan. Penentuan berbagai ibadah dimulai dengan dilihatnya hilal.

Kemajuan ilmu astronomi dan pengetahuan astronomi terhadap pergerakan dan posisi bulan, menjadikan kriteria posisi hilal untuk bisa dilihat, meskipun bentuknya kecil, terlebih sudah ditemukan alat bantu observasi, seperti teleskop, menjadikan posisi hilal menjadi lebih kecil lagi.

Dalam Fiqh al-Islamiy disebutkan bahwa dalam memulai puasa Ramadan, harus dimulai setelah melihat hilal. Kejadian itu bisa terjadi dan bisa dilihat jika langit sedang cerah. Bila mendung maka harus menggenapkan bilangan bulan sya’ban menjadi 30 hari.

Cahaya hilal dan cahaya senja berasal dari matahari, jadi panjang gelombangnya sama dan tidak bisa difilter. Tidak ada teknologi yang mampu melihat hilal (bulan sabit) di bawah 4 derajat, dan secara teori pun tidak ada teknologi yang bisa mengatur tingkat kekontrasan agar hilal bisa lebih tampak dibanding cahaya senja, kecuali ada teknologi yang bisa mematahkan teori tersebut.

Agar bulan bisa dilihat, jarak bulan dan matahari minimal 6,4 derajat dan beda antara tinggi bulan dan matahari dari ufuk minimal 4 derajat. Jadi, hilal baru bisa teramati jika melebihi kriteria tersebut.

Hilal dalam Penentuan Awal Bulan

Hilal adalah sabit bulan baru yang menandai masuknya bulan baru pada sistem kalender Kamariah atau Hijriah. Hilal merupakan fenomena penampakan Bulan yang dilihat dari Bumi setelah ijtima’ atau konjungsi. Perbedaan tempat dan waktu di Bumi mempengaruhi tampakan hilal. Hilal sangat redup dibandingkan dengan cahaya Matahari atau mega senja karena merupakan cahaya yang didapat dari pantulan sinar matahari. Dengan demikian hilal ini baru dapat diamati sesaat setelah Matahari terbenam.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penampakan hilal. Hal ini juga berkaitan dengan kriteria visibilitas hilal. Kedudukan Bumi, Bulan, dan Matahari, kemungkinan tinggi dan azimut Bulan dapat dihitung saat Matahari terbenam. Demikian juga dengan beda tinggi dan jarak sudut antara Bulan dan Matahari. Tidak kalah pentingnya adalah faktor atmosfer dan kondisi pengamat yang ikut menentukan kualitas penampakan hilal.

Hilal tanggal satu adalah hilal yang terlihat pertama sekali setelah menghilang dari langit pada malam sebelumnya. Ketika terlihat pertama sekali, hilal sangat redup (kuat cahayanya adalah 1% dari kuat cahaya purnama), dan hilal sangat tipis (hanya sekitar 1% dari luas bulan purnama) serta hilal tidak terlalu tinggi di atas ufuk mar’i (sekitar kurang dari 10 derajat).

Keesokan petangnya, hilal sudah lebih tebal sekitar empat kali lebih terang dengan ketinggian yang bisa mencapai sekitar 20 derajat. Ketentuan kepastian wujud hilal tanggal satu kamariah dengan tanggal lainnya adalah berdasarkan hasil perhitungan hisab. (mdk/edl)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Muhammadiyah Tetapkan Awal 1 Ramadan pada 11 Maret dan Lebaran 10 April 2024
Muhammadiyah Tetapkan Awal 1 Ramadan pada 11 Maret dan Lebaran 10 April 2024

Surat tersebut ditandatangani oleh Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas dan Atang Solihin.

Baca Selengkapnya
Ini Penjelasannya Mengapa Bulan Bisa Berbentuk Sabit
Ini Penjelasannya Mengapa Bulan Bisa Berbentuk Sabit

Bulan sejatinya memiliki beberapa fase. Setidaknya ada delapan fase.

Baca Selengkapnya
Hilal Terlihat, Arab Saudi Tetapkan Wukuf di Arafah 15 Juni 2024
Hilal Terlihat, Arab Saudi Tetapkan Wukuf di Arafah 15 Juni 2024

Hari Arafah pada 9 Dzulhijjah 1445 H akan bertepatan dengan hari Sabtu, 15 Juni 2024

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 2024 Jatuh pada Selasa 12 Maret
Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 2024 Jatuh pada Selasa 12 Maret

Penetapan awal Ramadan 2024 ini berdasarkan hasil pemantauan lokasi titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tentukan Awal Zulhijah, Kemenag Gelar Sidang Isbat 7 Juni 2024
Tentukan Awal Zulhijah, Kemenag Gelar Sidang Isbat 7 Juni 2024

Alur sidang Isbat awal Zulhijah dimulai dengan seminar secara hibrid terkait kriteria penetapan awal bulan Hijriyah.

Baca Selengkapnya
Belum Penuhi Kriteria MABIMS, Posisi Hilal di Makassar Hanya 0,21 Derajat
Belum Penuhi Kriteria MABIMS, Posisi Hilal di Makassar Hanya 0,21 Derajat

Rukyatul Hilal di Mal GTC Makassar terganggu cuaca mendung.

Baca Selengkapnya
Bentuk Bumi Menurut Al-Qur'an, Pahami Berbagai Dalilnya
Bentuk Bumi Menurut Al-Qur'an, Pahami Berbagai Dalilnya

Bentuk Bumi bulat telah tercantum dalam beberapa ayat Al-Qur'an.

Baca Selengkapnya
Dari Mana Asalnya Bulan? Ternyata Ini Penjelasan Menurut Ilmiah
Dari Mana Asalnya Bulan? Ternyata Ini Penjelasan Menurut Ilmiah

Keberadaan Bulan membuat langit tampak indah di malam hari. Namun tak banyak yang tahu dari mana asalnya Bulan. Begini ulasan singkatnya.

Baca Selengkapnya
Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadan 1445 H Digelar Hari Ini, Begini Tahapannya
Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadan 1445 H Digelar Hari Ini, Begini Tahapannya

Sidang Isbat adalah salah satu cara yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Agama untuk penentuan awal Ramadan, Idulfitri, Iduladha.

Baca Selengkapnya
Mitos Gerhana Bulan, Tanda Malapetaka hingga Larangan bagi Ibu Hamil
Mitos Gerhana Bulan, Tanda Malapetaka hingga Larangan bagi Ibu Hamil

Mitos gerhana bulan hanya bentuk budaya yang berkembang di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Penjelasan BRIN Alasan Terjadinya Perbedaan Awal Puasa dan Persamaan Lebaran
Penjelasan BRIN Alasan Terjadinya Perbedaan Awal Puasa dan Persamaan Lebaran

kriteria hilal yang secara resmi diadopsi pemerintah Indonesia dan ormas-ormas Islam adalah tinggi minimal 3 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya
88 Kata kata Tentang Bulan Penuh Estetika & Ketenangan, Beri Pesan Mendalam
88 Kata kata Tentang Bulan Penuh Estetika & Ketenangan, Beri Pesan Mendalam

Pernahkah anda mengagumi keberadaan bulan? Bila ya, kata kata tentang bulan berikut ini bisa membuatmu semakin terpukau dengan pesonanya.

Baca Selengkapnya