Manfaat Mandi Air Garam Menurut Islam, Ketahui Pula Tata Caranya
Pengobatan ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga memiliki efek menenangkan dan spiritual yang dapat membantu menciptakan suasana damai dalam rumah.
Mandi air garam telah lama dikenal sebagai salah satu praktik yang memiliki manfaat kesehatan dan spiritual dalam Islam. Syekh Ali Jaber, seorang ulama yang dikenal karena kesederhanaan dan kedalaman ilmunya, semasa hidupnya pernah membagikan sebuah metode pengobatan alternatif menggunakan air garam yang dikombinasikan dengan doa-doa khusus.
Seperti dikutip dari sebuah ceramah yang diunggah di kanal YouTube @Indah-aji, Syekh Ali Jaber mengungkapkan bagaimana air garam dapat digunakan sebagai obat yang bermanfaat untuk berbagai penyakit, tanpa perlu bantuan dari siapa pun. Syekh Ali Jaber menekankan bahwa metode ini sederhana namun penuh dengan kekuatan spiritual.
-
Bagaimana tata cara mandi keramas puasa Ramadhan? Dari Aisyah dia berkata, 'Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk salat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki.' (HR. Bukhari dan Muslim).
-
Bagaimana cara mandi air garam? Cukup tambahkan garam ke dalam air mandi dan campurkan dengan beberapa tetes minyak esensial untuk meningkatkan efek relaksasi pada otot-otot kita.
-
Bagaimana tata cara mandi wajib? Mandi wajib pertama kali harus dimulai dengan cara niat mandi wajib. Hadas besar karena syahwat dapat disebabkan karena mimpi basah, keluarnya cairan mani, atau melakukan hubungan badan antara suami-istri. Untuk mensucikan diri kembali, orang yang berjunub harus melakukan mandi besar atau mandi junub. Adapun bacaan niat mandi wajib yang harus dibaca sebelum memulai rangkaian adalah sebagai berikut: BISMILLAHIRAHMANIRAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF'IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA'ALA Artinya: 'Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta'ala.'
Metode ini dimulai dengan membawa air dan mencampurkannya dengan garam, kemudian membacakan beberapa ayat Al-Qur'an pada air tersebut, termasuk Al-Fatihah tujuh kali, ayat-ayat tertentu dari Surah Al-Baqarah, dan Ayat Kursi tujuh kali. Dalam ceramahnya, Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa pengobatan ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga memiliki efek menenangkan dan spiritual yang dapat membantu menciptakan suasana damai dalam rumah.
Ia menegaskan bahwa siapapun bisa melaksanakan metode ini sendiri di rumah, tanpa harus meminta bantuan dari orang lain, karena kekuatan doa dan keyakinan kepada Allah adalah yang paling utama. Syekh Ali Jaber juga mengingatkan bahwa tujuan dari pengobatan ini bukan sekadar untuk menyembuhkan penyakit fisik, tetapi juga untuk membersihkan hati dan meningkatkan keimanan kepada Allah.
Lantas, apa saja manfaat mandi air garam menurut Islam yang paling utama dan bagaimana tata cara melakukannya? Dilansir dari berbagai sumber, ini dia penjelasannya.
Manfaat Mandi Air Garam Menurut Islam
Membersihkan Energi Negatif
Dalam tradisi Islam dan spiritualitas, mandi air garam dipercaya dapat membantu menghilangkan energi negatif yang menempel di tubuh. Air garam dianggap memiliki sifat penyembuhan alami yang membantu membersihkan aura, membuat tubuh merasa lebih segar dan ringan. Praktik ini diyakini dapat membebaskan seseorang dari rasa berat yang sering kali berasal dari energi negatif, sehingga memberikan rasa damai dan tenang.
Menenangkan Pikiran dan Mengurangi Stres
Mandi dengan air garam dapat membantu merilekskan otot-otot tubuh yang tegang dan menenangkan pikiran yang sedang cemas. Kandungan mineral pada garam, seperti magnesium, dapat meresap ke dalam tubuh, membantu meredakan ketegangan saraf dan memberikan efek menenangkan yang alami. Ini sangat bermanfaat bagi mereka yang sedang mengalami stres atau kecemasan, karena dapat membantu menjaga ketenangan batin.
Membantu Meredakan Masalah Kulit
Garam laut mengandung mineral yang baik untuk kesehatan kulit, seperti magnesium, kalsium, dan kalium. Mandi dengan air garam dapat membantu mengurangi peradangan kulit, meredakan iritasi, dan membersihkan kulit dari kotoran dan bakteri. Manfaat ini membuat mandi air garam sangat cocok untuk mereka yang memiliki kulit sensitif atau rentan terhadap infeksi.
Meningkatkan Sirkulasi Darah
Air garam dapat membantu memperlancar aliran darah di dalam tubuh. Dengan sirkulasi darah yang lebih baik, nutrisi dan oksigen dapat disalurkan ke seluruh tubuh secara lebih optimal, membuat tubuh terasa lebih segar dan bertenaga. Ini juga dapat mengurangi rasa sakit dan nyeri pada otot serta membantu dalam proses pemulihan tubuh setelah aktivitas berat.
Menghilangkan Bau Badan
Garam memiliki sifat antiseptik alami yang membantu membunuh bakteri penyebab bau badan. Mandi dengan air garam dapat membantu menghilangkan bakteri pada kulit dan membuat tubuh terasa lebih bersih dan segar. Selain itu, mandi air garam juga dapat membantu mengurangi produksi keringat berlebih yang sering menjadi penyebab utama bau badan.
Membantu Mengatasi Insomnia
Mandi dengan air garam hangat dapat membantu merilekskan tubuh dan membuat pikiran lebih tenang sebelum tidur. Efek menenangkan dari mandi ini dapat membantu memperbaiki kualitas tidur, sehingga bermanfaat bagi mereka yang mengalami insomnia atau sulit tidur. Rasa rileks yang diberikan juga membuat tubuh siap untuk istirahat yang lebih berkualitas.
Mendetoksifikasi Tubuh
Garam laut dipercaya memiliki kemampuan detoksifikasi yang mampu menarik keluar racun dari dalam tubuh. Mandi dengan air garam dapat membantu membersihkan tubuh dari racun-racun yang menumpuk di kulit dan jaringan tubuh lainnya, sehingga mendukung proses detoksifikasi alami tubuh. Dengan detoksifikasi ini, tubuh akan terasa lebih ringan dan bugar.
Menguatkan Niat dan Mental Positif
Dalam praktik spiritual, mandi air garam sering dilakukan dengan niat untuk membersihkan diri dari pengaruh negatif dan memperkuat energi positif. Ini membantu seseorang merasa lebih fokus, penuh semangat, dan berpikir jernih. Kebiasaan ini mendukung kesehatan mental dengan menenangkan pikiran serta menguatkan keyakinan dan niat positif dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Meningkatkan Kebersihan dan Kesehatan Kulit
Mandi air garam tidak hanya menghilangkan kotoran, tetapi juga membantu mengelupas sel-sel kulit mati, menjadikan kulit tampak lebih cerah dan halus. Garam bertindak sebagai scrub alami yang membantu membersihkan pori-pori kulit, memberikan kelembutan, serta meningkatkan kesehatan kulit secara keseluruhan.
Menyegarkan dan Menghilangkan Lelah
Setelah beraktivitas seharian, mandi air garam bisa menjadi cara yang efektif untuk menyegarkan tubuh dan menghilangkan rasa lelah. Efek segar dari mandi air garam dapat membuat tubuh terasa ringan dan bugar, membantu mengembalikan energi, serta membuat siap menjalani hari esok dengan perasaan lebih baik dan bersemangat.
Tata Cara Mandi Air Garam Menurut Islam
1. Ambil Segelas Air Garam dan Bacakan Surat Al-Fatihah 7 kali dan Al-Baqarah Ayat 1-5
Bacaan surat Al-Baqarah ayat 1-5 sebagai berikut:
الٓمٓ
“Alif, lam, mim.”
Artinya: “Alif, lam, mim”
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
“Dzaalikal kitaabu laa raiba fiihi; hudal lilmuttaqiin.”
Artinya: “Kitab [Al-Qur’an] ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa”
ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
“Alladziina yu’minuuna bilghaibi wa yuqiimuunas shalaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun.”
Artinya: “[Yaitu] mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”
وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُون
“Walladziina yu’minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qablika wa bil Aakhirati hum yuuqinuun.”
Artinya: “Dan mereka yang beriman kepada [Al-Qur’an] yang diturunkan kepadamu [Muhammad] dan [kitab-kitab] yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat.”
أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
“Ulaaa’ika ‘alaa hudam mir rabbihim wa ulaaa’ika humul muflihuun.”
Artinya: “Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
2. Membaca Ayat Kursi 7 Kali
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥
“Allāhu lā ilāha illā huw(a), al-ḥayyul-qayyūm(u), lā ta’khużuhū sinatuw wa lā naum(un), lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i), man żal-lażī yasyfa’u ‘indahū illā bi’iżnih(ī), ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭūna bisyai’im min ‘ilmihī illā bimā syā'(a), wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ(a), wa lā ya’ūduhū ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm(u).”
Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”
3. Membaca Tiga Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah
لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ 284
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ 285
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ 286
“Lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa in tubdụ mā fī anfusikum au tukhfụhu yuḥāsibkum bihillāh, fa yagfiru limay yasyā`u wa yu’ażżibu may yasyā`, wallāhu ‘alā kulli syai`ing qadīr
āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami’nā wa aṭa’nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr
lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ ‘alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa’fu ‘annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn”
Artinya: “Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorangpun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepadaMu tempat (kami) kembali,”
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
4. Membaca Surat Al-Ikhlas 3 Kali
5. Membaca Surat Al-Falaq 3 Kali
6. Membaca Surat An-Nas 3 Kali
7. Tuangkan air yang Telah Dibacakan Doa ke Bak
Setelah membaca bacaan surat diatas, tuangkan air yang telah dibacakan doa ke dalam bak mandi. Kemudian, gunakan air tersebut untuk mandi.