Kisah Bu Dar Mortir, Jadi Pahlawan Nasional Berkat Sediakan Makanan untuk Prajurit
Ia tidak mengangkat senjata, tapi perannya sangat besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia
Ia tidak mengangkat senjata, tapi perannya sangat besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia
Kisah Bu Dar Mortir, Jadi Pahlawan Nasional Berkat Sediakan Makanan untuk Prajurit
Perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia tidak hanya berkat peran para prajurit di lini terdepan. Banyak sosok-sosok yang jarang diketahui publik tapi perannya sangat besar bagi kemerdekaan yang hari ini dinikmati bangsa Indonesia. Salah satunya sosok Bu Dar Mortir.
-
Siapa pahlawan yang berjuang melawan penjajah di Sumatera Utara? Djamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.
-
Siapa pahlawan yang terkait dengan 'Minuman Pahlawan'? Ultra Milk adalah jawaban yang cocok karena ketika mendengar kata-kata ‘Ultra’ sebagian orang pasti akan mengingat satu sosok pahlawan. Ya, Ultraman! Pahlawan yang biasa bertarung dengan para raksasa.
-
Bagaimana warga Blora memperingati jasa pahlawan? Dengan mendaki Bukit Pencu, warga bisa mengingat betapa berat perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
-
Kapan Depati Amir diangkat menjadi Pahlawan Nasional? Nama Depati Amir dikukuhkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 2018 dalam surat Keppres Nomor 12/TK/tahun 2018.
-
Siapa saja tokoh penting di Perang Badar? Tokoh Muslim dalam Perang Badar Nabi Muhammad SAW: Beliau adalah pemimpin dan panglima pasukan Muslimin yang berjumlah 313 orang. Beliau memimpin pasukannya dengan bijaksana, berdoa dengan khusyuk, dan bersyukur dengan tulus atas kemenangan yang diberikan Allah SWT. Beliau juga memberikan perlakuan yang adil dan mulia kepada para tawanan perang dari pihak Quraisy. Abu Bakar as-Shiddiq RA: Beliau adalah sahabat dekat dan wakil Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah salah satu dari empat khalifah yang menggantikan Nabi Muhammad SAW setelah beliau wafat. Beliau juga termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad SAW.Umar bin al-Khattab RA: Beliau adalah sahabat dan penasihat Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar RA. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang tegas, adil, dan berani. Beliau juga termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad SAW. Utsman bin Affan RA: Beliau adalah sahabat dan menantu Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah khalifah ketiga setelah Umar RA. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang dermawan, lembut, dan zuhud. Beliau juga termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad SAW.Ali bin Abi Thalib RA: Beliau adalah sahabat, sepupu, dan menantu Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah khalifah keempat setelah Utsman RA. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang berilmu, berani, dan adil. Beliau juga termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad SAW. Hamzah bin Abdul Muthalib RA: Beliau adalah paman dan sahabat Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah salah satu pejuang terbaik dalam perang Badar. Beliau gugur sebagai syahid dalam perang Uhud setelah dibunuh oleh seorang budak Quraisy yang bernama Wahsyi. Beliau dijuluki sebagai Asadullah (singa Allah) dan Asadur Rasul (singa Rasul). Bilal bin Rabbah RA: Beliau adalah sahabat dan muadzin Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah seorang budak yang dibebaskan oleh Abu Bakar RA setelah disiksa oleh majikannya karena memeluk Islam. Beliau adalah salah satu orang pertama yang mengumandangkan azan di Madinah. Beliau juga termasuk dalam ahli Badar yang berhak mendapatkan ampunan Allah SWT. Mus’ab bin Umair RA: Beliau adalah sahabat dan utusan Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah salah satu orang yang bertanggung jawab atas dakwah Islam di Madinah sebelum hijrah. Beliau juga memegang bendera pasukan Muslimin dalam perang Badar. Beliau gugur sebagai syahid dalam perang Uhud setelah benderanya dipotong oleh musuh. Abdur Rahman bin Auf RA: Beliau adalah sahabat dan pengusaha Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah salah satu orang terkaya di kalangan sahabat. Beliau juga dikenal sebagai orang yang dermawan, zuhud, dan ikhlas. Beliau juga termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad SAW.Abdullah bin Mas’ud RA: Beliau adalah sahabat dan hafiz Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah salah satu orang yang paling banyak menghafal Al-Qur’an. Beliau juga dikenal sebagai ahli tafsir, fiqih, dan bahasa Arab. Beliau juga termasuk dalam ahli Badar yang berhak mendapatkan ampunan Allah SWT.
-
Dimana Pocut Baren berjuang? Ia bersama pasukan lainnya mulai menyusun strategi. Pocut memutuskan mendirikan benteng di Gunung Macang untuk melancarkan serangan kepada Belanda.
Ratu Dapur
Bu Dar tak pernah mengangkat senjata melawan kolonial, tapi ia dianugerahi sejumlah lencana penghargaan hingga dinobatkan sebagai pahlawan nasional.
Banyaknya apresiasi yang diterima Bu Dar lantaran sosoknya punya peran besar. Dia lah yang memastikan para prajurit pribumi tak kelaparan selama berjuang melawan kolonial.
“Kita harus mendistribusikan semuanya dengan tepat, dalam situasi genting pertempuran!” tegas Bu Dar.
Pada masa itu, Bu Dar berjuang bersama kawan-kawannya. Di antaranya Ibu dr Angka Nitisastro, Ibu Soemantri, Ibu Dirdjo/ Ibu Moenandar (istri dr Samsi ), Ibu Soepeno, dan masih banyak lagi.
Perjuangan
Pada akhir 1945, Bu Dar datang ke Jombang. Daerah itu ternyata sudah banyak ditinggalkan penduduk. Sementara itu, ia melihat para prajurit kelaparan. Bu Dar berinisiatif mendatangi toko Cina. Di sana, ia menukarkan gelang dan kalung emas seberat 100 gram dengan bahan-bahan makanan untuk diberikan kepada para pejuang.
Ketika kota Surabaya jatuh ke tangan Inggris, Bu Dar diminta membantu mengurusi dapur umum markas pertahanan COPP VI di bawah pimpinan Letkol Latif Hadiningrat.
Kemudian, pada Agustus 1948 Bu Dar menuju kawasan Ploso dan Karangrejo untuk melakukan survei kesiapan sawah penduduk. Sawah ini disiapkan untuk menanam aneka tanaman pangan cadangan makanan para pasukan di kemudian hari.
Banyak Akal
Pada tahun 1949, Bu Dar kerap masuk kota yang telah dikuasai musuh dengan menyamar jadi pedagang. Padahal ia masuk ke kota-kota itu untuk mempersiapkan keperluan logistik TNI.
Selain itu, Bu Dar juga mengamati keadaan dan situasi dalam kota. Ia melaporkan setiap hal penting yang diketahuinya kepada Komanda Divisi.
Bu Dar pun sering keluar masuk melalui jalur hutan. Pada Februari 1949, ia berjalan melewati kawasan hutan Bajulan, Ngliman, Gunung Wilis hingga Trenggalek.
Kemudian, pada 30 April 1949 Bu Dar berjalan menuju Tengger melewati Campurdarat. Perjalanannya kali ini ditemani dua perwira yaitu Letnan Pramudji dan Letnan Parjadi.
Sejak sejak awal meletusnya Perang Surabaya 1945 hingga masa mempertahankan kemerdekaan RI, Bu Dar tak pernah absen mendukung para prajurit melalui dapur umum yang ia inisiasi.
Mortir Bu Dar
Mengutip Instagram @musea.surabaya, julukan "mortir" diberikan kepada Bu Dar karena yang bersangkutan sering melempar kunyahan daun sirih kepada para prajurit yang membandel atau tidak tertib saat antre mengambil ransum makanan.
Selain mendirikan dapur umum, perempuan bernama lengkap Dariah ini juga mendirikan dan mengorganisir pos-pos Palang Merah Indonesia (PMI) untuk merawat para pejuang yang terluka.