Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mantan Menkes Sebut Separuh Penduduk Dunia Bakal Berkacamata, Ini Fakta di Baliknya

Mantan Menkes Sebut Separuh Penduduk Dunia Bakal Berkacamata, Ini Fakta di Baliknya 6 Potret Jungkook BTS Tampil Berkacamata, dari Cool, Imut, Sampai Kocak Abis. Instagram @bts.jungkook ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Mantan Menteri Kesehatan RI periode 2014-2019, Nila F Moeloek, memprediksi sekitar 50 persen penduduk dunia akan menggunakan kacamata. Hal ini disebabkan oleh zaman yang serba digital.

"Saya bukan tidak suka dengan digital, saya suka era digital karena semua serba cepat. Namun tetap harus diatasi dengan baik dengan koreksi kacamata," terang Nila saat menjadi pembicara pada acara studium generale yang digelar Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Jumat (13/1/2023).

Pada kuliah umum bertema "Eyes Health Lifestyle for Gen Z in Digital Era" itu Nila mengungkapkan bahwasanya penggunaan alat digital seperti ponsel, komputer dan lainnya membuat mata mudah lelah.

"Kita harus menjaga kesehatan mata dengan pemeriksaan mata sehingga bisa mengubah kacamata jika mengalami perubahan," lanjut dia.

Teknik Atasi Mata Lelah

ilustrasi mata lelah

gazettenet.com

Nila menjelaskan, mata lelah dapat diatasi dengan teknik 20-20-20. Pelaksanaannya, 20 menit menatap layar digital kemudian mengistirahatkan mata dengan melihat benda yang berjarak 20 kaki atau enam meter selama 20 detik.

"Kita harus melihat jauh untuk mata lepas melihat benda yang jauh, jadi kita harus mengistirahatkan mata kita," ujarnya, dikutip dari ANTARA.

Saat ini, kata dia, kesehatan mata dilirik oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena menjadi salah satu hal penting untuk pencapaian SDGs dan menurunkan angka kemiskinan di dunia.

"Kita akui pendidikan memerlukan penglihatan, pekerjaan memerlukan penglihatan. Bahkan lansia juga memerlukan penglihatan karena mereka harus tetap bersosialisasi," terangnya.

Hasil Riskesdas

ilustrasi diabetes

©2022 flickr

Nila juga menyinggung kasus diabetes di Indonesia yang mengalami kenaikan. Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2013, kasus diabetes tercatat sebanyak 6,9 persen. Jumlah ini meningkat pada tahun 2018, di mana kasus diabetes mencapai 8,5 persen.

"Indonesia menjadi negara yang tinggi dalam diabetes. Apa sih hubungannya dengan mata? Diabetes ini akan merusak retina karena pendarahan di dalam retina. Apa bisa disembuhkan? jawabnya tidak bisa dan menjadi buta permanen," ungkapnya.

Untuk itu, kata dia, perlu adanya pencegahan diabetes. Pasalnya, peningkatan angka diabetes akan berdampak pada kebutaan.

"Orang buta tidak bisa berdiri sendiri, mereka memerlukan pendamping, sehingga ada dua orang yang tidak bekerja berapa kerugian negara dalam hal ini," lanjutnya. (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
70 Persen Penduduk Indonesia Diprediksi Tinggal di Kota pada 2045
70 Persen Penduduk Indonesia Diprediksi Tinggal di Kota pada 2045

Meningkatnya penduduk di kota diharapkan bisa membawa energi dan ekonomi yang lebih baik.

Baca Selengkapnya
Katarak yang Tak Cepat Ditangani Bisa Sebabkan Kebutaan, Pastikan Segera Mengobatinya
Katarak yang Tak Cepat Ditangani Bisa Sebabkan Kebutaan, Pastikan Segera Mengobatinya

Demi mencegah peningkatan masalah yang terjadi, penanganan katarak secepat mungkin perlu untuk dilakukan.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Mengapa Semakin Banyak Anak Kecil yang Berkacamata saat Ini
Ini Alasan Mengapa Semakin Banyak Anak Kecil yang Berkacamata saat Ini

Semakin banyaknya anak kecil yang berkacamata di saat ini dipicu oleh sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Indonesia Kini Memasuki Era Masyarakatnya Mulai Menua
Kemenkes: Indonesia Kini Memasuki Era Masyarakatnya Mulai Menua

Kemenkes menyatakan Indonesia mulai memasuki era penuaan penduduk atau aging population

Baca Selengkapnya
Nasib Kelas Menengah Usai Dihantam Pandemi Covid-19: Uang Habis untuk Beli Makan dan Bayar Cicilan Rumah
Nasib Kelas Menengah Usai Dihantam Pandemi Covid-19: Uang Habis untuk Beli Makan dan Bayar Cicilan Rumah

Pengeluaran terbesar kelas menengah umumnya berasal dari sektor makanan, diikuti oleh perumahan, kesehatan, pendidikan, dan hiburan.

Baca Selengkapnya